Sunday, September 21, 2014

Uang Punyamu, Tapi Sumber Daya Milik Bersama

Saya masih ingat dengan omongan orangtua ketika masih kecil suka tidak menghabiskan makanan. "Ayo, dihabiskan. Nanti ayamnya mati." Waktu itu saya tidak tahu apa hubungannya. Yang tertanam dalam pikiran adalah makanan harus dihabiskan.

Cerita berikut yang saya ambil dari obrolan dengan teman tidak menjawab alasan mengapa ayam bisa mati kalau makanan kita tidak dihabiskan. Namun setidaknya menyadarkan kita untuk memberi alasan yang lebih ilmiah kepada anak-anak kita.

Cerita ini terjadi di Jerman, sebuah negara industri terkemuka. Pemilik cerita yang orang Indonesia itu berlibur di Jerman bersama teman-temannya. Mereka kemudian masuk ke sebuah restoran untuk makan siang. Beginilah cerita mereka.

Ada banyak kursi kosong. Ada satu meja tempat sepasang anak muda sedang makan. Hanya ada dua piring mkanan dan dua kaleng bir di atas meja mereka. Saya membatin, apa hidangan sederhana itu pertanda si pemuda kikir? Beberapa meja terisi wanita tua yang menghabiskan makanan tanpa bersisa.

Karena kami lapar, rekan kami pesan lebih banyak makanan. Akan tetapi, ternyata ketika kami selesai masih ada sekitar sepertiga makanan yang tak dapat kami habiskan. Begitu kami hendak mninggalkan restoran, wanita tua yang dari meja sebelah berbicara pada kami dalam bahasa Inggris. Intinya mereka tidak senang kami menyisakan mkanan.

"Kami yang bayar kok, bukan urusan kalian berapa banyak makanan yang tersisa," kata rekanku pada wanita tua tersebut. Terjadi sedikit keributan yang membuat salah seorang pengunjung mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang.

Tak lama kemudian datang seorang lelaki berseragam seperti dari Departemen Sosial. Setelah mendengar tentang sumber masalah pertengkaran, ia menerbitkan surat denda sebesar Euro 50 (sekitar Rp750 ribu) pada kami.

Kami semua terdiam. Petugas tersebut berkata dengan suara yang galak, "Pesan makanan sebatas yang sanggup Anda makan. Uang itu milikmu. Tapi sumber daya alam ini milik bersama. Ada banyak orang lain di dunia yang kekurangan. Kalian tidak punya alasan untuk menyia-nyiakan sumber daya alam tersebut."

Kami menjadi malu.

Entah benar atau tidak cerita tersebut, apa yang dikatakan petugas tadi benar. Kita bisa mengelak bahwa makanan bisa dijadikan kompos. Tapi terlalu mahal jika kita menghabiskan sumber daya seperti bahan bakar untuk memasak makanan hanya demi membuat kompos.

Saya jadi teringat ketika datang ke sebuah undangan atau resepsi pernikahan. Betapa banyak orang hanya melampiaskan nafsu mengambil makanan sebanyak-banyaknya namun kemudian hanya dimakan sebagian dan sisanya berakhir di meja piring kotor.

Jangan Biarkan Pikiran di Batasi

Berikut ini adalah kisah tentang George Dantzig, seorang matematikawan terkenal, yang sumbangannya terhadap operasi riset dan sistem rekayasa, telah membuat namanya abadi.

Sebagai seorang mahasiswa, George belajar sangat keras hingga sering larut malam. Hingga ia pun terlambat ke kampus, bahan pernah tertidur baru pagi hari, dan terlambat 20 menit untuk kelas Prof. Neyman.

Ia segera menyalin dua soal matematika di papan tulis, dengan asumsi bahwa itu adalah tugas pekerjaan rumah. Butuh waktu beberapa jam untuk menyelesaikan dua soal itu, tapi akhirnya ia mengerjakan itu sebagai pekerjaan rumah untuk keesokan harinya.

Sejak George datang terlambat ke kelasnya, ia tidak lagi mendengar profesor mengumumkan bahwa dua persamaan terpecahkan di papan soal matematika. Pikirannya selalu tergoda, bahkan Einstein saja tidak bisa menjawab. Tapi George Dantzig, bekerja tanpa keterbatasan pikiran, telah memecahkan tidak hanya satu, tapi dua soal yang membingungkan matematikawan selama ribuan tahun.

Sederhananya, George memecahkan masalah karena ia tidak tahu bahwa ia tidak bisa.

Demikianlah, kita tidak terbatas pada kehidupan kita sekarang. Kita telah menerima apa yang terbaik yang dapat kita lakukan pada saat ini. Setiap kali kita siap untuk melampaui batasan saat ini dalam hidup, kita mampu melakukan hal itu dengan memilih pikiran yang berbeda. Yang harus kita lakukan adalah mencari tahu bagaimana kita dapat melakukannya, bukan apakah kita bisa atau tidak. Dan sekali kita telah membuat pikiran kita untuk melakukannya, sungguh menakjubkan betapa pikiran kita mulai mencari tahu bagaimana.

Seseorang hanya dibatasi oleh pikiran bahwa ia memilih.

Kisah ini pun mulai menyebar dan digunakan sebagai pelajaran motivasi untuk menunjukkan kekuatan berpikir positif. Namun seiring waktu nama Dantzig telah dihapus dan fakta yang diubah, tapi kisah  dasar ini telah menjadi sebuah legenda.

Bebaskan Pikiran dari yang Negatif

Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia terlihat sedih. Ia merasa tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman pun mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.

"Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi," kata pria itu. Lalu lanjutnya, "Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini."

Norman Vincent Peale, penulis buku The Power of Positive Thinking, tersenyum penuh simpati. "Mari kita pelajari keadaan Anda," katanya dengan lembut.

Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan pada pria itu agar kolom di sebelah kiri dituliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan, ia menuliskan apa yang masih tersisa.

"Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan," kata pria itu tetap dalam kesedihan, "Aku sudah tidak punya apa-apa lagi."

"Kapan kau bercerai dari istrimu?" tanya Norman.

"Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku!" jawab pria itu.

"Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan 'istri yang amat mencintai'," kata Norman. Ia melanjutkan, "Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?"

"Anda ini konyol sekali, ya! Tak ada anakku yang masuk penjara!"

"Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan 'Anak-anak tidak berada dalam penjara'," kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.

Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada dirinya sendiri. "Menggelikan sekali. Ternyata betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu," kata pria itu.

Kata orang bijak, bagi hati yang sedih, lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sementara orang bijak lain pun berkata, sekali pikiran negatif terlintas dalam pikiran, duniapun akan terjungkir balik. Maka mulailah hari dengan selalu berpikir positif.

Tuliskan hal-hal positif yang pernah atau sedang kita miliki dalam hidup ini. Bebaskan pikiran-pikiran kita dari hal-hal negatif yang hanya akan menyedot energi negarif dari luar diri kita. Dengan berpikir positif, kehidupan ini akan terasa amat indah dan tidak sekejam yang kita bayangkan.

Apapun yang berada di sekitar kita sangat tergantung bagaimana cara kita memandang dan mempersepsikannya. Lingkungan kita adalah pikiran kita. Sekeliling kita akan berbuat positif ketika kita mempersepsikannya baik, sebaliknya lingkungan kita akan berbuat negatif kepada kita ketika kita berpikir sebaliknya. 

Menolong dengan Mendengar

Tuhan menciptakan kita dengan dua telinga dan satu mulut. Itu artinya, kita harus lebih banyak mendengar daripada bicara. Mendengar harus dua kali lebih banyak daripada berbicara.

Tuhan memberikan kita satu mulut, agar kita hanya mengucapkan perkataan yang baik-baik saja. Karena dengan mendengar pun bisa menolong atau menyelamatkan banyak orang.

Seperti kisah berikut ini.

Don Ritchie, selama 50 tahun telah menyelamatkan nyawa orang yang berencana bunuh diri hanya dengan kata-kata dan senyuman. Ia memang telah meninggal dunia, di usianya ke-86. Namun, ia masih dikenang dengan sebutan "The Angel of the Gap" atau Malaikat dari Gap.

Ritchie memilih tinggal di seberang jalan Gap, yaitu sebuah daerah pantai dengan jurang yang terjal. Dengan begitu, ia bisa menyelamatkan hidup orang-orang.

Ia bangun setiap pagi, lalu mengawasi orang-orang yang berdiri terlalu dekat dengan jurang itu dari jendela rumahnya. Jika ia melihat seseorang dan menganggap orang itu akan melompat, Ritchie akan berjalan mendekati orang tersebut dengan tenang dan tersenyum. Ia kemudian bertanya, "Ada yang bisa saya bantu?"

