Thursday, September 24, 2015

Kisah Inspirasi - Kisah Ekor Putri Raja

Alkisah, seorang putri raja yang memiliki masalah mata kecil. Namun, ia merasa itu benar-benar buruk. Karena ia putri raja, ia menjadi manja dan terus menangis sepanjang waktu. Ketika para dokter ingin memberikan obat, ia selalu menolak perawatan medis dan terus menyentuh tempat yang sakit di matanya.

Caranya itu membuatnya menjadi semakin buruk dan lebih buruk, sampai akhirnya Raja memproklamirkan hadiah besar bagi siapa saja yang bisa menyembuhkan putrinya. Setelah beberapa waktu, seorang pria yang mengaku seorang dokter terkenal, tapi sebenarnya ia bukan dokter.

Ia menyatakan bahwa ia pasti bisa menyembuhkan sang putri dan dirawat di kamarnya. Setelah ia memeriksanya, ia berseru, "Oh, aku sangat menyesal!"

"Apa itu?" sang putri bertanya.

Pria yang mengaku dokter itu mengatakan, "Tidak ada yang salah dengan mata Anda, tapi ada sesuatu yang lain yang benar-benar serius."

Putri raja itu khawatir dan bertanya, "Apa begitu serius?"

Pria itu ragu-ragu dan berkata, "Ini benar-benar buruk. Saya tidak bisa memberitahu Anda tentang hal ini."

Tidak peduli seberapa keras Putri Raja itu, pria itu tetap menolak mengatakan kepadanya, ia mengatakan tidak bisa berbicara tanpa izin dari Raja.

Ketika Raja tiba, pria itu masih enggan membeberkan temuannya. Akhirnya Raja memerintahkan, "Beritahu kami apa yang salah! Apa pun itu, Anda harus memberitahu kami!"

Akhirnya pria itu berkata, "Putri, mata Anda akan menjadi lebih baik dalam beberapa hari. Itu tidak masalah. Masalah besarnya adalah bahwa pada Sang Putri akan tumbuh ekor, yang akan menjadi semakin panjang dengan cepat. Jika ia bisa mendeteksi saat pertama ekor itu tumbuh, saya mungkin bisa mencegahnya tumbuh."

Berita ini membuat semua orang sangat prihatin. Dan Sang Putri, apa yang dilakukannya?  Ia tinggal di tempat tidur, siang dan malam, mengerahkan semua perhatiannya untuk mendeteksi ketika ekor di tubuhnya mungkin muncul. Dengan demikian, setelah beberapa hari, matanya sembuh.

Kisah di atas menunjukkan bagaimana kita biasanya bereaksi. Kita fokus pada masalah kecil kita dan itu menjadi pusat dari segala sesuatu. Dan kita sering kali melakukan ini dalam kehidupan kita. Kita berpikir, "Keinginan saya, minat saya, suka dan tidak suka saya datang pertama!" Selama kita demikian, kita akan tetap tidak berubah. Didorong oleh impuls dari keinginan dan penolakan, kita akan melakukan perjalanan tanpa menemukan jalan keluar. Selama lampiran dan keengganan adalah sumber hidup kita dan demikian kita selanjutnya, kita tidak bisa beristirahat. Maka, jangan hanya fokus pada satu masalah kecil saja!

Kisah Motivasi - Iman dan Kepercayaan

Ada seorang pesulap yang sedang melakukan atraksi berbahaya. Pesulap itu akan berjalan pada sebuah tali yang dibentangkan di atas jurang. Banyak orang yang menyaksikan atraksi pesulap itu. Semua orang percaya bahwa pesulap akan dapat menyebrangi jurang itu dengan baik. Dan ternyata memang benar bahwa pesulap mampu melakukannya.

Kali ini pesulap membawa sebuah gerobak dan meminta salah satu penonton yang bersedia untuk duduk pada gerobak miliknya dan menyeberang bersamanya. Tidak ada seorangpun yang bersedia kecuali seorang anak kecil.

"Kalian percaya bahwa aku mampu menyeberangi jurang?" tanya pesulap.

"Percayaaaaaaaa!" seru penonton.

"Apa kalian percaya bahwa aku mampu membawa kalian untuk bisa menyeberangi jurang dengan gerobak?" pesulap bertanya kembali namun tak ada yang berani menjawab.

Semua orang mulai meragukan keselamatan dirinya masing-masing. Namun ketika pesulap itu berhasil menyeberangi jurang bersama seorang anak kecil di dalam gerobaknya, barulah semua orang berseru heran.

"Siapakah orang tua anak itu sehingga merelakan anaknya dalam bahaya?" tanya seorang penonton.

"Saya percaya pada pesulap itu karena dia adalah Ayah saya," seru anak kecil itu.

