Thursday, March 17, 2016

Kisah Inspirasi - Kisah Ayam Bijak dan Rubah Jahat

Alkisah, hidup seekor ayam jantan yang bijak di desa. Ia melakukan tugasnya dengan baik. Berkokok setiap pagi membangunkan orang-orang untuk mengerjakan tugas mereka sehari-hari.

Suatu hari, ayam itu beristirahat di puncak sebuah pohon. Seekor rubah jahat melewati jalan itu. Rubah mendongak dan meliaht ayam jantan itu bertengger di pohon. Rubah memutuskan untuk memangsa ayam itu.

Ia berkata dengan manis kepada ayam jantan itu, "Halo, ayam sayang. Aku membawa berita dari surga. Ada suatu tatanan baru diletakkan bagi kita. Mulai sekarang semua burung dan hewan akan menjadi teman dan hidup bersama dalam damai."

Ayam tercengang, ia bertanya, "Apakah itu benar?"

Rubah itu menjawab, "Ya, tentu saja. Jika kau ingin mengujinya, mengapa tidak turun?"

Ayam itu mulai berpikir bijaksana, katanya, "Tidak, tunggulah sebentar. Beberapa teman-teman kita akan datang bersama."

Giliran rubah yang terkejut, "Teman! Siapa yang datang? Apa maksudmu?"

Ayam menjawab, "Aku bisa melihat beberapa anjing datang. Mari kita tunggu mereka."

Mendengar kata-kata 'anjing', rubah kesal. Ia mulai kabur. Ayam bertanya, "Mengapa Anda lari? Apa yang terjadi dengan persahabatan kita?"

Satu-satunya jawaban yang terdengar adalah, "Lupakan saja."

Demikianlah, orang-orang bijak selalu bisa mengungkap kejahatan.

Kisah Inspirasi - Doa untuk Saudara

Dua orang bersaudara hidup dalam kemiskinan. Sang kakak merasa puas dengan sikapnya yang rendah hati dan menjalani kehidupan dengan damai dan puas.

Sementara sang adik tidak pernah  bahagia, ambisius, dan serakah. Ia ingin menikmati semua kesenangan hidup dan iri dengan tetangganya yang kaya. Ia menolak pandangan kakaknya dengan penghinaan.

Suatu hari, mereka bertemu dengan orang bijak. Sang adik mengeluh tentang kemiskinan yang dijalaninya dan kekejaman Tuhan. Orang bijak itu menghiburkan dan menyarankan mereka untuk berdoa dan menerima semua berkatnya atas kehendak Tuhan.

Mereka kembali ke rumah mereka dan berdoa dengan semangat. Sang adik mulai menerima beberapa berkat. Tanahnya memberi panenan dan ia memulai bisnis baru. Status keuangannya mulai melambung terus. Tapi sang kakak tetap miskin seperti sebelumnya. Adiknya menganggap bahwa saudaranya itu tidak layak menerima berkat Tuhan karena doa-doanya tidak pernah dijawab hingga sekarang.

Suatu kali, orang bijak itu kembali ke desa mereka dan bertemu dengan kedua bersaudara itu kembali. Ia terkejut menemukan bahwa sang adik telah menjadi seorang pengusaha sukses dan kaya dalam waktu singkat. Orang bijak itu bertanya mengapa ia tidak berbagi berkat dengan kakaknya yang masih sangat miskin. Orang kaya itu menjawab bahwa berkat-berkat yang ia terima adalah hasil dari doanya sendiri yang sungguh-sungguh dan saudaranya tidak pantas menerima apapun karena Tuhan telah mengabaikan doanya dan meninggalkannya.

Tapi, orang bijak itu berkata kepadanya, "Anda benar-benar keliru, anakku. Tuhan telah menjawab semua doa saudaramu."

"Tapi aku merasa bahwa ia tidak menerima berkat dari Tuhan. Ia tidak layak untuk mendapatkan kasih karunia Tuhan dan aku tidak peduli padanya," jawab orang kaya itu.

Orang bijak itu mengoreksinya, "Aku tahu apa yang telah didoakan. Ia berdoa kepada Tuhan untuk Anda. Ia berdoa agar semua doa-doa Anda dijawab dan keinginan Anda terpenuhi. Ia tidak berdoa untuk kemakmurannya sendiri. Apa yang Anda nikmati sekarang adalah hasil dari campur tangannya. Anda harus bersyukur kepada saudara Anda untuk selamanya."  Kata-kata itu mengubah pandangan sang adik yang sudah kaya itu.

Ia belajar bahwa berkat yang kita terima tidak hanya buah dari doa-doa kita atau usaha kita sendiri, tetapi juga hasil dari doa orang lain untuk kita.

Kisah Inspirasi - Mimpi Bisa Menjadi Kenyataan

Alkisah, di sebuah desa tinggallah seorang gadis bernama Sruti. Ia seorang gadis cantik dengan postur tubuh yang menakjubkan. Matanya berbentuk ikan, kulitnya mulus, dan rambut tebal yang indah panjang hitam bersinar di bawah sinar matahari.

Ia dilahirkan di sebuah keluarga miskin, ibunya meninggal ketika ia masih kecil, ayahnya adalah seorang penjahit, dan ia memiliki 2 orang adik. Jadi, Sruti harus memasak, memandikan, dan membawa adik-adiknya ke sekolah. Ayahnya ingin adik Sruti belajar keras dan menjadi dokter, tetapi ia tidak memiliki harapan apapun untuk Sruti, karena ia merasa ia hanyalah gadis biasa yang harus belajar untuk menjadi istri dan ibu yang baik, karena memang demikian yang biasa dilakukan oleh perempuan.

Namun, Sruti selalu bermimpi menjadi seorang penulis dan ketika ia sudah menyelesaikan tugasnya dan mengantar adik-adiknya ke sekolah, ia pergi ke sungai di dekat rumahnya dan duduk di sana, menulis cerita. Adik-adiknya telah mengajarinya membaca dan menulis, dan ketika mereka berada di sekolah, ia memakai buku mereka untuk mengembangkan tulisannya.

Suatu hari, ketika ia menulis cerita di pinggir sungai, ia lupa waktu. Ketika akhirnya ia pulang, ayahnya sedang menunggunya. Ayahnya berteriak padanya dan menuduhkan banyak hal, yang seharusnya tidak dikatakan oleh seorang ayah kepada putrinya. Sruti terluka dan pergi ke kamar tidur sambil menangis.

Pada hari berikutnya sang ayah mengatakan bahwa ia akan menikahi seorang pemuda kaya. Sruti memohon kepada ayahnya agar tidak melakukan hal iut. Ia mengatakan kepada ayahnya bahwa ia punya mimpi yang harus tercapai dan tidak ada ruang untuk suami dalam hidupnya sekarang. Ayahnya hanya mengejek dan berkata bahwa mimpi seorang gadis adalah menjadi istri dan ibu yang baik, dan tidak baik bermimpi hal lain.

Sruti tidak tahu bahwa pemuda kaya yang ingin menikahinya telah mengikutinya selama berbulan-bulan ke sungai sehingga ia bisa mendengarkan ceritanya. Ia telah jatuh cinta dengan cerita dan kecantikan Sruti. Sruti ingin melarikan diri tetapi ia tidak bisa meninggalkan adik-adiknya dan juga khawatir apa yang akan dikatakan orang tentang dirinya. Ia tidak punya pilihan lain selain menikah dengan pemuda itu. Ia menikah dalam kesengsaraan. Satu-satunya pikiran yang ada di benaknya saat ia menikah adalah mimpinya hancur berkeping-keping.

Setelah menikah, suaminya mengatakan bahwa ia jatuh cinta dengan cerita dan kecantikan Surti. Ketika ia mendengar bahwa suaminya jatuh cinta karena ceritanya, ribuan kupu-kupu mulai bergetar di perutnya, wajahnya berseri-seri dengan kebahagiaan.

Suaminya mengembangkan cerita dan mempublikasikannya hingga seluruh dunia jatuh cinta dengan kisah-kisahnya. Beberapa tahun kemudian, Sruti menjadi salah satu penulis terkenal di dunia. Ya, Sruti telah memenuhi mimpinya. Mimpinya menjadi sebuah kenyataan!

Kisah Inspirasi - Sikap Sempurna untuk Berdoa

Tiga ahli terkemuka bidang agama bertemu dalam sebuah seminar. Mereka sedang mendiskusikan tentang sikap yang ideal yang harus diikuti oleh umat beriman selama berdoa. Pendapat mereka rupanya berbeda.

Salah seorang profeosr berpendapat, bahwa tangan harus diangkat dan terentang ke surga untuk memuji Tuhan. Sikap yang menyerupai anak mengangkat tangannya untuk ayahnya yang penuh kasih, meminta ayahnya untuk mengangkatnya dan membawanya di pundak sang ayah.

Sarjana kedua mengatakan bahwa sikap ideal untuk berdoa meminta hadiah yang murah hati dari Tuhan yaitu dengan tangan terbuka ditempatkan di depan seolah-olah menerima aliran air untuk minum.

Ahli ketiga adalah seorang advokat. Ia menyarankan bahwa tangan harus menggenggam bersama-sama di depan dada, dengan telapak tangan ditekan bersama-sama, tegas, dan rata.

Argumen mereka terus-menerus hingga mereka menghentikan diskusi lalu mengikuti bagaimana orang-orang berdoa di sebuah tempat ibadat.  Mereka menyaksikan orang-orang dengan hati-hati. Beberapa orang mengangkat tangan mereka, menunjukkan tanda permohonan, beberapa orang lain memegang tangan mereka tergenggam bersama-sama.

Tetapi, mereka melihat seseorang yang duduk di belakang tempat ibadah itu, mengenakan pakaian compang-camping, berdiri dengan tubuhnya ditutupi oleh selendang murah. Ia berada dalam meditasi mendalam, dengan mata tertutup. Ia tidak mengubah posturnya saat berdoa kepada Tuhan.

Setelah ibadat selesai, ketiga ahli ini bertemu dengan pria tadi, dan bertanya mengapa ia tidak mengubah postur tubuh saat berdoa kepada Tuhan. Pria itu hanya menggelengkan bahunya karena ia takut menghadapi tiga orang ahli ini bersama-sama. Seketika selendang yang menutupi pria itu terjatuh. Tampaklah, bahwa pria itu ternyata tidak memiliki tangan untuk diperlihatkannya selama berdoa. Ya, orang miskin ini telah kehilangan lengannya dalam sebuah kecelakaan.

Para ahli pun menyadari  bahwa spiritualitas nyata tidak perlu ritual. Postur tubuh dan ritual dapat memperkuat spiritualitas tetapi bukan bagian penting dari sebuah spiritualitas.