Mungkin terdengar sederhana, tapi trik ini berhasil. Ritchie kemudian mampu memulai pembicaraan dengan orang itu. Sering kali pembicaraan ini berakhir dengan ajakan untuk sarapan atau sekadar minum teh di rumah Ritchie.

Usahanya itu kerap kali berhasil mengurungkan niat orang untuk bunuh diri. Ia mengatakan, "Jangan meremehkan kekuatan kata-kata yang baik dan senyuman."

Ritchie pernah berkata, "Saya menawarkan mereka alternatif. Saya selalu bersikap ramah. Saya tersenyum. Selama bertahun-tahun saya berbicara dengan banyak dari mereka dan berkata, 'Apa yang Anda lakukan di sini? Ayo bicarakan dengan saya. Ayo ke rumah saya, minum teh atau bir."

Itu dilakukannya untuk mengalihkan pikiran mereka dari niatan bunuh diri.

Pada tahun 2006 Ritchie mendapat penghargaan Medal of the Order of Australia, untuk semua kisah penyelamatan yang dilakukannya. Pada tahun 2010, ia dan istrinya diberi gelar oleh warga, Woollahra Council's. Setahun kemudian, ia mendapatkan penghargaan Local Hero Award for Australia oleh the National Autralia Day Council.

Mari kita menolong sesama dengan lebih banyak mendengarkan dan hanya mengucapkan perkataan-perkataan yang baik dan membangun.

Pelajaran dari Ibu Alam

Sekelompok orang sedang melakukan perjalanan wisatan di daerah gurun ketika tiba-tiba tanda badai muncul. Sopir menghentikan mobilnya dan menjelaskan kepada penumpang bahwa akan ada badai di daerah itu dengan sangat kuat dan bisa membawa pergi apapun. Entah itu besar atau kecil, yang ada di dekat badai itu, sehingga cara terbaik untuk menyelamatkan diri dari badai itu adalah menghentikan mobil wisata itu.

Penumpan yang adalah para wisatawan itu pun turun dan mereka menuju pohon besar untuk berlindung di balik batangnya. Melihat ini, sopir berteriak dan memperingatkan mereka, "Jangan pernah berteduh di bawah pohon, sangat berbahaya!"

Pohon besar itu tetap akan terkena amukan badai. Hanya ada satu cara untuk menyelamatkan diri. Yaitu tertelungkup di tanah.

Para penumpang itu melakukan seperti yang diperintahkan dengan baik, ketika badai datang. Intensitasnya sedemikian rupa hingga mencabut pohon dari akarnya dan atap rumah di belakangnya. Sopir dan para wisatawan itu tidak terpengaruh karena mereka berbaring tak bergerak di tanah, ketika akhirnya badai itu cukup melukai dua orang yang berdiri. Mereka senang karena badai berlalu dan mereka menuruti saran sopir mobil wisata itu.

Intensitas badai selalu lebih besar yang ada di atas tanah. Tanah, karena itu tidak pernah menerima dampak penuh. Tapi pohon-pohon tinggi yang terkena kekuataan penuh sehingga tumbang selama badai berlangsung. Rumput, yang biasanya tidak pernah tinggi dan tetap di atas tanah tidak terpengaruh oleh badai. Maka hal terbaik yang bisa dilakukan adalah tetap di tanah.

Ini adalah salah satu pelajaran dari Ibu Alam, yang menunjukkan kita jalan untuk menghindari badai kehidupan.

Cara paling sederhana pada saat itu adalah tetap low profile. Ketika seseorang berbicara dengan nada provokatif, letakkan tangan menutupi telinga kita. Ketika seseorang melempar kotoran ke dinding rumah kita, cucilah dengan air. Lalu ketika seseorang berteriak melawan kita, cobalah berdoa untuk orang itu.

Sampaikan Kritikan dan Teguran Secara Persaudaraan

Pernahkah Anda menerima kritikan atau teguran? Juga, pernahkah Anda mengkritik atau menegur?

Kita harus berani untuk menyatakan orang lain salah bila memang salah. Hanya saja, bagaimana cara mengatakan kepada orang yang dikritik atau ditegur itulah yang harus diperhatikan.

Bila memang ada yang salah, tegurlah ia secara empat mata. Selesaikan suatu perbedaan pendapat atau perselisihan segera dan secara pribadi. Menunda tidak akan menyelesaikan masalah. Sementara penggunaan sarana komunikasi, telepon, pesan pendek, email atauchatting, sering kali tidak mampu mengungkapkan maksud kita secara lengkap. Saat kita bertemu secara pribadi kita hadir secara lengkap tubuh, jiwa, dan roh, sehingga kita akan mampu menyampaikan ketulusan kita secara utuh. Pikiran disampaikan melalui ucapan, emosi disampaikan melalui bahasa tubuh, dan roh kita pun memancarkan getaran ke lawan bicara kita.

Oleh karena itu, tegur atau kritiklah orang itu secara langsung. Namun, terkadang kita tidak berani menyampaikan kritikan atau teguran secara langsung kepada orang yang bersangkutan. Yang sering terjadi adalah kita mengatakan di hadapan orang banyak. Akhirnya justru malahan kita menjatuhkan nama baik orang tersebut.

Padahal, orang yang bersalah diharapkan tidak mendapatkan malu, namun mendapatkan penyembuhan. Sungguh menjadikan orang-orang yang berani untuk menegur dan menyampaikan kritik dengan rasa persaudaraan. Dengan demikian orang yang bersalah akan menyadari kekeliruannya, sehingga mendapakan penyembuhan.

Apabila perselisihan itu tidak bisa selesaikan dalam pertemuan pribadi maka kita bisa mengajak orang lain yang netral dan dihormati semua pihak. Mungkin dia akan dapat membantu menjernihkan dan menyelesaikan masalah yang ada. Namun jika belum bisa diselesaikan juga, maka sebaiknya maafkan saja kesalahannya, kita pasrahkan dia kepada Tuhan dan kita mintakan pengampunan Tuhan baginya.

Setiap orang mempunyai luka batin yang tidak disadarinya dan seringkali terungkap dalam bentuk yang negatif, mudah marah, agresif, sinis, sombong dan lain-lain. Tentunya ini menyakitkan orang di sekitarnya, meski ia sendiri menganggapnya wajar karena ia merasa juga disakiti batinnya oleh 'hal yang sama' di masa lalu. Untuk mereka, rasanya kita hanya bisa mendoakan mereka. Semoga dengan demikian orang lain pun mengampuni dan mendoakan kita, saat akibat negatif dari luka batin kita muncul tanpa kita sadari.

Wednesday, September 17, 2014

Menjadi Kaya Tidak Ada Hubungannya dengan Uang

Seorang tuan tanah kaya bernama Carl sering berkeliling di perkebunannya yang luas. Dengan demikian ia bisa memberikan selamat pada dirinya sendiri atas kekayaannya yang besar.

Suatu hari saat sedang mengelilingi perkebunan dengan kuda favoritnya, ia melihat Hans, seorang petani tua yang menggarap lahannya. Hans sedang duduk di bawah pohon ketika Carl menghampirinya.

Kata Hans, "Saya sangat bersyukur kepada Tuhan atas makanan yang diberikanNya."

Carl protes, "Jika itu semua harus saya makan, saya tidak akan merasa seperti berterima kasih."

Hans menjawab, "Tuhan telah memberi saya semua yang saya butuhkan, dan saya bersyukur untuk itu."

Petani tua itu menambahkan, "Sungguh aneh Anda datang hari ini karena saya bermimpi tadi malam. Dalam mimpiku sebuah suara mengatakan kepadaku bahwa 'orang terkaya di lembah ini akan mati malam ini'. Saya tidak tahu apa artinya, tapi saya pikir saya harus memberitahu Anda."

Carl mendengus, "Mimpi adalah omong kosong dan selalu datang dan pergi." Tapi, ia tidak bisa melupakan kata Hans 'Orang terkaya di lembah ini akan mati malam ini'.

Jelas saja, dialah orang terkaya di lembah itu, sehingga ia pun mengundang dokter ke rumahnya malam itu.

Carl mengatakan kepada dokter apa yang dikatakan Hans. Setelah pemeriksaan menyeluruh, dokter mengatakan kepada pemilik tanah yang kaya itu, "Carl, Anda orang yang kuat dan sehat bak kuda. Tidak ada cara Anda akan mati malam ini."

Namun, sebagai jaminan, dokter itu pun tinggal di rumah Carl, dan mereka bermain kartu sepanjang malam. Dokter meninggalkan rumah itu keesokan harinya dan Carl meminta maaf karena menjadi begitu marah atas mimpi petani tua itu.

Sekitar pukul 09.00, seorang pesuruh tiba di depan pintu rumah Carl.

"Ada apa?" tanya Carl.

Pesuruh itu menjelaskan, "Ini tentang Hans tua. Ia meninggal tadi malam dalam tidurnya."