Banyak orang yang percaya namun hanya sedikit yang beriman. Seperti anak kecil tersebut yang yakin bahwa Ayahnya tidak akan pernah mencelakakan dirinya. Iman itu tidak hanya percaya namun juga harus ditunjukkan dengan perbuatan, sebab iman tidak akan bisa bekerja tanpa perbuatan nyata. 

Kisah Motivasi - Ternyata Hidup Bijak Itu Sederhana

Ada seseorang yang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai, lalu ia masukkan ke dalam tempat sampah. Dan hal itu terlihat oleh si pewawancara, akhirnya orang itu mendapatkan pekerjaannya. Ternyata, untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak yang menjadi murid di sebuah toko sepeda. Suatu saat seseorang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko sepeda tersebut. Selain memperbaiki sepeda itu, anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan harinya ketika sang empunya sepeda mengambil sepedanya, anak ini akhirnya diminta untuk bekerja di tempatnya. Ternyata, untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya, "Ibu hari ini sangat cantik." Sang ibu menjawab, "Mengapa?" Anaknya menjawba, "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah." Ternyata, untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata, "Tidak eprlu menyuruh anakmu  bekerja keras. Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur." Petani itu menjawab, "Aku  bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku." Ternyata, membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan ia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya, "Jika sebuah bola jatuh ke rerumputan, bagaimana cara mencarinya?" Ada yang menjawab, "Cari mulai dari bagian tengah." Ada pula  yang menjawab, "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam." Dan ada yang menjawab, "Cari di rumput yang paling tinggi." Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat, "Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana." Ternyata, jalan menuju keberhasilan sangat mudah, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan, "Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku."Katak di pinggir jalan menjawab, "Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah." Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk katak "pinggir jalan" dan menemukan si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat. Ternyata, sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya, "Mengapa engkau begitu santai?" Orang ini menjawab sambil tertawa, "Karena barang bawaan saya sedikit."
Ternyata, sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.

Kisah Motivasi - Kita ini Perantau di Bumi

 Ada seorang pengembara yang tiba di sebuah negeri. Ia mendengar ada seorang bijaksana di negeri itu, dan ingin menemuinya. Pria bijaksana ini dikenal saleh, dan baik hati sehingga sangat dikasihi banyak orang.

Tidak sulit menemukan pria bijaksana tersebut. Ketika pengembara itu bertanya di mana rumahnya, setiap orang yang ditemuinya langsung menunjuk ke arah ujung perkampungan di mana berdiri sebuah gubuk reyot.

Ketika pengembara itu mengetuk gubuk reyot itu, muncullah seorang pria tua yang mempersilakannya masuk. Pengembara itu sangat terkejut ketika mendapati bahwa pria bijaksana itu tinggal di gubuk reyot yang di dalamnya hanya berisi sebuah meja, sebuah kursi, satu buah kompor, dan alat memasak seadanya.

Karena merasa tidak nyaman, pengembara itu bertanya, "Di mana perabot rumah Anda?"

Orang tua yang bijaksana itu balik bertanya dengan lembut, "Mana milik Anda?"

"Tentu saja di rumah saya. 'Kan saya sedang merantau, tidak mungkin saya membawa perabotan saya," jawab pengembara itu.

"Saya juga," jawab orang tua yang bijak itu. "Saya 'kan sedang merantau di dunia ini."

Sadarkah kita bahwa kita sebenarnya perantau di dunia ini? Rumah kita sebenarnya adalah surga. Namun, banyak orang saat ini melupakan bahwa mereka adalah perantau sehingga mereka hanya sibuk mengumpulkan harta di dunia ini. Padahal pada akhirnya semua harta dunia itu tidak akan kita bawa ketika kita kembali ke rumah  Tuhan di surga.

Hidup harus ada keseimbangan. Mari mengusahakan diri kita mencari harta di dua alam, yaitu alam rohani dan alam jasmani

Wednesday, September 9, 2015

Kisah Inspiratif - Uang tidak bisa Mengembalikan Persahabatan

 Alkisah, dua orang bersahabat tinggal di sebuah desa. Raju dan Rajesh, keduanya saling bersahabat sejak lama, mereka sangat dekat satu sama lain. Kebetulan, keduanya sangat miskin dan pengangguran. Mereka mencari pekerjaan yang cocok untuk masing-masing.

Suatu hari, salah satu dari mereka, yaitu Raju, menerima pekerjaan yang baik dan menerima gaji yang pantas bersama dengan fasilitas lainnya. Sementara, Rajesh, tetap dalam keadaan seperti sekarang. Raju, yang sudah bekerja, berangsur-angsur membaik gaya hidupnya.

Dengan gajinya yang besar, perlahan-lahan membuatnya menjauh dari sahabatnya, Rajesh. Sementara, Rajesh, yang masih belum menemukan pekerjaan yang sesuai, melakukan apa pun untuk menghidupi dirinya. Ia bahkan tidak mudah untuk bertemu lagi dengan sahabatnya yang dulu karena status dan keuangannya yang semakin meningkat.