Tiga ahli itu kemudian membantu pria itu menutupi dirinya dengan selendang. Mereka tercerahkan.

Kisah Inspirasi - Sebuah Lukisan Tanpa Harga

Seorang pria kaya memiliki gairah untuk mengumpulkan karya seni. Ia memiliki banyak koleksi lukisan indah dan mahal yang diciptakan oleh pelukis terkenal di dunia.

Banyak orang iri atas koleksinya yang tak ternilai harganya. Pria kaya ini memiliki seorang anak tunggal yang sangat ia cintai melebihi apapun. Istrinya meninggal saat melahirkan anaknya itu dan seorang perawat dimintai tolong untuk merawat anaknya itu sejak bayi. Sayangnya, anak tunggalnya mati muda. Pria kaya itu membuat lukisan anaknya sebagai sebuah harga yang dipertahankannya. Sebelum orang kaya itu meninggal, ia telah menyiapkan wasiat dan dipercayakannya pada pengacara setianya untuk dilaksanakannya.

Suatu hari, pengacara mengumumkan lelang harta pria kaya itu. Sebuah kerumunan besar berkumpul, ingin menawar lukisan terkenal dengan harga serendah mungkin. Pengacara mengumumkan bahwa sesuai kehendak, lukisan pertama yang diajukan tawarannya adalah lukisan anak orang kaya itu. Terjadi keheningan. Hanya satu orang, seorang wanita tua mengenakan pakaian lusuh maju untuk mengajukan penawaran untuk lukisan anak laki-laki. Ia adalah perawat anak itu yang merawatnya dari bayi dan ingin memiliki lukisan itu sebagai tanda kasih sayangnya kepada anak pria kaya itu. Karena ia sangat miskin, ia hanya bisa menawar dengan sejumlah kecil uang. Tapi karena tidak ada satu pun tawaran untuk jumlah yang lebih tinggi, ia dinyatakan sebagai pemenang lelang.

Kerumunan orang-orang mulai meminta untuk dibuka penawaran terhadap lukisan-lukisan mahal. Tapi kemudian, yang mengejutkan semua orang, pengacara menyatakan bahwa lelah telah berakhir. Ia kemudian membacakan penetapan rahasia atas kehendak orang kaya itu, "Siapapun yang maju dan menang dalam upaya memiliki lukisan anakku tercinta, dinyatakan sebagai pemilik sah dari semua harta saya." Dengan demikian wanita miskin, yang sangat mencintai anak orang kaya itu menjadi ahli waris untuk seluruh harta orang kaya itu.

Kisah Inspirasi - Mengampuni dan Memaafkan Menjadi Solusi Menuju Ketenangan

Jenderal Horace Porter pernah menulis percakapannya dengan Jenderal Ulysses Grant pada suatu malam saat merka duduk di dekat api unggun.

Ditulis oleh Porter, "Jenderal Ulysses, Anda luar biasa, walaupun Anda dididik dalam kekerasan militer, dan selalu mengalami permainan kasar dalam tugas garis depan, Anda tidak terpancing untuk mengumpat. Saya tidak pernah melihat Anda mengucapkan kata-kata kasar sekalipun. Anda punya alasan untuk hal ini?" tanya Poter

Grant menjawab, "Saya tidak mau membiasakan mengumpat. Sejak remaja saya tidak pernah melakukannya, dan ketika saya dewasa, saya memandang mengumpat adalah sebagai suatu tindakan kebodohan. Karena kata-kata kasar membangkitkan amarah diri kita sendiri dan menyulut kemarahan orang lain.

Saya tidak pernah melihat kehidupan yang berkualitas dari seorang pemarah, selain lemah dan rapuh dari segi spiritual. Seorang pemarah, adalah seorang yang lelah, ia seorang yang berperang dengan dirinya sendiri, sekalipun ia menang, ia hancur. Tidak ada yang lebih buruk daripada seorang yang menjadi marah sampai ia tidak dapat menguasai diri"

Pada saat kita marah, kita telah kalah. Pada saat kita membenci, kita telah terkunci. Pada saat kita mendendam, kita menjadi tawanan.

Maka mengampuni dan memaafkan menjadi solusi menuju ketenangan.

Kisah Inspirasi - Waktu Bukanlah Uang

Waktu menunjukkan pukul 14.45, yang artinya Sika (25), teman saya, harus segera beranjak menuju tempatjanjian dengan calon adik-adik asuhnya. Ia terlihat sangat cemas, karena pukul 15.00 adalah waktu janjian mereka. Sedangkan kami masih berada di lokasi pekerjaan.

Kami jadi sedikit jengkel, karena Sika lebih mementingkan adik-adik asuh itu, padahal kami sedang bekerja di lapangan. Saat itu, kami bertugas untuk mempromosikan produk perusahaan dari toko ke toko. Memang sih, ini bukan pekerjaan wajib. Tapi, bonusnya itu, lho. Karena bertugas di hari libur, kami akan menerima uang saku setiap jamnya.

Setelah pamit dan berulang kali meminta maaf pada kami, dengan sepatu tumit tingginya Sika berlari mengejar angkutan umum agar tidak terlambat bertemu adik-adik asuh itu. Salah satu teman saya berceletuk kalau Sika pasti akan rugi karena kehilangan bonusnya hanya demi mengurusi adik-adik yang bahkan tidak sedarah dengannya.

Sika memang sangat giat dalam kegiatan sosial dalam organisasi. Hari itu ia akan bertemu dengan empat orang adik asuh yang akan diajari dan dibina karakternya. Mereka adalah mahasiswa junior di kampus kami kuliah dulu.

Tidak berapa lama, handphone saya berbunyi, ada panggilan dari Sika. Dia menangis tersedu-sedu, mengadu pada saya bahwa adik-adik itu malah membatalkan pertemuan mereka dengan alasan sepele. Padahal ia sudah merelakan uang bonus yang juga sangat dibutuhkannya itu. Saya cuma bisa menasehati Sika agar bersabar.

Beberapa hari kemudian, sepulang bekerja saya sengaja datang ke rumah Sika. Saya kaget sekali dengan apa yang saya lihat. Sika sedang bercengkrama dengan adik-adik asuh itu, diikuti senyuman tulus yang terlihat dari matanya.

Saya jadi geleng-geleng kepala kagum, melihat  Sika tersenyum pada orang-orang yang membuatnya menangis. Adik-adik itu bahkan tidak tahu kalau mereka sudah dimaafkan.

Nampaknya, kalimat bijak yang menyatakan bahwa memaafkan dan dimaafkan adalah sebuah tanda cinta dan kasih sayang adalah sebuah kebenaran. Selamat memaafkan dan menginsyafi kesalahan.

Kisah Inspirasi - Kisah Anak Ayam Pematuk

Seekor anak ayam yang sombong sedang mencari makan. Anak ayam betina itu sangat cerdas dan cerdik. Tapi ia sering membual tentang kehebatannya dan suka berjalan sendiri. Ibunya sering mengingatkan anak ayam itu, tapi ia mengatakan bahwa ia bisa menghadapi bahaya dengan menggunakan akalnya yang sangat baik.

Ketika anak ayam itu berjalan sendirian di sepanjang jalur lebat, tiba-tiba seekor ular kobra muncul, sebelum anak ayam itu sempat menyadarinya dan membuka mulutnya untuk melahapnya. Anak ayam itu berkata kepada ular, "Berhenti, bodoh! Apakah kamu tidak tahu bahwa saya sangat beracun? Jika saya mematukmu, kau akan mati di tempat. Racun saya itu seribu kali lebih kuat dari milikmu. Setiap bagian dari tubuh saya ini beracun."

Kobra berpikir sejenak. Ia belum pernah  mendengar ada anak ayam beracun sejauh ini. Tapi ia tidak siap untuk mengambil risiko. Jadi, ia mengatakan kepada anak ayam itu, "Kau harus membuktikan bahwa kau itu beracun. Lalu, aku akan mengampunimu."

Ketika itu seorang pria berjalan di dekat tempat pertemuan mereka. Anak ayam itu mengatakan kepada ular, "Perhatikan aku akan mematuk orang itu. Ia akan mati, dan kau bisa melihatnya." Setelah berkata demikain, ia mematuk yang kuat di bagian belakang tumit pria itu dengan paruhnya yang tajam dan bersembunyi di balik semak-semak. Pria itu berbalik dengan menangis dan melihat kobra menakutkan. Karena ketakutan dan shock, pria itu jatuh pingsan.

Anak ayam itu merasa menag dan melompat, ia berteriak, "Pergi, kau penipu. Kalau tidak, aku akan membunuhmu dengan mematuk." Ia berpura-pura mengejar ular itu. Ular itu ketakutan dan meninggalkan tempat kejadian dengan kecepatan tinggi. Anak ayam yang berani itu tertawa riang dan memuji kecerdikannya sendiri. Ia memberitahu semua orang bagaimana ia menipu ular.

Seekor rubah yang kebetulan lewat, melihat ular kobra dan bertanya mengapa ular itu bergerak dengan kecepatan tinggi. Tanpa jeda, ular kobra itu menangis, "Ayo cepat pergi, anak ayam berbisa mengejar saya. Jangan melihat matanya, ia bisa membunuhmu." Ular itu merayap dengan kecepatan tinggi. Rubah yakin anak ayam itu telah menipu ular bodoh. Ia berlari menuju ke tempat dari mana ular itu muncul. Ia bertemu anak ayam yang sombong itu. Sebelum anak ayam mengucapkan sepatah kata, rubah itu telah menghabisinya. Menjilati bibirnya setelah menikmati makanan lezat, ia berseru, "Ah, beruntungnya! Enak sekali anak ayam ini!"

Fred Smith pernah mengatakan, "Kerendahan hati tidak menyangkal kekuatan yang Anda miliki. Kekuatan datang melalui Anda, bukan dari Anda."

Ya, kerendahan hati adalah kualitas yang aneh. Saat orang berpikir tentang itu, ia kehilangan itu!

Kisah Motivasi - Selamat Datang Kritik

Peneliti kanker Dr. Robert Good adalah sosok pekerja keras yang secara cerdas dapat memunculkan ide-ide baru. Menurut artikel tentang beliau, ia memiliki kemampuan untuk menggunakan semua informasi yang pernah ia peroleh.

Meskipun demikian, menurut artikel tersebut, Dr. Good bersedia mengakui kesalahan yang terjadi dalam berbagai teorinya dan meninggalkannya lebih cepat dari siapa pun dalam penelitian medis. Salah seorang rekannya, berkata, "Dr. Good tidak pernah 'menikahi' hipotesa-hipotesanya, jadi ia tidak merasakan sakitnya 'perceraian' apabila salah satu hipotesanya terbukti salah."