Menjadi kaya tidak ada hubungannya dengan uang atau harta. Tetapi memiliki segala sesuatu itu harus dilakukan dengan menjalin hubungan dengan Tuhan.

Friday, September 5, 2014

Inspirasi - Takdir Terkadang Menantang Logika

"Logika" dan "Takdir" adalah dua sahabat yang sedang melakukan perjalanan dalam satu mobil. Di tengah perjalanan mobil mereka kehabisan bahan bakar. Keduanya berusaha melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sebelum datang waktu malam.

Takdir dan Logika lalu berusaha menemukan tempat beristirahat. Esoknya mereka baru melanjutkan lagi perjalanan. Logika memutuskan untuk tidur di bawah sebatang pohon. Sedangkan Takdir memilih tidur di tengah jalan.

Logika berkata kepada Takdir, "Kamu gila! Kamu mendekatkan dirimu kepada kematian. Bagaimana ketika kamu sudah tidur lalu lewat mobil? Tubuhmu akan terlindas dan mati."

Takdir menjawab, "Saya tidak akan tidur kecuali di tengah jalan ini. Boleh jadi ada mobil yang datang lalu ia melihatku dan mengajakku bersamanya."

Akhirnya Logika tidur di bawah pohon dan Takdir tidur di tengah jalan. Tidak beberapa lama, setelah keduanya tertidur, lewatlah sebuah mobil dalam kecepatan tinggi. Tatkala sopir mobil melihat seseorang tidur di tengah jalan, ia berusaha menghentikan mobilnya dengan segera. Namun tidak bisa!

Akhirnya sopir tadi membanting stir dan mobil berbelok ke arah pohon dan langsung menabrak Logika. Selamatlah si Takdir dan justru Logika yang mati.

Inilah kenyataan hidup. Takdir memainkan peranannya di tengah-tengah manusia. Kadang-kadang, ia bertentangan dengan Logika. Maka boleh jadi terjadinya delay dalam penerbangan ada keselamatan di balik itu. Boleh jadi, kita tertunda mendapatkan hak karena ada hak orang lain yang selama ini kita abaikan dan kita tidak mengindahkan.

Boleh jadi di balik keterlambatan kita menikah ada keberkahan. Begitu juga ketika belum dikaruniai anak, ada kebaikan di balik itu. Boleh jadi ditolaknya lamaran kerja kita ada hikmah besar di balik itu. Tertundanya pertolongan dan kemenangan pasti ada manfaat yang sangat besar di belakang itu.

"Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia baik bagimu." Oleh karena itu, optimislah selalu! 

Takdir Terkadang Menantang Logika

"Logika" dan "Takdir" adalah dua sahabat yang sedang melakukan perjalanan dalam satu mobil. Di tengah perjalanan mobil mereka kehabisan bahan bakar. Keduanya berusaha melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sebelum datang waktu malam.

Takdir dan Logika lalu berusaha menemukan tempat beristirahat. Esoknya mereka baru melanjutkan lagi perjalanan. Logika memutuskan untuk tidur di bawah sebatang pohon. Sedangkan Takdir memilih tidur di tengah jalan.

Logika berkata kepada Takdir, "Kamu gila! Kamu mendekatkan dirimu kepada kematian. Bagaimana ketika kamu sudah tidur lalu lewat mobil? Tubuhmu akan terlindas dan mati."

Takdir menjawab, "Saya tidak akan tidur kecuali di tengah jalan ini. Boleh jadi ada mobil yang datang lalu ia melihatku dan mengajakku bersamanya."

Akhirnya Logika tidur di bawah pohon dan Takdir tidur di tengah jalan. Tidak beberapa lama, setelah keduanya tertidur, lewatlah sebuah mobil dalam kecepatan tinggi. Tatkala sopir mobil melihat seseorang tidur di tengah jalan, ia berusaha menghentikan mobilnya dengan segera. Namun tidak bisa!

Akhirnya sopir tadi membanting stir dan mobil berbelok ke arah pohon dan langsung menabrak Logika. Selamatlah si Takdir dan justru Logika yang mati.

Inilah kenyataan hidup. Takdir memainkan peranannya di tengah-tengah manusia. Kadang-kadang, ia bertentangan dengan Logika. Maka boleh jadi terjadinya delay dalam penerbangan ada keselamatan di balik itu. Boleh jadi, kita tertunda mendapatkan hak karena ada hak orang lain yang selama ini kita abaikan dan kita tidak mengindahkan.

Boleh jadi di balik keterlambatan kita menikah ada keberkahan. Begitu juga ketika belum dikaruniai anak, ada kebaikan di balik itu. Boleh jadi ditolaknya lamaran kerja kita ada hikmah besar di balik itu. Tertundanya pertolongan dan kemenangan pasti ada manfaat yang sangat besar di belakang itu.

"Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia baik bagimu." Oleh karena itu, optimislah selalu! 

Fwd: Inspirasi - 3 Perkara

Tahukah anda bahwa di dalam hidup ini ada 3 perkara yang patut direnungkan, yaitu:

~ 3 perkara dalam hidup yang tidak bisa kembali:
1. Waktu
2. Kata-kata
3. Kesempatan

~ 3 perkara yang dapat menghancurkan hidup seseorang:
1. Kemarahan
2. Keangkuhan
3. Dendam

~ 3 perkara yang tidak boleh hilang:
1. Harapan
2. Keikhlasan
3. Kejujuran

~ 3 perkara yang paling berharga:
1. Kasih Sayang
2. Cinta
3. Kebaikan

~ 3 perkara dalam hidup yang tidak pernah pasti:
1. Kekayaan
2. Kesuksesan
3. Mimpi

~ 3 perkara yang membentuk watak seseorang:
1. Komitmen
2. Ketulusan
3. Kerja keras

~3 perkara yang membuat kita sukses:
1. Tekad
2. Kemauan
3. Fokus

~ 3 perkara yang tidak pernah kita tahu:
1. Rezeki
2. Umur
3. Jodoh

NAMUN, ada 3 perkara dalam hidup yang PASTI:
1. Tua
2. Sakit
3. Kematian

Fwd: Inspirasi - Apa Yang Bisa Saya Lakukan?

Alkisah, sepasang suami istri yang yang harus hidup secara berjauhan lantaran sang suami bekerja di luar kota. Setiap hari mereka selalu memberikan kabar masing-masing. Hari itu sang suami bercerita bahwa saat ini dirinya sedang mengalami masalah yang berat.

Sebagai seorang istri tentunya sangat kuatir dan ingin sekali membantu. Tapi apa yang bisa dia lakukan di tempat jauh? Haruskah dia ikut menyusul ke tempat suaminya sementara anak-anaknya harus tetap sekolah? Dia pun berlutut di hadapan Tuhan, "Tuhan, apa yang bisa aku lakukan untuk menolong suamiku? Aku saat ini sedang tidak bersama dia dan aku ingin melakukan apapun untuk membantunya."

Dari tempat yang jauh, sang istri selalu mendoakan suaminya dan berpuasa agar Tuhan memberikan hikmat dan pertolongan untuk suaminya. Dan apa yang didoakan oleh istrinya, Tuhan mendengar dan memberikan pertolongan.

Terkadang kita juga mengalami hal yang sama. Kita ingin menolong orang lain tapi tidak tahu dengan cara apa kita akan menolongnya. Setiap orang memiliki permasalahannya masing-masing yang mungkin tidak bisa kita bantu untuk menyelesaikannya. Akan tetapi kita masih punya tangan dan kaki untuk berlutut dan berdoa kepada Tuhan.

Fwd: Inspirasi - Denganmu Selalu Bahagia, Ayah

Berikut ini kisah seorang guru musik yang menderita claustrophobia, yaitu takut akan ruangan sempit dan tertutup, yang terjebak dalam lift. Ia mengambil kesempatan untuk merekam perasaannya tentang ayahnya.

Satu menit yang lalu, aku adalah seorang guru musik paruh waktu berumur 31 tahun. Selanjutnya, aku berubah menjadi salah satu siswa TK, bernapas, dan menangis tak terkendali, berharap ayah dan ibu datang menyelamatkanku. Itulah yang terjadi bila mengalami claustrophobia.

Orangtuaku tinggal nun jauh di sana, dan saat ini aku terjebak dalam lift di gedung bertingkat tinggi. Ini persis seperti yang aku takutkan ketika melihat apartemen baru teman terbaikku. Kecuali aku ingin menaiki 15 anak tangga, peti mati logam ini adalah satu-satunya cara naik.

Aku berdoa dan naik dengan lift. Aku baik-baik saja, sambil lift tersentak dan kemudian berhenti di antara dua lantai. Uh, Tuhan sedang bermain-main denganku.