Raju, yang semakin meningkat dari sisi keuangannya, akhirnya menjadi lebih posesif terhadap uang, ia mulai terlalu khawatir atas kekayaannya dan sering takut kehilangan itu. Kekayaannya menjadi begitu penting baginya bahkan ia tidak bisa tidur di malam hari karena merasa tertekan memikirkan kekayaannya.

Di sisi lain, Rajesh, menikmati gaya hidupnya yang nyaman, meskipun ia tidak kaya. Suatu hari, Raju memutuskan untuk memberikan sebagian dari kekayaannya kepada Rajesh. Maka ia pergi ke tempat Rajesh dan memberinya sebuah tas penuh uang, dan mengatakan kepadanya, "Kau sahabatku, dan aku tidak bisa melihatmu miskin, jadi terimalah hadiah dariku dan ubahlah gaya hidupmu."

Rajesh terkejut, tetapi menerima uang itu dan menggunakannya untuk kehidupannya yang lebih baik. Ia melihat perubahan besar dalam hidupnya setelah mendapatkan uang, tetapi ia mulai merasa terlalu banyak fobia terhadap uang. Ia tidak bisa tidur sepanjang malam karena takut kehilangan uang milik Raju yang telah digunakannya.

Ia menyadari bahwa ia menjadi posesif terhadap uangnya, dan sebagainya. Akhirnya ia memutuskan untuk mengembalikan uang itu kepada temannya, Raju. Ia pergi kepada Raju, dan berkata, "Teman, terima kasih atas kekhawatiranmu kepadaku, tapi aku tidak bisa menyimpan uangmu karena itu merampas kegembiraanku dan gaya hidup santaiku." Lanjutnya, "Kau tidak peduli kepadaku ketika kau mulai kaya, sekarang mengapa kau mulai memikirkanku? Apakah ini alasannya? Kau juga ingin aku menghadapi malam tanpa tidur? Tidak, teman. Kita lebih baik seperti orang yang tidak saling kenal."

Rajesh meninggalkan Raju. Raju kemudian menyadari apa yang telah hilang dari dirinya atas imbalan dari kekayaannya.

Cerita Motivasi - Kisah Pelukis dan Modelnya

Alkisah, di suatu negara tinggal seorang pelukis besar. Di masa mudanya ia memutuskan membuat lukisan yang benar-benar hebat yang memancarkan kebahagiaan ilahi, potret yang memancarkan kedamaian yang tak terbatas. Lalu, ia ingin menemukan seseorang yang wajahnya menyampaikan sesuatu dari luar, dari apa yang transendental untuk kehidupan ini, transendental ke dunia ini.

Ia berkelana, dari desa ke desa, dari hutan kehutan, mencari orang seperti itu, dan pada akhirnya ia menemukan seorang gembala di pegunungan dengan kepolosan dan cahaya di matanya, dengan wajah dan fitur  yang memegang janji rumah surgawi. Ia sudah melihat cukup untuk meyakinkan dirinya bahwa yang ilahi berada dalam diri manusia.

Seniman itu melukis potret gembala muda itu. Jutaan salinan lukisannya terjual habis, bahkan di negeri yang jauh. Orang-orang merasa sangat diberkati hanya dengan menggantungkan gambar gembala itu di dinding mereka. Setelah sekitar dua puluh tahun, seniman itu memiliki ide lain. Pengalaman hidupnya telah menunjukkan kepadanya bahwa tidak semua manusia beribadah, setan juga ada di dalamnya. Idenya muncul ia ingin melukis iblis yang datang dalam diri  manusia. Dua gambar, pikirnya, akan saling melengkapi, dan akan mewakili manusia secara lengkap.

Dalam usia tuanya, sekali lagi ia mencari seorang pria yang bukan manusia, melainkan setan. Ia pergi ke sarang perjudian, pub, atau klub. Pria ini harus penuh dengan api neraka, wajahnya harus menunjukkan semua yang jahat, jelek, dan sadir. Ia mencari gambaran yang sangat pendosa. Ia telah melukis seorang yang saleh, sekarang ia ingin menggambarkan penjelmaan jahat.

Setelah pencarian panjang, seniman itu akhirnya bertemu seorang tahanan di penjara. Pria itu telah melakukan tujuh pembunuhan dan telah dijatuhi hukuman gantung dalam beberapa hari. Neraka tampak jelas di mata pria itu, ia tampak benci. Wajahnya yang paling jelek mungkin bisa berharap menemukan sesuatu. Seniman itu pun akhirnya melukis pria itu.