"Orang bijak" adalah orang yang mau belajar dari kesalahannya. Apabila ia ditantang, ia menahan diri untuk tidak meninggikan punggungnya seperti layaknya kucing jantan yang terancam. Sebaliknya, ia menerima setiap nasihat dengan baik, dan bahkan itu menjadi sarana penting baginya untuk menambah pengetahuan.

Di lain pihak, ada seseorang "pencemooh" dikecam, ia menanggapinya dengan kemarahan dan kebencian. Karena rasa egonya terlalu  besar, ia tidak mau mendengar apabila kesalahannya dikemukakan.

Kita perlu mengikuti jalan yang penuh hikmat dengan memperhatikan kata-kata yang menegur kita. Untuk sungguh-sungguh menjadi bijak, kita harus ingat bahwa adakalanya kita juga melakukan hal yang bodoh. Ya, orang yang tidak mau mendengarkan kritik, maka ia tidak akan pernah belajar dari kritikan itu. 

Kisah Inspirasi - Kisah Kelinci yang Penakut

Suatu hari tampak sekelompok kelinci berkumpul di tepi sungai. Mereka berkeluh kesah meratapi nyali mereka yang kecil, mengeluh kehidupan mereka yang terus dibayangi marabahaya.

Alangkah malangnya terlahir sebagai kelinci. Ingin kuat tapi tak punya tenaga. Mereka merasa hidup ini tidak ada artinya. Daripada hidup menderita dihantui ketakutan, mereka pun berpikir untuk mati saja.

Keputusan bunuh diri masal pun diambil. Mereka akan bersama-sama melompat dari tebing yang tinggi. Namun saat melewati pinggir sungai, seekor katak terkejut melihat banyaknya kelinci itu. Katak ketakutan dan ia pun melarikan diri dan melompat ke dalam sungai.

Kelinci sering kali melihat katak melompat ke dalam air. Namun mereka tidak mempedulikannya. Tapi kali ini ada seekor kelinci yang menyadarinya.

Kelinci itu menghimbau kelinci lainnya untuk menghentikan tindakan mereka untuk bunuh diri. Karena mereka bukan satu-satunya makhluk yang bernyali kecil. Masih ada katak yang ternyata nyalinya jauh lebih kecil dibanding mereka.

Mendengar perkataan kelinci itu, rekan kelinci lain akhirnya terbuka pikirannya. Tiba-tiba  seolah tumbuh tunas keberanian di hati mereka. Dengan gembira mereka pun saling membesarkan diri satu sama lain. Kelompok kelinci itupun kembali pulang & melupakan niat bunuh dirinya.

Saat keberuntungan tidak memihak, janganlah kita meratapi nasib seakan kita makhluk paling menderita di bumi ini. Lihatlah di sekeliling kita. Banyak yang nasibnya tidak seberuntung kita. Jika mereka hidup dalam kekuatan dan mampu menjalani hidup dengan tegar dan tetap berjuang, kenapa kita tidak.  

Apapun keadaan hidup kita hari ini, jalani dengan optimis. Nasib tidak akan berubah tanpa kita sendiri yang mengubahnya. Karena sukses adalah hak semua orang yang mau berjuang dan bersungguh-sungguh. 

Kisah Inspirasi - Cinta Terbesar adalah Saat Seseorang Mengorbankan Dirinya bagi Orang Lain

Alkisah, seorang janda tua memiliki anak tunggal. Ia sangat miskin dan tinggal di sebuah pondok kecil di sebuah desa yang terpencil.

Wanita tua itu bekerja dengan susah payah, mengalami kemiskinan yang tetap, dan sering kali kelapasan. Ketika anaknya tumbuh dewasa, ia bergabung dengan tentara kaisar. Pria muda ini sangat jujur, patuh, dan ketat mengikuti ajaran ibunya sepanjang hidupnya.

Suatu hari, pemuda ini menyaksikan kejahatan serius yang dilakukan oleh beberapa rekannya. Mereka menyusun rencana untuk menjebak pemuda ini karena takut bahwa ia akan mengungkapkan rahasia mereka kepada kaisar. Mereka membuat tuduhan palsu bahwa pemuda ini membuat kejahatan besar dan mereka bersedia memberikan kesaksian palsu atas pemuda ini. Akhirnya pemuda yang tidak bersalah ini ditangkap, diadili, dan dihukum mati.

Berita sedih ini terdengar sampai ke telinga Ibunya. Ia terkejut. Ia yakin bahwa anaknya tidak bersalah. Ada sangat sedikit waktu yang tersisa sebelum pelaksanaan hukuman mati putra kesayangannya. Tida ada seorang pun yang bisa membantu mereka. Maka ia berlari secepat yang ia bisa ke istana kaisar yang sangat jauh, hanya untuk memohon belas kasihan.

Wanita tua itu lupa akan penyakitnya dan usia tuanya. Ia tidak peduli apakah memiliki makanan atau minuman untuk perjalanannya. Ia benar-benar kelelahan dan patah hati, ketika ia mencapai istana kaisar dan tersungkur di kaki kaisar. Terengah-engah karena kelelahan yang amat sangat, wanita tua itu memohon belas kasihan dengan menggunakan kata-katanya yang semakin tidak jelas. Lalu, wanita tua itu pingsan dan menghembuskan napas terakhir.

Karena sangat tersentuh oleh kasih sayang dan pengorbanan wanita tua itu, kaisar memerintahakan agar pelaksanaan hukuman mati prajuritnya ditangguhkan. Ia memerintahkan penyelidikan baru dan rinci tentang tuduhan terhadap pemuda itu. Ia mengutus tim yang adil dan jujur untuk kembali menyelidiki kasus tersebut. Mereka p un berhasil membangun kepolosan para tentara dan mengumpulkan bukti-bukti terhadap orang-orang di balik konspirasi untuk mengarang tuduhan palsu terhadap pemuda itu.

Akhirnya, kaisar membebaskan prajurit itu dan membebaskannya dari penjara. Musuh-musuhnya ditangkap dan dipenjarakan. Prajurit itu pun bergegas ke tempat di mana ibunya dimakamkan. Ia menangis dan jatuh bersujud di tanah makam ibunya.

Cinta terbesar seseorang untuk teman-temannya adalah yang memberikan nyawanya bagi mereka.

Kisah Inspirasi - Kisah Ikan dan Katak

Seorang anak laki-laki di sebuah desa ingin membuat akuarium di rumah. Ia membersihkan botol kaca bermulut lebar dan membuat lapisan pasir dan kerikil yang telah dicuci, ke dalamnya. Ia juga menaruh beberapa tanaman air di dalamnya.

Lalu, ia mengisinya dengan air dan pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya. Dengan menggunakan handuk kasar, ia mengumpulkan beberapa ikan kecil dari sungai dan dimasukkan ke wadahnya. Ia mempertahankan ikan itu dan memberi makan dengan hati-hati serta penuh kasih sayang. Ia menghabiskan banyak waktu melihat gerakan anggun ikan yang berenang dengan ekor yang besar dan pipih itu.

Beberapa hari kemudian, ia mengamati ada sesuatu yang kecil tumbuh di kedua sisi ikan peliharaannya. Itu tumbuh seperti kaki. Kemudian ada sepasang lagi yang tumbuh seperti tangan. Kemudian ekor panjang yang kecil. Anak itu merasa melihat keajaiban dan ia meminta pendapat ayahnya tentang perubahan yang tidak biasa pada ikan peliharaannya.

Sang ayah menjelaskan kepada anak itu, bahwa hewan yang dikumpulkan itu bukan ikan kecil tetapi kecebong kecil dalam siklus kehidupan katak. Ia menjelaskan penampilan kaki dan tangan, dan hilangnya ekor sebagai tanda-tanda metamorfosis. Segera setelah katak itu mencapai dewasa penuh, ia melompat keluar dari tempurungnya. Anak itu melihat dengan heran bagaimana ikan peliharaannya melompat jauh untuk mencari tempat baru.

Ayahnya menghiburnya dan menggunakan kesempatan itu untuk menceritakan tentang akhir yang tak terelakkan dari kehidupan manusia. "Kita juga akan mati pada suatu hari dan menjauh dari tubuh di dunia yang fana ini untuk pergi ke tempat kita yang sebenarnya di surga."

Kisah Inspirasi - Kebiasaan Buruk Bisa Menular

Seorang pria kaya hanya memiliki satu anak. Sayang, anak itu mempunyai kebiasaan buruk. Pria itu terlalu khawatir tentang kebiasaan anaknya.

Pria itu mencoba yang terbaik untuk memperbaiki kebiasaan anaknya, sayang ia tidak pernah berhasil. Hingga suatu hari, ia memikirkan rencana untuk memberikan pelajaran pada anaknya.

Ia pergi ke pasar dan membeli beberapa buah apel segar dan satu buah apel yang busuk. Ia kembali ke rumahnya dan memanggil anaknya. Ia meminta anaknya untuk meletakkan semua apel termasuk yang satu busuk ke dalam sebuah kantong.

Anaknya melakukan apa yang diperintahkan oleh sang ayah, meski ia nampak kebingungan. Setelah beberapa hari, sang ayah meminta anaknya untuk membawa kantong berisi apel itu. Saat ia membuka kantong itu, betapa terkejutnya anak itu karena semua apel menjadi busuk. Anak itu merasa sedih.

Saat inilah sang ayah menyuruh anaknya untuk melihat bagaimana satu buah apel busuk bisa membuat seluruh apel busuk. Dengan cara yang sama, satu kelakuan buruk bisa merusak orang lain. Nasihat ayahnya ini ternyata memiliki efek sesuai yang diinginkan oleh sang ayah. Anak itu mengerti apa yang dimaksudkan ayahnya. Ia pun mengubah kebiasaan buruknya dan menjadi anak yang berperilaku baik.

Lebih baik sendiri daripada berada di perusahaan yang buruk.

Kisah Inspirasi - Nikmatnya Sukacita Berbagi

Suatu sore, seorang pria kaya sedang menunggu kereta di sebuah stasiun. Seorang anak miskin dengan pakaian compang-camping mendekatinya dan meminta uang.

Anak kecil itu mengatakan bahwa ia sangat lapar dan tidak mendapatkan apapun untuk makan pada hari itu. Melihat keadaan anak itu yang menyedihkan, pria itu membeli sebungkus makan siang dari sebuah warung makan dan memberikannya kepada anak itu. Anak itu mengucapkan terima kasih dan duduk di kursi. Ia membuka bungkusan nasi dan mulai makan terburu-buru. Pria itu yakin bahwa anak itu benar-benar lapar dan ia membali halaman dari buku yang sedang dibacanya.