Aku mencoba mengambil napas, membuang napas. Aku pun menjatuhkan badanku ke lantai, menekuk lutut, dan menenggelamkan kepalaku di antara lutut. Aku membayangkan pergi ke tempat yang menyenangkan. Mungkin karena besok adalah Hari Ayah, aku membayangkan bagaimana Ayah menghiburku ketika masih kecil. "Berikan aku ciuman!" itu katanya.

Tiba-tiba aku membuka mataku. Mataku berkaca-kaca. Aku melihat sebuah pintu kecil di bawah panel tombol. Telepon darurat. Terima kasih Tuhan! Aku menyambar gagang telepon. "Aku terjebak di sini! Tolong aku keluar!" Paling tidak, mungkin mereka yang mendengarku bisa menyampaikan kata-kata terakhirku untuk keluargaku.

"Kami sedang mengusahakannya, Bu," jawab sebuah suara. "Aku tahu kau marah, tapi semakin lama kita saling menelepon, semakin lama pula Anda akan terbebas."

Aku pun menutup telepon segera. Aku mengaduk-aduk tasku. Tanganku memegang tape recorder mini yang biasa kugunakan di kelas. Sambil menunggu, aku merekam suaraku sendiri, memberitahu semua orang betapa aku mencintai mereka. Aku pun mulai merekam. Kumulai dengan Ayah. Aku merekam suaraku, kutakakan pada Ayah betapa aku mencintainya.

Tak lama, pintu lift itu pun terbuka. Ah, aku pun terselamatkan. Hampir saja aku melompat ke pelukan si penolong. Ia pun membawaku turun.

Aku pergi ke rumah orangtuaku dan menceritakan kejadian yang baru saja aku alami. Lalu aku menyerahkan sebuah hadiah untuk Ayah. Ia tampak bingung. "Sebuah tape recorder?" tanyanya.

"Tekan, lalu putar saja, Yah," kataku.

Ayah mendengarkan pesan dari tape recorder itu. "Ini adalah hadiah terbaik yang kau berikan padaku," katanya. Ayah tampak berkaca-kaca.

Fwd: Inspirasi - Gunakan Otak Untuk Berpikir Logis

Alkisah, ada sebuah desa yang memiliki satu umur untuk air minum. Suatu hari seekor anjing jatuh ke sumur itu dan mati. Air pun menjadi kotor dan tercemar. Penduduk desa yang khawatir pergi ke orang bijak untuk meminta nasihat.

Mereka diberitahu oleh orang bijak itu untuk mengambil 100 ember air dari sumur sehingga air bersih akan muncul ke permukaan sumur. Para penduduk desa pun mengambil 100 ember air, tapi status air itu tetap sama, tercemar. Mereka datang lagi ke orang bijak itu. Ia kembali menyarangkan untuk mengambil 100 ember air dari sumur itu.

Penduduk desa kembali melakukan hal yang sama tetapi tetap tidak berhasil. Penduduk desa itu mencoba hingga ketiga kalinya melakukan hal yang sama tetapi tetap saja air itu tercemar.

Orang bijak itu pun akhirnya berkata, "Mengapa seluruh isi sumur tercemar meskipun sudah diambil airnya sebanyak itu? Apakah kalian membuang bangkai anjing di dalamnya sebelum mengambil 300 ember air?"

Penduduk desa itu mengatakan, "Tidak, Pak. Anda hanya menasihati kami untuk membuang air dari sumur, bukan bangkai anjing!"

Terkadang beberapa kali dalam hidup kita mencoba untuk menyelesaikan masalah tanpa mempertimbangkan penyebab masalah. Menyelesaikan masalah bukanlah efek dari masalah itu sendiri. Kita harus melihat dan memahami akar masalah itu sendiri. Terkadang kita mengikuti banyak saran, tapi tidak menggunakan otak sendiri untuk berpikir logis dan menganalisis saran, kemudian memutuskannya. Sebaliknya, kita terkadang bertindak membabi buta pada solusi yang disarankan oleh orang lain.

Fwd: Inspirasi - Hanya Berguna Jika Berada di Tempat Yang Tepat

Seekor induk unta dan bayinya sedang duduk santai, ketika tiba-tiba bayi unta bertanya, "Ibu, bolehkah saya mengajukan beberapa pertanyaan?"

Ibunya berkata, "Tentu! Mengapa Nak, apakah ada sesuatu yang mengganggumu?"

Bayi unta itu berkata, "Mengapa unta memiliki punuk?"

Kata induk unta, "Ya, Nak, kita adalah hewan gurun, kita perlu punuk untuk menyimpan air, makanya kita dikenal dapat bertahan hidup tanpa air."

Bayi unta itu berkata, "Oke, lalu mengapa kaki kita panjang dan telapak kaki kita bulat?"

Kata induk unta itu, "Nak, jelas itu dimaksudkan agar kita dapat berjalan di padang pasir. Dengan kaki seperti ini kita bisa bergerak di sekitar padang pasir lebih baik daripada siapapun!"

Bayi unta itu pun bertanya lagi, "Baiklah, lalu mengapa bulu mata kita panjang? Kadang-kadang ini menghalangi pandanan saya."

Induk unta itu dengan bangga berkata, "Anakku, orang-orang dengan bulu mata tebal panjang menjadi pelindung mata mereka. Bulu mata panjang membantu melindungi mata kita dari gurun pasir dan angin."

Bayi unta setelah berpikir lalu berkata, "Aku mengerti. Jadi punuk untuk menyimpan air ketika kita berada di padang gurun, kaki untuk berjalan melalui paadng pasir dan bulu mata ini melindungi mataku dari padang pasir.  Tapi apa yang Tuhan berikan kepada kita untuk kita lakukan di sini, di kebun binatang?"

Keterampilan, pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman hanya berguna jika kita berada di tempat yang tepat.

Fwd: Inspirasi - Jangan Putus Asa

Dalam Film Madagaskar 2, dikisahkan tentang Zuba, raja hutan di Afrika, yang memiliki kerinduan supaya anaknya yang bernama Alakay (Alex) menggantikan tahtanya. Masalahnya, Alex tidak pernah bisa bertarung seperti singa pada umumnya. Hal ini terjadi karena selama ini Alex dibesarkan di sebuah sirkus di kebon binatan New York. Ia tidak pernah dilatih untuk berperang.

Dan terbukti, di arena pertandingan Alex pun langsung tumbang dihajar lawannya yang bernama Teethsy. Alex kemudian dianggap tidak layak menjadi raja dan dibuang karena tidak bisa bertarung.

Kisah pun berlanjut, sampai kapan pun Alex tetap tidak bisa bertarung. Yang bisa ia lakukan semenjak kecil hanyalah berjoget sebagai singa sirkus. Tetapi siapa sangka, bila cerita akan berakhir dengan sangat indah. Dengan keahlian yang dimilikinya tersebut, justru Alex dapat menyelamatkan negerinya dari kekeringan, dan  berkat jasa-jasanya itulah Alex dipercaya rakyat untuk menjadi raja. Ya, jalan lain untuk menjadi raja.

Mungkin ada di antara kita yang merasa tidak cukup pintar, tidak cukup mampu menangkap pelajaran tertentu, tidak cukup tinggi untuk masuk sekolah kedirgantaraan, tidak cukup ganteng atau cantik untuk menjadi model, tidak cukup memiliki atau menguasai sebuah pengalaman dan pengetahuan untuk meraih sebuah mimpi, dll. Singkatnya, kita merasa tidak cukup berkualitas dalam bidang tertentu. Jika hal tersebut pernah kita alami, jangan pernah putus asa untuk kembali meraihnya.

Tuhan pasti lebih senang kepada hambaNya yang mau terus belajar dan mencoba. Kalaupun akhirnya kita tidak dapat meraih itu, pasti ada rencana Tuhan yang jauh lebih baik. Jangan mudah menyerah dalam menghadapi apapun pergumulan kehidupan.

Fwd: Inspirasi - Jangan Sampai Kita Menyesal Dalam Hidup Ini

Alkisah, seorang dokter berpangkat kolonel di suatu negara berprestasi sangat cemerlang. Ia dipercaya oleh kalangan atas, termasuk oleh Presidennya, untuk memberikan perawatan kesehatan diri mereka pada dokter yang pandai tersebut.

Setiap hari, hidupnya dipenuhi oleh jadwal tugas yang membuat orang lain berdecak kagum karena tidak semua dokter mendapat kesempatan berprestasi seperti itu. Hari demi hari dilalui dengan prestasi yang menjulang. Semakin tinggi dan tak terbilang hadiah serta fasilitas hidup yang menggiurkan diterimanya.

Begitu penuh jadwal hidupnya untuk mengurus orang lain, pergi berhari- hari menemani jenderal ini dan itu, pergi berminggu-minggu untuk menemani Presiden ke luar negeri, dan sebagainya. Sayangnya, untuk bertemu muka dengan istri dan anak-anaknya sungguh hal yang langka. Dan keadaan ini terus berlanjut dari waktu ke waktu.