Ketika ia menyelesaikan lukisannya dan membawanya keluar gambar sebelumnya, ia meletakkan di sisi lukisan baru yang sangat kontras. Sulit untuk menilai mana yang lebih baik dari sudut pandang artistik, keduanya luar biasa. Ia berdiri, menatap kedua lukisan itu. Dan kemudian ia mendengar isakan. Ia berbalik dan melihat tahanan yang dirantai itu, menangis. Seniman itu bingung. Tanyanya, "Temanku, mengapa engkau menangis? Apakah lukisan-lukisan ini mengganggumu?"

Tahanan itu berkata, "Selama ini saya telah mencoba untuk menyembunyikan sesuatu dari Anda, tapi hari ini saya telah kehilangan itu. Anda jelas tidak tahu bahwa gambar pertama itu juga saya. Kedua potret itu adalah saya. Sayalah gembala yang sama yang Anda temui dua puluh tahun yang lalu di perbukitan. Saya telah jatuh dari surga ke neraka, dari ilahi kepada setan."

Kisah Inspirasi - Belajar dari Burung

Kita telah dijanjikan bahwa Tuhan akan selalu memelihara ktia, lha wong burung-burung saja dipelihara apalagi kita yang diciptakan oleh-Nya lebih sempurna. Tapi itu bukan berarti kita tidak perlu  bekerja keras dalam hidup dan mengandalkan berkat Tuhan saja.

Burung-burung memang tidak menabur dan menuai, namun mereka bekerja keras sepanjang hari. Tidak percaya? Berikut ini sebuah penelitian terhadap aktivitas kehidupan burung-burung.

  • Burung Murai, bangun pukul 02.30 kemudian mencari makanan hingga pukul 21.30 (total 19 jam), bolak-balik ke sarang sekitar 200 kali sehari memberi makan kepada anak-anaknya.
  • Burung Tikus, bangun pukul 03.00 dan bekerja hingga pukul 21.00 (18 jam). Mereka bisa mengumpulkan 400 ekor ulat sehari.
  • Burung Hitam, bangun pukul 04.00 dan bekerja hingga pukul 21.00 (17 jam). Bolak-balik ke sarang 100 kali sehari untuk memberi makan anak-anaknya.

Lalu, berapa banyak waktu kita bekerja dalam sehari? Apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai. Kita tidak bisa berpangku tangan saja dan berdoa meminta Tuhan menurunkan berkatnya secara ajaib. Ada bagian yang harus kita lakukan dan Tuhan akan melakukan bagian-Nya.

Mari kita belajar dari semangat dan keuletan burung-burung tadi. Diam dan tidak melakukan apapun hanya mendatangkan kesia-siaan. Mari kita berusaha, maka berkat akan mengikuti kita. 

Kisah Inspirasi - Penjara Pikiran

Orang Tiongkok dipercaya pertama kali menggunakan sikat gigi pada tahun 1400-an.  Saat itu sikat gigi di buat dari duri landak yang ditancapkan di tongkat bambu atau tulang seukuran pensil.

Penemu sikat gigi modern adalah orang Inggris bernama William Addis. Ia memakai tulang yang dilubangi kecil-kecil kemudian mengisinya dengan bulu binatang dan mengelemnya menjadi satu. William pun menjadi jutawan setelah idenya dikembangkan menjadi sikat gigi berbulu nilon dan diproduksi oleh perusahaan Amerika bernama 'Du Pont' pada tahun 1938.

Tahukah Anda bahwa saat William Addis menemukan konsep sikat gigi, ia sedang mendekam di penjara? Tubuhnya di penjara tapi pikirannya tidak ikut terpenjara. Sementara banyak orang yang tidak di penjara, tetapi seringkali memenjarakan pikirannya sendiri.

Penjara itu bisa berupa kata-kata: "tidak mungkin", "tidak bisa", "tidak mau", "tidak berani", dan selalu berpikir "Tidak-tidak"  yang lainnya yang kerap menjadi penghalang kita untuk berkembang.

Dan justru mengeluh, menyalahkan orang lain, menyerah sebelum mencoba, atau menyerah sebelum bekerja.

Tuhan memberikan kita potensi diri untuk kita kembangkan, salah satunya adalah pikiran, kreatifitas, inovatif, dan ide-ide baru, yang lebih smart. Oleh karena itu, jangan pernah ijinkan keadaan apapun memenjarakan pikiran kita.

Apa yg kita pikirkan menentukan apa tindakan kita. Mari, mulai memikirkan sebuah kemenangan daripada sebuah kekalahan.

Jangan sampai terperangkap dalam penjara pikiran negatif. Mulailah memikirkan hal-hal positif. Dan jangan menarik elemen negatif ke pikiran kita. Hindari pemikiran yang hanya membuat kita khawatir, ketakutan, pesimis, tidak semangat, dan putus asa.

Mari kita mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang baik, menyenangkan, dan menyemati kita dan orang-orang di sekeliling kita.