Tiba-tiba, pria itu melihat anak kecil itu berhenti makan dan mengemas kembali sisa makanan dengan terburu-buru. Pria itu berpikir bahwa anak itu sedang bersiap-siap untuk membuang sisa makanan ke tempat sampah. Ia bangkit dari tempat duduknya dan sambil marah bertanya kepada anak kecil itu mengapa makanannya tidak dihabiskan.

Anak kecil itu menangis. Ia mengatakan kepada pria itu bahwa ia hanya ingat adiknya yang tidak makan pada hari itu. Dalam kelelahan, ia mulai makan melupakan nasibnya dan menyesal saat itu. Ia berlari dengan bungkusan makanan itu ke rumahnya untuk berbagi makanan dengan adiknya yang lapar.

Ibu Teresa pernah membagikan pengalamannya yang tak terlupakan di sebuah keluarga miskin di Calcutta. Suatu hari ia menemui sebuah keluarga yang miskin dengan beberapa anak yang kelaparan selama beberapa hari. Ia membawakan sekantong beras untuk keluarga itu. Ibu dari keluarga itu menerima kantong beras yang diberikan oleh Ibu Teresa. Tetapi kemudian wanita kelaparan itu membagi beras dalam dua buah kantong dan membawa pergi keluar sebuah kantong.

Ketika ia kembali, Ibu Teresa bertanya ke mana wanita itu pergi. Wanita itu menjawab bahwa ia pergi memberikan setengah bagian dari beras untuk tetangganya yang dalam keadaan sama dengan mereka, miskin dan kelaparan. Ibu Teresa sangat tersentuh oleh cinta dan kasih sayang dari wanita miskin itu yang membagi sedikit dengan tetangganya yang kelaparan. Ia senang melihat mereka menikmati sukacita berbagi.

Kita harus menampilkan tiga kualitas utama, yaitu berani, peduli, dan berbagi. Kita harus memiliki keberanian untuk mempraktikkan apa yang kit aberitakan, dan harus menunjukkan perhatian serta kebaikan satu sama lain, terutama kepada yang lemah, orang sakit, dan miskin. Kita harus siap untuk berbagi harta milik kita dengan mereka yang lebih membutuhkan.

Sir Winston Churchill mengatakan, "Kita membuat hidup dengan apa yang kita dapatkan, tetapi kita membuat kehidupan dengan apa yang kita berikan."

Cinta adalah bahasa yang bisa didengar oleh orang tuli, dilihat oleh orang buta, dan dirasakan oleh yang baru lahir dan keterbelakangan mental. Kita mungkin memberi tanpa mencintai, tapi kita tidak bisa mencintai tanpa memberi. Cinta itu memberikan semua yang kita bisa. Cinta itu seperti senyum, tidak memiliki nilai apapun kecuali diberikan.

Kisah Inspirasi - Putus Asa dan Harapan Tanpa Akhir

Ada seorang raja kaya yang gemar semua kesenangan duniawi. Ia memiliki badut yang bijaksana dan cerdas. Suatu hari ia mengumumkan di istana bahwa ia akan memberikan hadiah kepada staf khusus untuk mencari orang paling bodoh di istana.

Ia mengatakannya kepada badut dengan kata-kata, "Berikan orang yang paling bodoh, jika kau kebetulan menemukan orang seperti itu beberapa hari ini." Kemudian badut pergi bersama staf khusus itu.

Beberapa bulan kemudian, sang raja jatuh sakit dan terbaring di ranjang berada di ujung kematiannya. Ia sangat khawatir. Penderitaan mentalnya makin memperburuk kesehatannya. Badut dipanggil untuk membuatnya gembira. Tetapi lelucon badut itu tidak bisa menghapus kekhawatiran Raja. Khawatir tentang kematian yang akan datang, Raja mengatakan kepada badut itu, "Aku akan meninggalkan dunia ini untuk perjalanan panjang ke tanah yang tidak diketahui. "

Badut bertanya kepada Raja, "Tuan, Anda telah membuat persiapan untuk perjalanan itu dan kerajaan Anda tinggal di tanah baru?"

Raja mengerang, "Tidak, badutku sayang. Saya ditakdirkan. Saya tidak siap untuk mati!"

Badut lalu memanggil staf khusus dan kepada Raja, ia mengatakan, "Sekarang Anda dapat memegang staf ini. Anda lebih berkualitas untuk menahannya daripada saya." Raja mengakui bahwa ia adalah orang paling bodoh dan mencari nasihat badut tentang persiapan kematian.

Badut itu lalu menceritakan kisah raja lain, "Dalam sebuah kerajaan tua, ada kebiasaan yang kejam. Ada seseorang yang dilantik sebagai raja selama tiga tahun. Kemudian ia akan dikirim ke pulau pengasingan tak berpenghuni, ditutupi oleh hutan lebat, penuh binatang liar ganas, dan harus hidup pada belas kasihan alam. Sebagian besar mantan raja selalu berakhir dengan tragis di sana. Kemudian seorang raja yang bijaksana bertahta selama tiga tahun. Ia diam-diam mengirim semua materi penting ke pulau liar dan membangun istana aman di sana untuk tempat tinggalnya yang nyaman setelah akhir masa jabatannya. Setelah tahun ketiga, ia dengan senang hati meninggalkan pu lau dan menghabiskan tahun-tahun berikutnya dengan nyaman."

Kisah ini diceritakan oleh badut untuk mencerahkan Raja. Ia pun benar-benar berubah. Ia bertobat dengan tulus untuk semua kesalahannya dan hidupnya. Ia berdamai dengan musuh-musuhnya dan ketenangan batin memberinya pemulihan yang menakjubkan. Raja itu kembali sehat dan memerintah selama bertahun-tahun sebagai raja yang bijaksana dan mulia.

Cara manusia mengarah ke ujung harapan, sementara jalan Tuhan mengarah ke harapan tak berujung. Mari kita merencanakan bekal untuk keberangkatan kepada kematian yang tidak dapat dihindari dari dunia ini.

Kisah Inspirasi - Perjuangan Melawan Amarah

Seorang ibu sangat menyayangi anaknya, tentu saja. Ketika ia menikah, istrinya merasa bahwa suaminya lebih dekat pada ibunya daripada ia. Segera ia mengembangkan permusuhan yang sangat besar untuk ibu mertuanya.

Ia berteriak dengan kata-kata kotor kepada wanita tua itu. Sering marah dan berperang dengan segenap kekuatan ketika melihat ibu mertuanya pertama kali, setiap hari.

Suatu hari, penuh dengan kemarahan, wanita muda itu mulai mengeluarkan kata kasar pada wanita tua dengan nada meninggi. Namun, ketika ia mulai mengucapkan kata-katanya, ketika ia mulai membuka mulut dengan lebar, rahangnya terkunci. Mulutnya menjadi terbuka penuh dan tidak bisa ditutup. Ia berjuang keras dan panik kesakitan, tetapi tetap tidak bisa menutup mulutnya yang terbuka.

Wanita muda itu segera dilarikan ke rumah sakit oleh suaminya. Wanita itu sangat kesal, menangis, tapi tak berdaya, dan kesakitan. Para dokter mendiagnosis keluhan itu sebagai dislokasi anterior akut tulang rahang bawah (mandibula) dari sendi temporomandibular. Bola (kondilus) dari sendi telah keluar dari soket, bergerak maju, dan terjebak di depan bagian tulang, dan tidak bisa kembali ke tempat yang seharusnya. Para dokter dengan hati-hati memanipulasi rahang bawahnya dan membuka kunci. Tiba-tiba keluarlah kata-kata yang seharusnya ditujukan kepada ibu mertuanya dengan deras, gemetar dengan marah mengerikan.

Dokter itu sangat heran. Setelah beberapa menit, wanita itu pulih. Kemudian dokter menyarankan kepada wanita muda itu untuk memberikan rahangnya istirahat yang cukup dan membatasi gerakan untuk mencegah kecelakaan lain.

Kemarahan hanyalah satu surat pendek dari bahaya. Benjamin Franklin mengatakan, "Apapun  yang dimulai dalam kemarahan akan berakhir malu."

Kisah Inspirasi - Ulurkan Tangan Bagi Sesama yang Membutuhkan

Seorang pemuda sedang menaiki kapal laut untuk pulang ke kampung halamannya. Malam harinya ia berada di dalam kamar karena sedang mengalami mabuk laut.

Tiba-tiba ia mendengar teriakan, "Ada orang jatuh ke laut!" Namun pemuda yang dalam keadaan kurang sehat itu berpikir bahwa ia tidak dapat melakukan apapun untuk menolong orang itu. Karena di luar sangat gelap, ia memutuskan untuk membawa lentera kamarnya dan menggantungkannya pada sebuah besi yang sedikit menonjol di sisil kapal.

Esoknya, ia mendengar orang yang diselamatkan itu bercerita, " Saya hampir saja tenggelam di tengah gelapnya malam. Tetapi pada saat yang tepat, seseorang menaruh sebuah lentera pada tiang di sisi kapal. Ketika lentera itu menyinari tangan saya, seorang pelaut yang ada di sekoci penyelamat menangkap tangan saya dan menarik saya masuk ke dalam sekoci."

Sering kali saat sesama kita dalam keadaan masa sukar dan kita sendiri juga mengalami hal yang sama, kita mencoba untuk tidak peduli, karena kita beranggapan untuk menolong mereka kita harus melakukan hal yang besar. Padahal, untuk menolong sesama tidak sesulit itu. Kita hanya perlu melakukan hal yang bisa kita lakukan dan kita miliki saat itu.

Mari ulurkan tangan pertolongan kepada sesama kita yang membutuhkan, walau hanya hal kecil yang bisa kita lakukan. Sebab mungkin saja sudah ada orang lain yang akan memberikan pertolongan yang lebih besar dan kita hanya perlu memberikan pertolongan kecil untuk melengkapinya.

Kisah Inspirasi - Kisah Wanita yang Selalu Tersenyum

Alkisah, ada seorang wanita tua yang menangis sepanjang waktu. Putrinya yang sulung menikah dengan seorang pedagang payung, sementara putri bungsunya adalah istri dari seorang pemilik pabrik mi.

Pada hari-hari cerah, ia merasa khawatir, "Oh, tidak! Cuacanya sangat bagus dan cerah. Tidak akan ada yang membeli payung satupun. Apa yang akan terjadi pada anakku jika tokonya harus tutup?" Kekhawatirannya ini membuatnya sedih. Ia hanya tidak bisa membantu, tetapi menangis.