Hingga suatu hari sepulang dari luar negeri menemani dan merawat pejabat tinggi yang sedang sakit, setiba di depan rumahnya, sang dokter melihat tenda terpasang dan kerumunan para kerabat dan tetangganya. Dalam hati sang dokter bertanya: ada apa gerangan di rumahku? Begitu keluar dari mobil, dia langsung bergegas masuk menguak kerumunan para tamu yang menyampaikan ucapan belasungkawa.

Di ruang tamu rumahnya, terbujur sang istri tercinta, wanita yang menjadi belahan jiwanya, wanita yang selama ini ditinggalkannya untuk bepergian menjalankan tugas-tugas untuk merawat dan mempertahankan hidup orang lain. Satu-satunya wanita yang diinginkan dalam hidupnya saat ini terdiam kaku. Sang istri meninggal setelah menderita sakit parah yang cukup lama, dan dia tidak mampu merawatnya, apalagi memperpanjang masa hidupnya.

Tercenunglah sang dokter. Dia bertanya dalam hati, ke mana saja aku ini, kapan terakhir aku makan bersama dengan wanita kesayanganku, kapan terakhir kali aku memeriksa kesehatannya, kapan terakhir kali aku mengucapkan selamat berulang tahun untuknya. Oh, sudah lama-lama sekali! Sekarang aku ingin mengucapkannya, sekarang aku ingin makan bersamanya, sekarang aku ingin tidur bersamanya, tapi sudah terlambat! Tidak ada hari esok lagi untuk melakukannya.

Jangan sampai kita menyesal dalam hidup ini. Hidup terlalu singkat untuk dipakai "tidak peduli terhadap pasangan" serta "merasa kecewa dan marah". Jadikan sentuhan, pelukan, dan kemesraan sebagai alat untuk membangun fondasi yang kuat dalam hal membina hubungan suami-istri. Sama seperti otot, kasih dapat menjadi kuat jika sering digunakan. Sebaliknya, kasih juga bisa mati jika tidak disertai perbuatan.

Semoga belum terlambat bagi kita untuk memulai mengatakan apa yang seharusnya dikatakan, apa yang seharusnya dilakukan untuk membahagiakan pasangan hidup dan diri kita juga.

Fwd: Inspirasi - Keburukan Bisa Jadi Kebaikan

Suatu ketika, seorang Dani mendapatkan PR untuk melukis sebuah tangga. Ia menyelesaikan lukisan itu dengan indah. Sayangnya ketika hendak membereskan meja, tanpa sengaja tangannya membuat sebuah titik dengan tinta tepat di tengah lukisan. Sementara, waktu sudah tidak memungkinkan untuk menggambar ulang. Dani merasa sangat putus asa dan ingin menangis.

Mendengar keluhannya, sang ayah berkata dengan lembut, "Jangan khawatir, tetesan tinta itu seperti bintik di tubuh seekor anjing kecil. Yang harus kamu lakukan adalah menggambar seekor anjing di sekitar titik hitam itu.

Jangan mudah putus asa, Nak. Sering kali kita hanya membutuhkan sedikit keuletan dan imajinasi untuk mengubah keadaan buruk menjadi baik. Ingatlah, bukan berarti tidak ada harapan seperti kelihatannya sejak awal. "

Dani pun segera menggambar seekor anjing kecil di sekitar titik hitam itu. Keesokan harinya, gambar Dani dipilih sebagai gambar terbaik di kelas.

"Lihatlah apa yang dihasilkan oleh daya khayal," kata sang guru. "Anjing kecil itu justru melengkapi sebuah lukisan yang bagus."

Demikianlah. Bila ada masalah, janganlah cepat putus asa dan menyerah. Duduklah dengan tenang, berdoalah memohon hikmat dari Tuhan untuk dapat memperbaiki keadaan. Mintalah hikmat kepada Tuhan untuk mengubah setiap keburukan menjadi kebaikan.

Fwd: Inspirasi - Kesempatan Tidak Datang Dua Kali

Seorang pemuda ingin menikahi putra cantik petani. Ia mendatangi petani dan meminta izinnya. Petani itu melihat sang pemuda dan berkata, "Nak, pergilah ke padang rumput itu. Aku akan melepaskan tiga ekor banteng, satu per satu. Jika engkau bisa menangkan ekor salah satu dari tiga ekor banteng itu, engkau bisa menikahi putriku."

Pemuda itu pun berdiri di padang rumput menunggu banteng yang pertama.

Pintu gudang terbuka dan keluarlah sambil berlari seekor banteng. Banteng itu terlihat seperti banteng kejam yang pernah dilihatnya. Ia memutuskan untuk membiarkan banteng itu hingga banteng  berikutnya  yang mungkin lebih baik daripada yang satu ini. Pemuda itupun minggir dan membiarkan banteng itu melewati padang rumput keluar dari pintu belakang.

Pintu gudang terbuka lagi. Tidak percaya pemuda itu melihatnya. Ia berlum pernah melihat sesuatu yang begitu  besar dan sengit dalam hidupnya. Binatang itu berdiri mengais-ngais tanah, mendengus, dan seperti menatapnya. Bila banteng berikutnya seperti itu, rasanya ini bukanlah pilihan yang tepat, pikir pemuda itu. Pemuda itu pun berlari ke pagar dan membiarkan banteng itu melewati padang rumput, keluar dari pintu belakang.

Kini, pintu gudang terbuka untuk yang ketiga kalinya. Senyum menghiasi wajah pemuda itu. Inilah banteng yang paling kecil yang pernah dilihatnya. Rasanya inilah pilihannya. Saat banteng berjalan menghampirinya, ia pun bersiap dan melompat pada saat yang tepat.

Ia berusaha meraih… tapi banteng itu tidak punya ekor!

Hidup ini penuh dengan peluang. Beberapa akan mudah untuk mengambil keuntungan, tapi beberapa akan sulit. Sering kali kita membiarkan peluang itu lewat, berharap mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Namun, kesempatan tidak datang dua kali. Jadi ambillah selalu kesempatan yang pertama.

Fwd: Inspirasi - Kisah 300 Koin Emas

Kisah tentang Birbal yang bijaksana memang tak tertandingi pada masa pemerintahan Kaisar Akbar. Tapi, salah seorang Akbar sangat cemburu padanya. Ia meminta Kaisar untuk membuang Birbal dan menunjuknya sebagai penggantinya. Ia memberikan jaminan bahwa ia terbukti akan lebih efisien dan mampu lebih daripada Birbal. Sebelum Akbar mengambil keputusan, berita tersebut sampai ke telinga Birbal.

Birbal pun mengundurkan diri dan menyerahkan jabatannya. Namun, sebelum saudara Akbar itu menggantikan tempat Birbal, Kaisar Akbar ingin menguji kemampuan calon menteri barunya itu. Ia memberikan tiga ratus koin emas kepadanya dan berkata, "Habiskan koin emas ini dengan kondisi seperti ini; saya akan mendapatkan seratus koin emas dalam hidup ini; seratus koin emas di dunia lain; dan seratus koin emas tidak penting."

Calon menteri baru itu merasa berada dalam labirin kebingungan dan putus asa. Ia tidak bisa tidur dan memikirkan bagaimana ia bisa keluar dari masalah ini. Berpikir membuatnya gila. Akhirnya, atas saran istrinya, ia meminta bantuan Birbal. Birbal pun mengatakan, "Berikan aku koin emasnya. Aku akan menanganinya."

Birbal pun berjalan-jalan ke kota memegang tas koin emas di tangannya. Ia melihat seorang saudagar kaya merayakan pernikahan anaknya. Birbal pun memberikan seratus koin emas kepadanya dan membungkuk sopan, katanya, "Kaisar Akbar mengirimkan keinginan baik dan berkah untuk pernikahan anak Anda. Harap menerima hadiah yang telah dikirim."

Saudagar itu sangat menghormati Birbal dan memberinya sejumlah besar hadiah-hadiah mahal dan sekantong koin emas sebagai hadiah kembali untuk raja.

Lalu, Birbal pergi ke daerah yang ditinggali oleh orang-orang miskin. Di sana ia membeli makanan dan pakaian dengan seratus koin emas dan membagi-bagikan pakaian serta makanan itu atas nama Kaisar.

Kemudian ia kembali ke kota menyelenggarakan konser musik dan tari. Ia menghabiskan seratus koin emas untuk itu.

Keesokan harinya Birbal memasuki istana Akbar dan mengatakan bahwa ia telah melakukan semua yang diminta oleh saudara Kaisar Akbar. Kaisar ingin tahu bagaimana Birbal melakukannya, maka Birbal pun menceritakan semua peristiwa yang dilakukannya, "Uang yang saya berikan kepada saudagar kaya untuk pernikahan anaknya, sudah Anda dapatkan kembali sementara di bumi ini. Uang yang saya habiskan untuk membeli makanan dan pakaian untuk orang miskin, akan Anda dapatkan kembali di dunia lain. Sementara, uang yang saya habiskan untuk konser musik, itu adalah hal tidak penting."

Demikianlah, hal tersebut berlaku bahkan hingga hari ini. Uang yang kita keluarkan untuk teman akan dikembalikan atau dibalas dalam beberapa bentuk yang lain. Uang yang kita habiskan untuk amal akan dikonversikan menjadi berkah dari Tuhan yang akan menjadi milik kita selamanya. Sementara, yang yang kita habiskan untuk kesenangan hanyalah untuk dibuang-buang saja.

Fwd: Inspirasi - Kisah Dante Rosetti dan Pria Tua

Dante Gabriel Rossetti, seorang penyair abad ke-19 yang terkenal dan seniman, suatu kali dihampiri oleh seorang pria tua. Pria tua itu memiliki beberapa sketsa dan gambar yang ingin ia tunjukkan pada Rossetti. Pria tua itu berharap jika gambar itu bisa berguna bagi Rossetti atau setidaknya menunjukkan bakat potensialnya.

Rossetti melihat gambar itu dengan hati-hati. Setelah beberapa gambar pertama, ia tahu bahwa gambar itu sebenarnya tidak berharga, tidak menunjukkan adanya bakat artistik. Tapi Rossetti adalah seorang pria yang baik, dan ia mengatakan kepada pria tua itu selembut mungkin bahwa foto-foto itu tidak bernilai dan hanya ada sedikit bakat di dalamnya. Ia menyesal, tapi ia tidak bisa berbohong kepada pria tua itu. Pria itu tampaknya kecewa, tapi ia mengharapkan penilaian Rossetti itu.

Pria tua itu kemudian meminta maaf telah menyita waktu Rossetti, tapi kemudian ia memperlihatkan lagi beberapa gambar. Gambar tersebut dibuat oleh seorang mahasiswa seni yang masih muda. Rossetti memperhatikan gambar-gambar tersebut dan segera menjadi antusias atas bakat yang dituangkan itu.

"Ini," katanya, "Ini benar-benar bagus. Mahasiswa muda ini memiliki bakat besar. Ia harus diberikan bantuan dan dorongan dalam karirnya sebagai seorang seniman. Ia memiliki masa depan yang besar jika ia akan bekerja keras dan menaatinya."

Rossetti bisa melihat pria tua itu sangat terharu. "Siapa seniman muda ini, apakah ia baik-baik saja?" tanyanya, "apakah ia anakmu?"

"Bukan," kata pria tua itu, "Ini adalah saya, 40 tahun yang lalu. Jika saja saya mendengar pujian Anda waktu itu! Anda lihat sendiri, saya putus asa dan menyerah terlalu cepat."

Fwd: Inspirasi - Kisah Di Balik Tangan Berdoa

Kembali ke abad kelima belas yang silam. Di sebuah desa kecil dekat Nuremberg, tinggallah sebuah keluarga dengan delapan belas anak-anak. Delapan belas! Agar tetap tersedia makanan di atas meja untuk mereka, ayah dan kepala rumah tangga, yang berprofesi sebagai tukang emas, bekerja hampir delapan belas jam sehari di pasar emas dan bekerja di tetangganya. Meskipun kondisi yang jauh dari harapan tersebut, dua dari anak tertuanya bermimpi. Mereka berdua ingin mengejar bakat mereka dalam bidang seni. Tetapi mereka tahu bahwa ayah mereka tidak akan pernah mampu secara finansial untuk mengirim salah satu dari mereka untuk belajar di sekolah.

Setelah diskusi panjang di malam hari di tempat tidur yang penuh sesak, kedua anak laki-laki itu akhirnya saling bersepakat. Mereka akan melemparkan sebuah koin. Yang kalah akan bekerja di pertambangan dekat situ, untuk mendukung biaya saudaranya belajar di sekolah. Ketika saudaranya yang memenangkan lemparan menyelesaikan belajarnya selama empat tahun, ia akan membantu saudara lainnya bersekolah, baik dengan penjualan karya seninya, atau jika perlu, bekerja di pertambangan.

Mereka melempar koin setiap hari Minggu pagi. Albrecht Durer memenangkan lemparan koin dan pergi ke Nuremberg. Sementara saudaranya, Albert, pergi ke pertambangan yang berbahaya. Selama empat tahun ke depan, ia membiayai saudaranya, yang bersekolah. Lukisan Albrecht, hasilnya bahkan lebih baik daripada sebagian besar maha gurunya. Dan pada saat ia lulus, ia mulai mendapatkan biaya yang cukup besar atas penjualan karya-karya lukisnya.

Ketika seniman muda itu kembali ke desanya, keluarga Durer mengadakan pesta makan malam di halaman rumah mereka untuk merayakan kembali ke rumah Albrecht. Setelah pesta, Albrecht bersulang untuk pengorbanan adik tercintanya demi memenuhi ambisinya. Ia pun berkata, "Dan sekarang, Albert, adikku, giliranmu. Sekarang kau bisa pergi ke Nuremberg untuk mengejar mimpimu, dan saya akan membiayaimu."

Semua mata menoleh ke tempat duduk Albert, tampaklah air mata mengalir di wajahnya yang pucat. Ia menggelengkan kepalanya sambil menangis, dan berulang-ulang ia mengatakan, "Tidak….tidak….tidak… tidak ada."

Albert pun bangkit dan menyeka air mata dari pipinya. Ia melirik ke bawah meja panjang dan memandang wajah-wajah yang dicintainya. Kemudian memegang tangannya dekat dengan pipi kanannya, ia berkata pelang, "Tidak, saudaraku. Aku tidak bisa pergi ke Nuremberg. Sudah terlambat bagiku. Lihatlah… lihatlah apa yang terjadi selama empat tahun di pertambangan terhadap tanganku! Tulang di setiap jariku telah hancur, dan akhir-akhir ini aku telah menderita rematik begitu parah di tangan kananku bahkan aku tidak bisa memegang gelas atau mengambil roti panggang. Apalagi membuat garis halus pada kanvas dengan pena atau kuas. Tidak, saudaraku, bagiku itu sudah terlambat."

Lebih dari 450 tahun telah berlalu. Sekarang, ratusan Albrecht Durer telah lahir, dengan pena, sketsa, cat air, arang, ukiran kayu, dan ukiran tembaga menggantung di setiap museum besar di dunia. Mungkin Anda pun sudah akrab dengan salah satu karya Albrecht Durer itu.

Suatu hari, untuk memberi penghormatan kepada Albert atas semua yang telah dikorbankannya, Albrecht Durer bersusah payah menggunakan telapak tangan saudaranya itu, kemudian melukisnya. Ia menyebut lukisannya dengan judul "Tangan". Tetapi seluruh dunia segera membuka hati mereka untuk karya besar tersebut dan mengganti namanya menjadi "Tangan yang Berdoa".

Demikianlah, Anda pun dapat membuat sesuatu sebagai pengingat Anda atas jasa pengorbanan seseorang kepada Anda.

Fwd: Inspirasi - Kisah Seorang Pria Terjebak di Ruang Pendingin

Juan bekerja di sebuah pabrik pendistribusian daging. Suatu hari, ketika ia selesai dengan jadwal pekerjaannya, ia pergi ke ruangan pendingin daging untuk memeriksa sesuatu.  Sayang, nasib buruk menimpanya, pintu ruangan itu tertutup, dan ia pun terkunci di dalamnya dengan tidak seorangpun yang melihatnya.

Meskipun Juan berteriak dan mengetuk pintu sekuat tenaga, bahkan tangisannya pun tak terdengar karena tidak ada yang bisa mendengarnya. Sebagian besar pekerja sudah pulang, dan karena ruangan pendingin daging itu kedap udara, maka yang di luar tidak mungkin  mendengar teriakan dari dalam ruangan pendingin daging itu.

Lima jam kemudian, saat  Juan berada di ambang kematian karena kedinginan, penjaga keamanan pabrik, akhirnya membuka pintu dan menyelamatkan nyawa  Juan.