Lalu, ketika hujan, ia menangis untuk anak bungsunya. Pikirnya, "Oh, tidak! Putri bungsu saya menikah dengan pemilik pabrik mi. Ia tidak bisa mengeringkan mi-nya tanpa matahari. Sekarang tidak akan ada yang menjual mi. Apa yang harus kita lakukan?"

Akibatnya, wanita tua yang tinggal sendiri sehari-hari, itu selalu menangis. Entah  cerah atau hujan, ia berduka untuk salah seorang putrinya. Tetangganya akhirnya dengan bercanda menyebutnya sebagai "wanita yang menangis".

Suatu hari, ia bertemu seorang pertapa. Pertapa itu sangat ingin tahu mengapa wanita tua itu selalu menangis. Wanita itu menjelaskan masalahnya kepada pertapa itu. Dengan tersenyum ramah pertapa itu berkata, "Ibu, Anda tidak perlu khawatir. Saya akan menunjukkan cara untuk mendapatkan kebahagiaan, dan Anda tidak perlu berduka lagi."

Wanita tua yang selalu menangis itu sangat bersemangat. Ia langsung meminta pertapa itu menunjukkan apa yang harus dilakukan. Pertapa itu menjawab, "Ini sangat sederhana. Anda hanya perlu mengubah perspektif Anda. Pada hari-hari cerah, jangan memikirkan putri sulung Anda yang tidak mampu menjual payung, tetapi pikirkan anak bungsu Anda yang mampu mengeringkan mienya. Dengan sinar matahari yang kuat, ia mampu membuat banyak mi dan usahanya sangat baik. Lalu ketika hujan, berpikirlah tentang toko payung putri sulung Anda. Dengan hujan, setiap orang akan membeli payung dan ia akan menjual banyak payung dan tokonya pun akan sukses."

Wanita tua itu seperti melihat cahaya. Ia mengikuti instruksi sang pertapa itu. Setelah beberapa saat, ia tidak menangis lagi. Sebaliknya, ia tersenyum sepanjang hari. Kini, ia dikenal sebagai "wanita yang selalu tersenyum".


Kisah Inspirasi - Kisah Mempelai Pria yang Kehilangan Pengantinnya

Alkisah, ada sebuah keluarga kaya yang tinggal di sebuah kota. Mereka sedang menyusun perhelatan putra mereka yang akan menikahi seorang gadis yang baik dan jujur dari desa terdekat. Selain sangat cantik, mereka yakin tidak bisa menemukan istri yang lebih baik untuk anak mereka.

Keluarga pengantin pria memutuskan tanggal pernikahan. Keluarga pengantin wanita setuju untuk bertemu mereka di desa pada hari pernikahan yang sudah ditentukan.

Sementara itu, keluarga kaya ini memiliki ahli astrologi kepercayaan mereka. Ketika mereka menentukan hari pernikahan, tanpa berkonsultasi dengannya terlebih dahulu, ia menjadi marah. Ahli astrologi itu memutuskan untuk membalas dendam dengan mereka.

Ketika hari pernikahan tiba, ahli astrologi berpakaian jubah terbaiknya, dan memanggil keluarga bersama-sama. Ia membungkuk kepada mereka semua, kemudian melihat grafik bintangnya dengan serius. Ia mengatakan kepada mereka bahwa bintang ini terlalu dekat dengan cakrawala, dan planet yang berada di tengah-tengah konstelasi beruntung, dan bulan berada di fase yang sangat berbahaya untuk hari pernikahan. Ia mengatakan kepada mereka, karena mereka tidak mencari nasihatnya, mereka telah mengambil hari terburuk untuk pernikahan. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya pernikahan yang mengerikan.

Keluarga takut akan ramalan dari astrologi itu, sehingga mereka tetap tinggal di kota.

Sementara itu, keluarga pengantin wanita telah menyusun segala sesuatu untuk pernikahan di desa. Ketika jam yang telah disepakati tiba, mereka menunggu, dan menunggu calon suami pengantin wanita. Tetapi tidak juga datang. Mereka berpikir, "Orang-orang kota memilih tanggal dan waktu, tetapi sekarang mereka tidak muncul. Ini benar-benar penghinaan! Mengapa kita harus menunggu lebih lama lagi? Mari kita nikahkah putri kita dengan seorang pria desa yang terhormat dan bekerja keras." Maka mereka pun dengan cepat menyusun pernikahan baru dan merayakannya.

Keesokan harinya, ahli astrologi mengatakan bahwa, tiba-tiba, bintang-bintang dan planet, serta bulan berada di posisi yang sempurna untuk pernikahan.  Jadi keluarga pria di kota pergi ke desa dan meminta melangsungkan pernikahan. Tetapi orang-orang desa berkata, "Anda sendiri yang memilih tanggal dan waktu. Tetapi kemudian Anda membuat malu kami dengan tidak kehadiran Anda."

Orang-orang kota menjawab, "Ahli astrologi keluarga kami mengatakan kepada kami kemarin bahwa bintang-bintang dan planet-planet serta bulan berada di posisi yang mengerikan. Hari itu adalah hari yang tidak beruntung untuk pernikahan. Tapi ia telah meyakinkan kami bahwa hari ini adalah hari yang paling beruntung. Jadi, siapkan pengantin kami sekaligus!"

Keluarga desa berkata, "Anda tidak menghormati kami. Anda telah membuat pilihan hari lebih penting daripada pilihan pengantin wanita. Sudah terlambat sekarang! Putri kami telah menikah!" Kemudian kedua keluarga mulai bertengkar sengit.

Kebetulan orang bijak datang bersama mereka. Melihat kedua keluarga tersebut bertengkar, ia mencoba untuk menyelesaikan perselisihan tersebut. Orang-orang kota mengatakan kepada orang bijak itu bahwa mereka menghormati peringatan dari ahli astrologi mereka, yang menurut ramalannya tidak baik, maka mereka tidak datang ke desa sesuai tanggal yang disepakati untuk pernikahan.

Orang bijak berkata, "Keberuntungan berada pada pengantin, tidak pada bintang-bintang. Anda bodoh telah mengikuti bintang dan kehilangan pengantin wanita. Tanpa kebodohan Anda pun, bintang yang jauh pun tidak melakukan apa-apa!"

Ya, keberuntungan datang dari tindakan, bukan dari bintang.

Kisah Inspirasi - Mengapa Doa Kita Tidak Segera Dijawab?

Seorang petani mempunyai dua orang anak perempuan. Anaknya yang pertama menikah dengan seorang petani. Sementara yang lebih muda menikah dengan perajin gerabah. Ayahnya sering mengunjungi putrinya itu.

Dalam salah satu kunjungannya, putri sulungnya meminta ayahnya untuk mendoakan agar lebih sering hujan sehingga tanamannya tumbuh dengan subur karena membutuhkan air. Ayahnya setuju.

Pada waktu yang lain, sang ayah mengunjungi putrinya yang bungsu. Putrinya mengatakan kepada ayahnya bahwa mereka ingin lebih banyak sinar matahari agar pot tanah liat mereka dapat dijemur agar cepat mengeras. Putrinya ingin agar ayahnya berdoa lebih banyak sinar matahari tanpa hujan sedikit pun. Ayahnya yang malang bingung, kedua putrinya mengharapkan sesuatu yang bertentangan.

Akhirnya ia mengambil keputusan berani, dan berdoa, "Tuhan, lakukan seperti yang Kau inginkan. Terjadilah menurut kehendak-Mu!"

Seorang anak, ketika ia melihat pisau yang tajam dan bersinar, mungkin menangis untuk mendapatkannya sebagai mainan. Tetapi tidak ada orangtua yang penuh kasih akan memberikan suatu hadiah berbahaya untuk anak kecil.

Inilah yang menjelaskan mengapa banyak dari doa-doa kita tidak segera dijawab. Tuhan, Yang Penuh Kasih, tahu masa depan kita dan hanya memberikan hadiah yang layak dan akan bermanfaat bagi kita.

Kisah Inspirasi - Gunakan Kesempatan untuk Mulai Berkarya

Seorang pemuda setiap hari hanya duduk di atas sebuah jembatan sambil memperhatikan nelayan yang sedang memancing ikan, "Ah, seandainya aku memiliki ikan sebanyak itu, tentu hidupku tidak akan seperti ini lagi. Hidupku akan berubah menjadi lebih baik karena aku bisa menjual ikan-ikan tersebut untuk membeli pakaian dan makanan."

Suatu ketika, seorang nelayan meminta tolong pemuda ini untuk menjaga tali pancingannya, "Anak muda, maukah kau menolong saya untuk menjaga tali pancing ini? Saya akan memberikan sejumlah ikan hasil pancingan kepadamu sebagai imbalannya."

Dengan senang hati, pemuda miskin ini menerima tawaran tersebut. Tidak lama kemudian ikan mulai mengggigit tali pancing yang di pegangnya. Tanpa terasa selama hampir dua jam itu, ia telah mendapat lebih dari 10 ekor ikan.

Setelah sang nelayan kembali, pemuda miskin ini menyerahkan tali pancingnya beserta ikan dalam keranjang. "Anak muda, ambillah semua ikan itu. Kau berhak memperolehnya karena kau telah bekerja.
Kau masih sangat muda, energimu masih sangat banyak dan kau tampak sehat bugar," kata nelayan itu.

"Aku mau memberi sedikit nasihat bagimu. Jangan pernah menghabiskan waktumu untuk berkhayal dan berharap akan mendapatkan sesuatu tanpa bekerja. Sibukkanlah dirimu, lemparkan tali pancing yang kau miliki dan wujudkan impianmu."

Pemuda miskin ini hanya bisa terdiam dan menyadari kekeliruan yang selama ini ia lakukan.

Masa muda adalah kesempatan untuk mulai menabur. Betapa sayangnya jika di usia tua, kita baru mulai bekerja keras. Selagi muda, temukan potensi diri Anda.

Hidup itu seperti sebatang rokok, bila sudah dinyalakan maka akan terbakar habis. Maka, jangan sia-siakan selama masih ada kesempatan dalam hidup. Hidup hanya sekali, gunakan kesempatan untuk mulai berkarya. 

Kisah Inspirasi - Kerendahan Hati untuk Berserah Diri pada Tuhan

Seorang perawat selalu berdoa untuk mendapatkan suami yang baik. Ia selalu berdoa dan berdoa. Tetapi tahun berganti tahun, doanya tidak jua terjawab. Semua rekan-rekannya sudah menikah dan ia ditinggalkan sendirian.

Ia memiliki sebuah patung yang terbuat dari marmer di kamarnya. Pada suatu hari, karena tertekan akan nasibnya dan merasa doanya tidak pernah terjawab, ia kehilangan kendali. Dalam kemarahannya, ia melemparkan patung itu melewati jendela kamarnya yang terbuka.