Juan meminta penjaga keamanan itu menceritakan padanya bagaimana ia bisa membukakan pintu ruangan pendingin daging itu, karena pekerjaan itu bukan bagian dari rutinitas pekerjaannya. Penjaga keamanan itu menjelaskan demikian, "Saya bekerja di pabrik ini selama 35 tahun. Ratusan pekerja datang dan keluar setiap hari, tapi Anda adalah salah satu dari sedikit yang selalu menyapa saya di pagi hari dan mengatakan selamat tinggal kepada saya setiap malam ketika meninggalkan tempat ini setelah jam kerja usai. Banyak yang memperlakukan saya seolah-olah saya tidak terlihat. Hari ini, seperti setiap harinya, Anda menyapa saya dengan cara sederhana saat masuk kerja. Tapi anehnya, setelah jam kerja berakhir hari ini, saya amati saya belum mendengar Anda mengucapkan kata  'selamat tinggal sampai ketemu besok'. Oleh karena itu saya memutuskan untuk memeriksa di sekitar pabrik. Saya masih berharap mendengar kata 'Hai' dan 'Bye' dari Anda setiap hari. Karena tidak mendengar kata 'selamat tinggal' dari Anda, saya tahu sesuatu telah terjadi. Lalu, aku berusaha mencari dan menemukan Anda!"

Jadilah rendah hati, mencintai, dan menghormati orang-orang di sekitar kita. Hidup ini terlalu singkat! Cobalah untuk memberikan pengaruh pada orang lain dengan cara sederhana yang mungkin tidak kita bayangkan, terutama kepada orang-orang yang selalu kita temui setiap hari. Seseorang yang tampaknya sangat tidak berarti dan tidak berhubungan dengan kita hari ini, bisa jadi satu-satunya yang memberikan kita bantuan di kemudian hari.

Fwd: Inspirasi - Kisah Tentang Kesabaran

Konon, di daratan Cina, ada tanaman yang namanya bambu cina. Dua kali sehari, setiap pagi sebelum matahari terbit dan sore hari sesudah matahari terbenam, si petani bambu cina, harus menyiram bibit bambu cina yang ditaruh di dalam pot-pot. Selama 6 tahun pertama, setiap hari, penyiraman harus dilakukan dengan setia, kalau tidak maka tanaman ini tidak akan pernah tumbuh dan pasti mati. Jadi tidak ada hari-hari absen untuk menyiram atau tanaman ini akan mati dan tidak pernah tumbuh.

Maka petani ini melakukan kewajibannya dengan setia selama 6 tahun pertama kehidupan tanaman bambu cina. Ia mengasihi tanaman ini dan sungguh-sungguh percaya, suatu hari ia akan bangga dengan tanamannya. Bagi orang yang tidak mengerti karakter dari tanaman bambu cina, tentu akan mengira betapa gilanya si petani bambu cina ini. Menyiram pot-pot yang tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Memang, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang keluar dari pot-pot ini. Selama 6 tahun pertama, tidak ada yang tumbuh yang dapat dilihat dari permukaan tanah di pot tersebut.

Sesudah tahun ke 6 berakhir, keluarlah tunas tanaman bambu cina. Dan dalam waktu 6 bulan, tanaman bambu cina ini akan mempunyai ketinggian yang lebih tinggi dari tanaman di sekitarnya. Inilah keindahan dari tanaman bambu cina. Ia menjulang lebih tinggi dari tanaman disekelilingnya.

Dalam hidup, terkadang kita menemui kesulitan-kesulitan yang harus dihadapai dengan sikap sabar, seperti petani bambu cina ini. Begitu sabar dan setia menunggu tunas bambu cina tumbuh, namun terkadang kita tidak sabar dan tidak kuat menahannya, hanya dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu memberikan harapan dan menyertai kita maka kesabaran itu akan terpelihara sampai apa yang kita inginkan terwujud. Jangan putus karena harapan selalu ada jika kita percaya kepadaNya. (BMSPS)

Fwd: Inspirasi - Kisah Tiga Orang Bijak

Tiga orang bijak menempuh perjalanan jauh. Meski sudah dianggap bijak di negara sendiri, mereka cukup rendah hati untuk berharap bahwa perjalanan akan memperluas pikiran mereka.

Mereka baru saja melangkah ke perbatasan masuk negara tetangga ketika mereka melihat gedung pencakar langit di kejauhan. Apa kiranya benda dahsyat hebat ini, mereka bertanya pada dirinya. Jawaban yang tepat tentunya: datang dan selidikilah benda itu apa. Tetapi tidak, mungkin itu terlalu berbahaya. Seandainya itu sesuatu yang meletus kalau orang mendekat?

Maka jauh lebih bijaksana menentukan dulu apa itu sebelum menyelidikinya. Berbagai pandangan diajukan, diuji, dan atas dasar pengalaman mereka yang sudah-sudah, ditolak. Akhirnya diputuskan, juga atas dasar pengalaman masa silam, yang mereka miliki bertumpah ruah, bahwa benda tersebut, entah apa jenisnya, itu hanya bisa ditempatkan di sana oleh kawanan raksasa.

Ini membawa mereka pada kesimpulan bahwa lebih aman mereka menyingkiri tanah itu sama sekali. Maka mereka pulang kembali setelah menambahkan sesuatu pada khasanah pengalaman mereka.

Pengandaian itu mempengaruhi Penelitian. Penelitian menghasilkan Keyakinan. Keyakinan menimbulkan Pengalaman. Pengalaman membuahkan Tindakan, yang pada gilirannya menguatkan Pengandaian. (The Prayer of The Frog)

Fwd: Inspirasi - Koper Tuhan

Seorang pebisnis tenggelam ke dalam hutang dan tidak bisa melihat jalan keluar dari hutangnya yang bertumpuk. Akhirnya ia bunuh diri. Ketika ia menyadari itu, ia melihat Tuhan mendekat padanya dengan sebuah koper di tangannya.

Tuhan berkata, "Baiklah Nak, kini waktunya pergi."

Terkejut, pria itu menjawab, "Sekarang? Begitu cepatkah? Aku masih punya banyak rencana. Tapi maaf bila ini waktunya saya pergi. Apa yang ada di dalam koper itu?"

Tuhan menjawab, "Barang-barangmu."

"Barang-barang saya? Apakah itu berarti hal-hal yang berkaitan dengan saya, pakaian, uang saya?"

Tuhan menjawab, "Barang-barang yang bukan milikmu di bumi."

Orang itu bertanya lagi, "Apakah itu kenangan akan saya?"

Tuhan menjawab, "Mereka tidak pernah menjadi  milikmu, tapi menjadi milik waktu."

"Apakah itu bakat saya?" tanya orang itu lagi.

Tuhan menjawab, "Mereka tidak pernah menjadi milikmu, tapi menjadi milik keadaan."

"Apakah itu teman-teman dan keluarga?" tanya orang itu lagi.

Tuhan menjawab," Aku menyesal mereka tidak pernah menjadi milikmu, tapi mereka milik 'jalan'."

"Apakah itu istri dan anak saya?"

Tuhan kembali menjawab, "Mereka tidak pernah menjadi milikmu, mereka milik hatimu."

"Apakah itu tubuh saya?"

Lagi, Tuhan menjawab," Mereka tidak pernah menjadi milikmu, tapi mereka milik debu."

"Apakah itu jiwaku?"

Tuhan menjawab, "Tidak ada milikku."

Dengan penuh ketakutan, pria itu mengambil koper dari Tuhan dan membukanya hanya untuk mengetahui bahwa koper itu kosong. Air mata membasahi pipi orang itu. Ia berkata, "Aku tidak pernah punya apa-apa?"

Tuhan menjawab, "Itu benar, setiap saat Kau hanya hidup untuk dirimu. Kau tidak pernah hidup untuk seseorang yang tidak berhubungan denganmu dengan cara apapun."

Mari lakukan sesuatu untuk orang lain yang tidak bisa membalas budi kembali kepada kita. Hidup ini hanya sebentar. Saat itu menjadi miliki Anda, hiduplah sekarang. Jangan lupa untuk menjadi bahagia dan membuat orang lain bahagia. Karena itu adalah satu-satunya hal yang penting. Segala sesuatu yang kita perjuangkan hanya untuk ditinggal di sini. Kita tidak bisa mengambil apa pun.

Fwd: Inspirasi - Kumainkan Piano Untuk ibu Tersayang

Saya seorang mantan guru sekolah musik dari Desa Moines, Iowa, Amerika Serikat. Saya mendapat nafkah dengan mengajar piano-selama lebih dari 30 tahun. Selama itu, saya menyadari tiap anak punya kemampuan musik yang berbeda. Tapi saya tidak pernah merasa telah menolong walaupun saya telah mengajar beberapa murid berbakat. Walaupun begitu, saya ingin bercerita tentang murid yang "tertantang secara musik". Contohnya adalah Robby.

Robby berumur 11 tahun, ketika ibunya memasukkan dia dalam les untuk pertama kalinya. Saya lebih senang kalau murid (khususnya laki-laki) mulai ketika lebih muda, saya jelaskan itu pada Robby. Tapi Robby berkata, ibunya selalu ingin mendengar dia bermain piano. Jadi saya jadikan dia murid.