Ketika itu seseorang sedang berjalan tepat di samping rumahnya. Ia terluka parah dan berdarah-darah. Pria itu mengetuk rumah sang perawat untuk mencari bantuan dan mengontrol perdarahan yang dialaminya. Perawat itu merasa kasihan, ia pun memberikan bantuan pertolongan pertama untuk orang yang terluka. Karena lukanya parah, perawat itu akhirnya membawa pria yang terluka itu ke rumah sakit tempatnya bekerja dan memberinya pengobatan dengan penuh kasih sayang.

Pria itu pun merasa terkesan dengan perawatan danperhatian yang penuh kasih sayang. Secara bertahap keluarga mereka menjadi dekat dan dalam waktu singkat, mereka pun menikah dan hidup bahagia. Perawat itu pun merasa senang karena akhirnya doanya dijawab, meskipun dengan cara yang aneh.

Dalam perjalanan hidup, kita mungkin menghadapi berbagai masalah yang bersangkutan dengan aspek yang berbeda dari kehidupan ktia seperti kesehatan, pendidikan, pekerjaan, hubungan, keluarga, dan keuangan. Kita sering membuat ketegangan, kecemasan, dan kekhawatiran yang tidak perlu ketika kita mencoba untuk memecahkan masalah kita sendiri.

Padahal, kita memiliki Pencipta yang ahli, yang tahu segala sesuatu tentang hidup kita, kelemahan dan kemampuan sehingga mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan kita. Mari kita memiliki kerendahan hati untuk menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Dialah yang penuh kasih yang memiliki rencana yang pasti untuk kesejahteraan kita masing-masing.

Seperti ada pepatah mengatakan bahwa jarak terpendek antara masalah dan solusinya adalah jarak antara lutut dan lantai. Orang yang berlutut pada Tuhan bisa menghadapi masalah dengan keyakinan. Ketika doa dipanjatkan, berkat pun turun. Doa harus menjadi "setir" dan bukan "roda cadangan" di kendaraan kehidupan kita. Tuhan menjawab "surat lutut" tanpa gagal.

Seorang anak mungkin melihat pisau tajam dan bersinar, lalu ia menangis untuk mendapatkannya sebagai mainan.Tapi, tidak ada orang tua yang penuh kasih akan memberikan suatu hadiah yang berbahaya untuk anak kecil. Demikian juga dengan Tuhan, Ia memberikan kepada kita hanya hadiah yang layak dan pasti akan bermanfaat. Dia tahu waktu terbaik untuk memberikan hadiah itu. Oleh karena itu beberapa doa kita tidak dijawab segera. Semua akan indah pada waktunya.

Kisah Inspirasi - Cinta Sejati Harus Memiliki Komitmen Sejati

Robertson McQuilkin adalah seorang Rektor Universitas Internasional Columbia. Namun isterinya mengalami sakit alzheimer atau gangguan fungsi otak, sehingga ia tidak mengenali semua orang bahkan anak-anaknya, hanya satu orang yang ada dalam ingatannya, yaitu suaminya Robertson.

Karena kesibukan Robertson, maka ia menyewa seorang perawat untuk merawat dan menjaga isterinya. Namun suatu pagi alangkah herannya ia dan semua orang dikantornya, melihat Muriel isterinya datang ke kantor tanpa alas kaki dan ada bercak-bercak darah di kakinya. Ternyata Muriel bangun dari tempat tidur dan hanya dengan menggunakan daster berjalan kaki menuju kantor suaminya yang berjarak kira-kira satu kilometer dan bercak-bercak darah ada di sepanjang lantai kantor suaminya karena kakinya terantuk di jalan beberapa kali. Ketika masuk ke kantor suaminya, Muriel berkata "Saya tidak mau perawat, saya hanya mau kamu menemaniku."

Mendengar kata-kata Muriel, Robertson mengingat janji nikahnya 47 tahun lalu, dan tidak lama kemudian ia meminta kepada pihak universitas untuk pensiun dan berhenti dari jabatannya sebagai Rektor. Pada pidato perpisahan di Universitas Internasional Columbia Robert McQuilkin menjelaskan apa yang terjadi pada isterinya dan mengapa ia mengambil keputusan untuk mengundurkan dari dari jabatannya.

Ia berkata, "47 tahun yang lalu, saya berjanji kepada Muriel di hadapan Tuhan dan disaksikan banyak orang, bahwa saya akan menerima dan selalu mencintai Muriel baik dalam suka maupun dalam duka, dalam keadaan kaya atau miskin, baik dalam keadaan sehat atau sakit." Kemudian ia melanjutkan, "Sekarang inilah saat yang paling diperlukan oleh Muriel agar saya menjaga dan merawatnya."

Tidak lama kemudian Muriel tidak bisa apa-apa lagi, bahkan untuk makan, mandi, serta buang air pun, ia harus dibantu oleh Robertson. Pada tanggal 14 Februari 1995 adalah hari istimewa mereka, 47 tahun lalu, dimana Robertson melamar dan kemudian menikahi Muriel. Maka seperti biasanya Robertson memandikan Muriel dan menyiapkan makan malam kesukaannya dan menjelang tidur ia mencium Muriel, menggenggam tangannya, dan berdoa, "Tuhan, jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malam, biarlah ia mendengar nyanyian malaikat-Mu."

Paginya, ketika Robertson sedang berolahraga dengan sepeda statis, Muriel terbangun. Ia tersenyum kepada Robertson, dan untuk pertama kali setelah berbulan-bulan Muriel tak pernah berbicara, ia memanggil Robertson dengan lembut dan berkata,  "Sayangku …" Robertson terlompat dari sepeda statisnya dan memeluk Muriel.

Kemudian Muriel bertanya kepada suminya,  "Sayangku, apakah kamu benar-benar mencintaiku?" tanya Muriel lirih, Robertson mengangguk dan tersenyum. Kemudian Muriel berkata,  "Aku bahagia," dan itulah kata-kata terakhir Muriel sebelum meninggal.

Sungguh kasih yang luar biasa. Alangkah indahnya relasi yang didasarkan pada cinta, tidak ada kepedihan yang terlalu berat untuk dipikul. Cinta adalah daya dorong yang sangat ampuh agar kita selalu melakukan yang terbaik. Menjalani kegetiran tanpa putus asa, melalui kepahitan tanpa menyerah, melewati lembah kekelaman dengan keberanian. Komitmen sejati dan cinta sejati menyatu. Cinta sejati harus memiliki komitmen sejati. Tanpa komitmen sejati, cinta akan pudar di tengah jalan, di tengah kesulitan dan penderitaan. Mari kita menumbuhkembangkan cinta kasih, untuk melandasi setiap motivasi, tindakan dan ucapan kita di mana pun dan kapan pun kita berada. 

Kisah Inspirasi - Berikan Lebih Banyak Perhatian pada Anak

Seorang guru di sebuah Sekolah Dasar bertanya kepada murid-muridnya, ingin menjadi apakah ketika mereka besar. Banyak jawaban yang diberikan oleh para muridnya, seperti dokter, insinyur, guru, pilot, astronot, sopir, bintang film, dll.

Salah satu murid memberi jawaban yang aneh. Ia menjawab, "Saya ingin menjadi televisi!"

Guru bertanya kepada anak yang menjawab dengan semangat itu, mengapa ia memiliki keinginan seperti itu. Murid itu mengatakan, dengan air mata mengalir dari matanya, "Tidak ada orang di rumah yang menonton saya atau peduli pada saya. Setiap orang duduk di sekitar televisi. Jika ada sesuatu yang salah dengan TV, mereka segera memberikan perhatian besar dan membuatnya menjadi benar."

Guru yang sangat perhatian itu pun menemui ibu si anak itu dan membahas masalah tersebut. Sang ibu mengatakan, dengan sombongnya, "Suami saya adalah seorang pengusaha yang sangat sibuk. Ia tidak pernah memiliki waktu untuk mengurusi anak."

"Tapi, bagaimana dengan Anda?" tanya sang guru kepada Ibu anak itu.

"Apa yang Anda ketahui tentang saya? Saya presiden klub perempuan dan kami memiliki beberapa kegiatan sosial yang penting dan komitmen. Saya harus menghadiri pertemuan kami setiap hari dan merencanakan kegiatan kami." Guru itu sekarang mengetahui mengapa anak muridnya itu merasa kesepian dan ditinggalkan di rumah.

Seorang pengusaha yang sibuk, pergi jauh dari rumah setiap pagi dan kembali saat larut malam. Ketika ia di rumah, ia akan sibuk dengan komputernya meneruskan kegiatan bisnisnya. Ia tidak menemukan waktu untuk bersama anggota keluarganya. Setiap hari, sementara ia meninggalkan rumah, ia memberikan anaknya beberapa lembar uang sebagai uang saku. Anak itu menyimpan uangnya di celengan. Suatu hari, ketika sang ayah mengatakan selamat tinggal dengan tergesa-gesa dan mulai masuk ke mobilnya, anak itu memegang lengan ayahnya dan bertanya, "Ayah, berapa banyak uang yang dihasilkan dalam satu jam dari bisnis Ayah?" Meskipun terkejut, sang ayah pun memberikan perkiraan kasar dari penghasilannya. Lalu, anak itu mengambil celengannya, memecahkannya, dan menyerahkan isinya kepada ayahnya, "Ayah, ambil semua uang ini, dan sebagai gantinya, bermainlah dengan saya selama beberapa waktu!"

Martin David Buxbaum (1912 – 1991), editor Marriot "Table Talk", mengatakan bahwa kebehasilan dalam pengasuhan tidak diukur oleh hadiah mahal dan fasilitas yang diberikan kepada anak, tapi ukuran keberhasilan nyata orang tua adalah cara anak-anak menggambarkan Anda, sebagai orangtuanya, ketika mereka berbicara dengan temannya."

Dikatakan bahwa dalam membesarkan anak-anak, kita harus menghabiskan setengah dari banyaknya uang kita dan dua kali lebih banyak waktu kita. Jesse Jackson mengatakan, "Anak-anak membutuhkan kehadiran kita lebih dari hadiah kita." H. Jackson Brown, Jr, mengatakan, "Selalu ciumlah selamat malam kepada anak-anak. Bahkan saat mereka sudah tidur."

Kisah Inspirasi - Kisah Kelelawar yang Hidup di Dua Kelompok

Kelelawar memiliki beberapa fitur dan kebiasaan yang unik serta tidak biasa. Mahasiswa biologi dasar sering bertanya-tanya apakah mereka itu burung atau hewan darat. Ada sebuah kisah legenda tentang sifat khas kelelawar ini.

Pada zaman dahulu, hewan darat dan burung hidup dalam damai dan harmoni di hutan. Sebuah musim panas menyebabkan kekeringan di hutan. Pohon-pohon dan tanaman layu. Makanan dan air menjadi barang langka.

Dalam perjuaangan untuk bertahan hidup, burung-burung dan binatang lainnya berkelahi untuk mendapatkan sumber daya yang tersedia. Banyak hewan dan burung tewas dalam perjuangan itu. Akhirnya Raja Singa memulai mediasi antara kelompok yang bertikai. Ia memberikan pedoman yang pasti untuk makanan burung-burung dan hewan lainnya. Burung-burung hanya mengonsumsi makanan yang tersedia di bagian atas pohon. Lalu, apapun yang ditemukan pada tingkat yang lebih rendah disediakan untuk hewan darat yang tidak bisa terbang. Pengaturan ini diterima oleh burung-burung dan hewan lainnya.

Kelelawar menghampiri burung dan berpura-pura bersahabat. Mereka berkata, "Kami hewan terbang seperti kalian. Kami berada di pohon dan memiliki struktur tubuh menyerupai burung. Mari kita bergabung dan menikmati makanan  di pohon-pohon." Burung-burung langsung setuju.

Lalu, kelelawar juga diam-diam mendekati hewan darat dan berkata, "Teman-teman, lihat wajah kami. Kami seperti kalian. Kami melahirkan anak kelelawar dan menyusui serta merawat anak-anak kami seperti kalian masing-masing. Kami ingin bergabung dengan kelompok kalian dan memakan makanan pada tingkat yang lebih rendah." Hewan-hewan darat menyetujuinya.

Kelelawar sekarang menikmati sumber daya yang tersedia di setiap bagian dari hutan. Mereka makan serangga terbang dan juga serangga darat. Mereka juga makan ikan, katak, kadal, tikus kecil, kalajengking, dan serangga lain seperti binatang lain. Mereka juga menangkan dan makan hewan terbang, seperti nyamuk, ngengat, kumbang, dan burung kecil, yang menggunakan keterampilan luar biasa terbang seperti burung. Di antara mereka juga menikmati bunga, buah, serbuk sari, dan nektar. Tidak ada  yang mengganggu mereka.

Kemudian burung-burung dan binatang lain menyadari kesalahan mereka. Mereka menemukan bahwa kelelawar ternyata curang pada kedua kelompok dan melanggar aturan perjanjian makan. Mereka menikmati semua sumber daya yang ada, menikmati status di dua tempat. Kelelawar akhirnya dipecat oleh kedua kelompok itu. Mereka dicegah untuk menikmati setiap sumber daya di hutan. Kelelawar pun lapar dan terpaksa pergi jauh pada siang hari karena sebagian besar burung dan binatang lainnya pergi. Mereka memutuskan untuk berpuasa dan beristirahat di siang hari dan diam-diam mencari makanan pada malam hari, ketika hewan dan burung-burung sedang tidur nyenyak. Hewan-hewan tidak membiarkan mereka beristirahat di tanah dan menyuruh mereka pergi. Burung-burung pun tidak membiarkan mereka beristirahat di pohon-pohon sebagaimana yang dilakukan oleh burung. Maka, kelelawar pun berlatih untuk menggantung terbalik di cabang-cabang pohon dan tidur di siang hari.

Kisah tadi mengingatkan kita bahwa seseorang tidak bisa menjadi anggota dari dua kelompok yang saling bertentangan pada saat yang sama. Ia harus mengidentifikasi dirinya dengan salah satu kelompk yang berlawanan.

Kisah Inspirasi - Ayahku Melihat dari Atas

Ada sebuah cerita mengenai seorang anak laki-laki yang secara rutin mengikuti latihan sepakbola di sekolahnya. Oleh karena kemampuan bermainnya belum memadai, selama ini dia belum pernah diikutsertakan dalam pertandingan. Sementara berlatih anak ini selalu ditemani oleh ayahnya yang duduk menunggu di pojok lapangan.

Pertandingan besar segera dimulai dan berlangsung selama empat hari. Anak laki-laki ini tidak muncul untuk latihan selama perempat dan semifinal. Dia muncul pas saat final dan menghampiri pelatihnya serta berkata, "Pelatih, selama ini saya hanya latihan dan tidak pernah diizinkan untuk bertanding."

Pelatihnya lalu menjawab, "Maaf, saya tidak dapat mengizinkan kamu bermain di pertandingan final ini. Masih banyak yang lebih baik dari kamu. Dan kita harus menjaga reputasi klub ini."

 Anak laki-laki ini kembali memohon dengan berkata, "Saya tidak akan mengecewakan Bapak, saya akan bermain sebaik mungkin. Mohon beri saya kesempatan kali ini saja." Dengan terpaksa sang pelatih akhirnya memberi kesempatan.

Ketika pertandingan dimulai, anak ini ternyata mampu bermain dengan sangat luar biasa. Beberapa kali bola yang dioper padanya dapat ditembakkan ke gawang lawan dan mencetak banyak gol. Semua orang kagum dengan penampilannya. Saat pertandingan usai pelatihnya segera menghampirinya dan berkata, "Saya tidak pernah melihat kamu bermain sebaik ini, apa yang membuat kamu menjadi seperti tadi?"

Anak ini menjawab, "Karena hari ini Ayah saya menyaksikan saya bertanding." Pelatih tersebut berpaling dan melihat ke arah pojok tempat biasa ayah anak laki-laki itu duduk, dan ternyata tempat itu kosong. Anak itu berkata pada pelatihnya, "Saya tidak pernah memberi tahu selama ini bahwa ayah saya buta, empat hari yang lalu ia meninggal dan ini hari yang pertama ia dapat meilhat saya bermain bola dari atas."

Seorang ayah selalu ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun, dan selalu membutuhkan kehadirannya.

Seorang ayah membiarkan anaknya menang dalam permainan ketika anaknya masih kecil, tapi ia tidak ingin anaknya membiarkannya menang ketika anaknya sudah besar.

Ayah selalu tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang memotret.

Ayahlah yang paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuat anaknya senang tapi tidak takut.

Ayah akan memberi anaknya tempat duduk terbaik dengan mengangkat anaknya dibahunya, ketika anaknya tak mampu melihatnya. (KBS)

Kisah Inspirasi - Meninggalkan Kebiasaan Buruk Harus dengan Sepenuh Hati

Jawaharlal Nehru adalah seorang negarawan besar, pemimpin patriotik, dan penulis produktif dari India. Ia adalah salah satu pemimpin puncak perjuangan kemerdekaan India. Ia terpilih sebagai perdana menteri pertama India independen dan bertugas di posisi itu dari tahun 1946 hingga kematiannya pada tahun 1964.

Di sini adalah cerita yang dianggap berasal dari periode tugasnya sebagai perdana menteri. Sekali waktu, ia memimpin sebuah rapat penting. Ada beberapa pejabat duduk bersamanya. Nehru merasa bau busuk dan meminta orang untuk menyelidiki penyebab bau busuk. Dilaporkan kepadanya bahwa bau busuk itu berasal dari kaus kaki kotor dan berkeringat dari salah satu pejabat yang duduk di dekatnya.

Nehru memintanya untuk membuka kaus kaki bau segera dan kemudian kembali ke pertemuan. Pejabat itu pergi keluar dan bau pun hilang. Kemudian pejabat itu kmebali dan sekali lagi ada bau busuk di sekitarnya.

Nehru bertanya dengan marah, "Apakah Anda tidak membuka kaus kaki bau dari kaki Anda?"

Pejabat itu menjawab, "Tentu saja, saya telah membukanya, Pak. Jika Anda ragu, silakan liat ini." Lalu ia menarik keluar dari sakunya sepasang kaus kaki yang berbau busuk itu dan diperlihatkan kepada Nehru. "Saya membawanya sebagai bukti bahwa saya telah membukanya," tambahnya dengan gerakan konyol.

Kisah itu mungkin saja fiktif, tapi kisah tadi mengajarkan pelajaran penting dari kehidupan. Banyak dari kita yang meninggalkan kebiasaan buruk sama seperti yang dipikirkan oleh orang tadi. Kita meninggalkannya hanya sebagian, setengah hati, untuk sementara, dan masih membawanya diam-diam bersama kita. Perubahan membutuhkan penghapusan secara lengkap dan sepenuh hati dari kebiasaan berbahaya dan praktik secara sadar untuk mencegah terulangnya kejahatan sebelumnya.

Kisah Inspirasi - Ingin Menjadi Terkenal dengan Berkat dari Ibu

Ada seorang anak kecil yang tinggal bersama ibunya. Mereka sangat miskin. Anak itu sangat tampan dan sangat cerdas. Saat ia tumbuh dewasa, ia menjadi lebih tampan dan cerdas. Namun, ibunya selalu tetap sedih.

Setelah, anak itu bertanya kepada ibunya, "Ibu, mengapa kau selalu sedih?"

Ibunya menjawab, "Anakku, seorang peramal pernah mengatakan kepada saya bahwa siapa pun yang memiliki gigi seperti Anda akan menjadi sangat terkenal."

Kemudian anak itu bertanya, "Apakah Anda tidak suka kalau aku menjadi terkenal? "

"Oh anakku! Ibu macam apa yang tidak akan suka jika anaknya menjadi terkenal? Aku selalu sedih karena aku terus berpikir bahwa kau akan melupakan dan meninggalkanku setelah menjadi terkenal. "

Setelah mendengar hal ini, anak itu mulai menangis. Dia berdiri di depan ibunya untuk sementara waktu dan kemudian berlari keluar rumah. Ia mengambil batu dari luar dan menghancurkan dua gigi depannya. Dia mulai berdarah dari mulutnya.

Ibunya berlari keluar dan terkejut melihat apa yang telah dilakukannya. Dia bertanya, "Anakku! Apa yang kau lakukan? "

Sebagai jawaban, anak itu memegang tangan ibunya dan berkata," Ibu, jika gigi ini menyebabkan Ibu  sakit dan membuat Ibu sedih, aku tidak menginginkannya. Mereka tidak ada gunanya bagi saya. Saya tidak ingin menjadi terkenal dengan gigi tersebut. Saya ingin menjadi terkenal dengan melayani Ibu, dan melalui berkat Ibu."

Kisah Inspirasi - Kebaikan Selalu Datang Kembali

Ada seorang pemuda yang miskin, tak berdaya, tunawisma, dan putus asa. Ia kehilangan pekerjaannya dan tidak satu pun membantunya.

Karena tertekan dan sedih, ia memutuskan untuk bunuh diri. Ia mengumpulkan semua koin yang dipunyainya dan ia membeli pisang matang yang dibungkus koran tua dari sebuah toko. Ia membuka bungkusan dan mulai makan makanan terakhirnya ketika seorang pengemis tua mendekatinya.

Dengan bibir gemetar, pengemis itu mengatakan kepada pemuda itu bahwa ia tidak memiliki apa pun untuk makan selama beberapa hari dan terlalu lemah untuk berjalan. Pemuda itu merasa kasihan dan memberikan pisang itu untuk pengemis, yang kemudian makan dengan sukacita dan mengucapkan terima kasih.

Sebelum meninggalkan pemuda itu, sang pengemis memberinya koin tua sambil berkata, "Terima kasih banyak. Anda memberi saya semua yang Anda punya. Mohon terimalah koin ini sebagai hadiah dari kerendahan hati Anda."

Ketika pengemis tua itu pergi, tanpa sengaja pemuda itu melirik selembar kertas yang digunakan untuk membungkus pisang tadi. Di sana ia melihat sebuah iklan dari sebuah agen yang berurusan dengan koin-koin kuno. Salah satunya mengudang siapa saja yang memiliki koin kuno untuk mengunjungi agen itu dan menerima harga yang pantas untuk koleksi koin tua mereka. Karena penasaran, pemuda itu membawa koin yang didapatnya. Ia menunjukkan koin  yang didapatnya dari pengemis.

Orang yang menjalankan roda manajemen agen koin tua itu berseru kegirangan, "Kejutan! Ini sangat langka dan dari abad lama. Benar-benar keberuntungan!" Pemuda itu pun diberi sejumlah besar sebagai harga dari koin langka itu.

Melompat dengan sukacita karena menerima jumlah uang yang tak terduga, pemuda itu mencari orang tua yang memberinya koin. Ia ingin berbagi kebahagiaan dan uang dengan pengemis itu. Tapi ia tidak bisa menemukan pengemis itu di mana saja. Saat berjalan, ia melihat sebuah tempat ibadah. Ia telah meninggalkannya selama berbulan-bulan. Tapi sekarang ia masuk ke rumah ibadah itu dan berterima kasih kepada Tuhan atas kemurahan hatiNya. Ia memulai hidup baru dengan harapan baru dan antusiasme.

Kebaikan tidak bisa diberikan. Kebaikan selalu datang kembali!

 William Wordsworth, sang penyair, menulis, "Bagian terbaik dari kehidupan yang baik itu sedikit, tanpa nama, tindakan yang tidak dikenalng adalah kebaikan dan cinta."

Kisah Inspirasi - Kisah Dua Anak Bodoh

 Sekali waktu, ada seorang tukang kayu tua dengan kepala botak mengkilap. Pada hari-hari cerah, kepalanya bersinar begitu terang hingga orang-orang meneduhkan mata mereka ketika berbicara dengan dia!

Pada suatu hari yang cerah, nyamuk lapar tertarik untuk kepala botak terang tukang kayu tua. Ia mendarat di atasnya dan mulai menggigit ke dalamnya.

Tukang kayu sedang sibuk merapikan sepotong kayu dengan alatnya. Ketika ia merasa nyamuk menggigit, dia berusaha mengusirnya. Tapi nyamuk lapar itu tidak meninggalkan tempatnya. Maka tukang kayu itu memanggil anaknya dan memintanya untuk menyingkirkan nyamuk itu dari atas kepalanya.

Tidak seperti kepala ayahnya yang mengkilap, anak ini tidak demikian. Tapi ia bekerja keras dan patuh. Katanya, "Jangan khawatir Ayah, bersabarlah. Aku akan membunuh serangga itu hanya dengan satu pukulan."

Lalu ia mengambil kapak yang sangat tajam, dan membidik nyamuk dengan hati-hati. Tanpa pikir panjang, ia menurunkan kapaknya dan membagi nyamuk menjadi dua. Sayangnya, setelah mengiris nyamuk, kapak itu juga membelah kepala botak mengkilap sang tukang kayu menjadi dua.

Saat itu, penasihat raja kebetulan lewat dengan pengikutnya. Mereka melihat apa yang baru saja terjadi, dan cukup terkejut mengetahui siapa yang begitu bodoh.

Penasihat raja berkata, "Jangan terlalu terkejut dengan kebodohan manusia! Ini mengingatkan saya pada peristiwa serupa yang terjadi baru kemarin.

Di sebuah desa tidak jauh dari sini, seorang wanita sedang membersihkan beras. Dia mengentakkan mortar dengan alu, untuk memisahkan sekam. Saat ia bekerja sampai berkeringat, segerombolan lalat mulai berdengung di sekitar kepalanya. Dia mencoba untuk mengusir mereka, tapi lalat itu tidak meninggalkannya.

Kemudian dia memanggil putrinya dan memintanya untuk mengusir serangga yang mengganggu itu. Meskipun putrinya adalah seorang gadis yang agak bodoh, namun selalu berusaha yang terbaik untuk menyenangkan ibunya.

Jadi dia berdiri di mortarnya, mengangkat alu, dan membidik hati-hati lalat yang terbesar dan paling berani. Tanpa pikir panjang, dia memukul lalat itu hingga mati! Tapi tentu saja, pukulan yang sama yang menewaskan lalat, juga mengakhiri hidup ibunya.

Anda semua tahu apa yang mereka katakan," kata penasihat, menyelesaikan ceritanya, " 'Dengan teman-teman seperti ini, siapa membutuhkan musuh!"

Demikianlah, musuh bijaksana lebih kurang berbahaya daripada teman yang bodoh.

Tuesday, March 15, 2016

Kisah Inspirasi - Cerdas + Jujur = Sukses

Seekor serigala licik bergerak di sekitaran desa untuk mencari makanan. Saat itu gelap, tetapi ia dengan mudah mengetahui letak kandang ayam dan memeriksa tempat itu secara rinci.

Ia melihat ayam tidur di luar kandang. Ia tidak bisa masuk ke kandang karena seorang pembantu yang ceroboh telah menutupnya sebelum ayam itu mencapai kandang. Serigala bersiap-siap untuk menerkam ayam. Terbangun karena gerakan serigala, ayam membuka matanya. Ia merasa bahwa akhir hidupnya telah tiba dan melakukan upaya terakhir untuk menyelamatkan hidupnya.

Ayam itu memohon kepada serigala, Tuan, saya siap untuk mati dan menjadi makanan Anda, tapi tolong kabulkan keinginan saya terakhir sebelum membunuh saya.

Serigala bertanya dengan marah, Ayo, cepatlah. Apa yang Anda inginkan?

Ayam memohon, Saya tahu bahwa Anda adalah penyanyi terbaik di hutan. Saya ingin mendengar musik merdu sebelum napas terakhir saya hilang.

Serigala merasa tersanjung. Ia duduk di kakinya, membuka mulutnya dengan anggun, dan mulai melolong gembia, menikmait melodi musik dengan menggerakkan tangannya berirama di udara. Beberpa saat berlalu dan mendengar lolongannya, semua anjing yang berada di sekitar itu bergegas ke tempat kejadian dan melompat pada serigala itu. Serigala itu sergera melarikan diri dengan kecepatan tinggi. Ayam di kandang memuji pikiran, kecerdasan, dan keberanian dari ayam yang berada di luar kandang. Kecerdasan yang dikombinasikan dengan kejujuran bisa membawa kesuksesan dalam hidup.

Kisah Inspirasi - Kisah Merak yang Bangga dengan Diri Sendiri

Seekor burung merak membual bahwa ia adalah burung paling indah dan penari terbaik di seluruh dunia. Ia melihat ke bawah pada burung lain yang tidak memiliki kecantikan atau keterampilan dalam menarik.

Seekor gagak mencoba untuk berteman dengannya. Namun, merak itu mencemooh burung gagak, "Kamu sangat jelek dan kecil dalam penampilan dan ofensif dalam suara dan perilaku. Kau adalah pemulung makanan pada sampah dan daging busuk. Beraninya kau mendekatiku? Lihatlah saya elegan, rumit, istimewa, indah, dan berbulu eksotis. Saya dikagumi karena keindahan dan anugerah serta keterampilan yang sangat baik dalam menari. Pergilah dariku."

Merak menampilkan ekor panjangnya, dan bulunya yang berwarna-warni membentang. Ia bergetar anggun, dengan bangganya menampilkan keterampilan menari yang luar biasa. Tiba-tiba macan tutul menyerang dengan mendadak dari tempat persembunyiannya dan menangkap merak sebelum ia membuat gerakan defensif, karena bulunya terbuka, membuatnya mustahil untuk melarikan diri dari predator yang menerkamnya. Tapi, gagak yang sederhana bisa terbang dengan cepat dan mudah melarikan diri dari sergapan. Duduk di atas pohon yang tinggi, buruk gagak menyaksikan nasib tragik merak yang sombong. Ia menangis dalam kesedihan.

Sejumlah besar siswa datang untuk menjadi murid Socrates, seorang filsuf Yunani yang namanya besar. Ia meminta mereka untuk melihat ke dalam kolam dan menceritakan apa yang mereka lihat di kolam. Siswa-siswa senior Socrates bertanya, mengatapa ia membuat tes seperti itu. Socrates menjawab, "Saya siap untuk menerima semua orang yang melihat ikan berenang di sekitar kolam. Tetapi mereka yang hanya melihat gambar mereka sendiri tercermin dalam air, berarti mereka sedang jatuh cinta dengan ego mereka. Saya tidak mau menerima mereka."

Kebanggaan diri menuju kebinasaan, dan kesombongan pada kejatuhan. Tidak ada yang dihormati kecuali ia rendah hati, orang-orang yang sombong berada di jalan yang akan merusak.

Kisah Inspirasi - Biarkan Mawar Tumbuh dalam Hati Kita

Alkisah, seorang pemuda memiliki sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam pohon mawar di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkannya. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik, dan diletakkan di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna.

Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna.

Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil. Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Pemuda itu tampak bergumam dalam hati, "Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah, pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini."

Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.

Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada 'mawar' yang tertanam. Tuhan yang menitipkannya kepada kita untuk dirawat. Tuhan-lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Sayangnya, banyak dari kita yang hanya melihat "duri" yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi buruk kita sendiri yang akan berkembang. Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk "menyirami" hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki.

Banyak orang yang tak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu. Kita, kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lain-lah yang kadang harus menunjukannya.

Jika kita bisa menemukan "mawar-mawar" indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.

Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan "mawar-mawar" ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Mungkin,  kita juga akan berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita putus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih.

Biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hati kita. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaan-Nya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Sampaikan salam-salam itu, agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang, dan menumbuh-kembangkannya di dalam taman-taman hati kita. (KBS)