Robby memulai les pianonya dan dari awal saya pikir dia tidak ada harapan. Robby mencoba, tapi dia tak mempunyai perasaan nada maupun irama dasar yang perlu dipelajari. Tapi dia mempelajari benar-benar tangga nada dan beberapa pelajaran awal yang saya wajibkan untuk dipelajari semua murid.

Selama beberapa bulan, dia mencoba terus dan saya mendengarnya dengan ngeri dan terus mencoba menyemangatinya. Setiap akhir pelajaran mingguannya, dia berkata, "Ibu saya akan mendengar saya bermain pada suatu hari."

Tapi rasanya sia-sia saja. Dia memang tak berkemampuan sejak lahir. Saya hanya mengetahui ibunya dari jauh ketika menurunkan Robby atau menjemput Robby. Dia hanya tersenyum dan melambaikan tangan tapi tidak pernah turun.

Pada suatu hari, Robby tidak datang lagi ke les kami. Saya berpikir untuk menghubunginya, tapi karena ketidakmampuannya, mungkin dia mau les yang lain saja. Saya juga senang dia tidak datang lagi. Dia menjadi image yang buruk untuk pengajaran saya!

Beberapa minggu sesudahnya, saya mengirimkan brosur ke tiap murid, mengenai pertunjukan yang akan dilaksanakan. Yang mengagetkan saya, Robby (yang juga menerima brosur) menanyakan saya apakah dia bisa ikut pertunjukan itu.

Saya katakan kepadanya, pertunjukan itu untuk murid yang ada sekarang dan karena dia telah keluar, tentu dia tak bisa ikut.

Dia katakan bahwa ibunya sakit sehingga tak bisa mengantarnya ke les, tapi dia tetap terus berlatih. "Bu Hondrof… saya mau main!" dia memaksa.

Saya tidak tahu apa yang membuat saya akhirnya membolehkan dia main di pertunjukan itu. Mungkin karena kegigihannya atau mungkin ada sesuatu yang berkata dalam hati saya bahwa dia akan baik-baik saja.

Malam pertunjukan datang. Aula itu dipenuhi dengan orang tua, teman, dan relasi. Saya menaruh Robby pada urutan terakhir sebelum saya ke depan untuk berterima kasih dan memainkan bagian terakhir. Saya rasa kesalahan yang dia buat akan terjadi pada akhir acara dan saya bisa menutupinya dengan permainan dari saya.

Pertunjukan itu berlangsung tanpa masalah. Murid-murid telah berlatih dan hasilnya bagus. Lalu Robby naik ke panggung.Bajunya kusut dan rambutnya bagaikan baru bangun tidur. "Kenapa dia tak berpakaian seperti murid lainnya?" pikir saya. "Kenapa ibunya tidak menyisir rambutnya setidaknya untuk malam ini?"

Robby menarik kursi piano dan mulai. Saya terkejut ketika dia menyatakan bahwa dia telah memilih Mozart's Concerto#21 in C Major. Saya sangat terkejut namun saya siap mendengarkan permainan Robby. Jarinya ringan di tuts nada, bahkan menari dengan gesit. Dia berpindah dari pianossimo ke fortissimo.. . dari allegro ke virtuoso. Akord tergantun sangat harmonic sepertia yang di mainkan Mozart. itu sangat mengagumkan! Saya tak pernah mendengar lagu Mozart dimainkan orang seumur dia sebagus itu!

Setelah enam setengah menit, dia mengakhirinya dengan crescendo besar dan semua terpaku disana dengan tepuk tangan yang meriah. Dalam air mata, saya naik ke panggung dan memeluk Robby dengan sukacita. "Saya belum pernah mendengar kau bermain seperti itu, Robby! Bagaimana kau melakukannya? "

Melalui pengeras suara Robby menjawab, "Bu Hondorf…ibu ingatkan kalau saya berkata bahwa ibu saya sakit? Ya, sebenarnya beliau sakit kanker dan beliau telah berlalu pagi ini. Ibu saya itu tuli sejak lahir jadi hari inilah dia pertama kali mendengar saya bermain. Saya ingin bermain secara khusus untuk ibu yang telah meninggal dunia bu guru." Dengan meraih pengerah suara ia berkata, "Ibu, lagu yang indah yang tadi aku mainkan kupersembahkan untuk ibu, yang sekarang berada di surga.  Aku mainkan seperti yang ibu minta, terima kasih ibu setelah sekian lama menemaniku di sisi pianoku saat aku berlatih di rumah, meski ibu tidak mendengar namun senyumu di sampingku saat berlatih sangat menyemangatiku. Selamat istirahat di surga bu, Tuhan akan menyayikan lagu-lagu merdu dengan piano yang indah untuk ibu di surga."

Tidak ada satu pun mata yang kering malam itu. Semua meneteskan air mata. Ketika orang-orang membawa Robby ke belakang panggung, saya menyadari meskipun mata mereka merah dan bengkak, betapa hidup saya jauh lebih berarti karena mengambil Robby sebagai murid saya.

Tidak, saya tidak pernah menjadi penolong, tapi malam itu saya menjadi orang yang ditolong Robby. Dialah gurunya dan sayalah muridnya. Karena dialah yang mengajarkan saya arti ketekunan, kasih, percaya pada diri sendiri, dan bahkan mau memberi kesempatan pada seseorang yang tak anda ketahui mengapa.

Peristiwa ini semakin berarti ketika, setelah bermain di Desert Storm, Robby terbunuh oleh pengeboman yang tak masuk akal oleh Alfred P. Murrah Federal Building di Oklahoma pada April 1995, ketika dilaporkan.. . dia sedang main piano.

Kita semua mempunyai ribuan kesempatan tiap hari untuk menyadari rencana Tuhan. Banyak sekali interaksi antara kita dan Tuhan lewat orang-orang yang kita temui, dan semuanya memberi kita suatu pilihan. Apakah kita akan meneruskan percikan Ilahi? Atau kita membiarkan kesempatan itu, dan menanggapi dingin ajakan untuk berbuat baik?

Berkarya dan lakukan sekarang juga.

Fwd: Inspirasi - Lebih Mudah Mengkritik daripada Memperbaiki

Alkisah, ada seorang pelukis yang baru saja menyelesaikan kursusnya. Ia pun memakai waktu tiga hari dan melukis pemandangan indah. Ia ingin meminta pendapat masyarakat tentang keterampilan melukisnya.

Ia pun menempatkan lukisannya di persimpangan jalan. Sebuah papan di tempatkan di bawahnya dengan tulisan "Saya telah membuat sebuah lukisan. Karena ini profesi baru saya, mungkin saya melakukan beberapa kesalahan. Silakan memberikan tanda silang di tempat yang menurut Anda terlihat sebagai sebuah kesalahan."

Malam harinya ketika ia melihat lukisannya, ia terkejut karena kanvasnya penuh dengan tanda silang, bahkan beberapa orang menuliskan komentarnya pada lukisan itu. Ia merasa kecil hati dan berlari mendapatkan gurunya sambil menangis.

Pemuda itu terengah-engah sambil menangis berkata kepada gurunya, "Aku tidak berguna dan jika ini yang saya pelajari dari melukis, saya tidak layak menjadi seorang pelukis. Orang-orang benar-menolak saya. Saya merasa seperti sekarat."

Gurunya tersenyum dan berkata, "Anakku, aku akan membuktikan bahwa engkau adalah seorang seniman besar dan telah belajar melukis tanpa cacat. Lakukan seperti yang aku katakan tanpa mempertanyakannya."

Pemuda itu agak enggan, namun menyetujui saran gurunya. Ia pun melukis kembali lukisannya. Guru itu melihatnya dan tersenyum.

"Ikuti aku," kata sang guru.

Mereka pun pergi ke tempat yang sama, dan menempatkan lukisan di tempat yang sama persis dengan sebelumnya. Sang guru mengambil papan dan menuliskan  "Saudara-saudara, saya telah membuat sebuah lukisan. Karena ini profesi baru saya, mungkin saya melakukan beberapa kesalahan. Saya telah menempatkan kotak dengan kuas dan cat. Jika Anda melihat kesalahan, silakan mengambil kuas dan memperbaikinya."

Guru dan muridnya pun berjalan kembali ke rumah.

Pada malam hari, mereka kembali mengunjungi tempat itu. Pelukis muda itu terkejut ketika melihat tidak ada koreksi apapun pada lukisannya. Hari berikutnya mereka mengujungi tempat itu lagi dan menemukan lukisan itu tak tersentuh. Hingga sebulan kemudian, lukisan itu tanpa koreksi!

Lebih mudah untuk mengkritik, tapi sulit untuk memperbaiki. Jadi, jangan terbawa atau menilai diri sendiri dari kritik orang lain dan merasa stres. Nilailah diri sendiri, dan Anda pun akan bahagia

Fwd: Inspirasi - Lewat Komunikasi Kita Mengenal Seseorang

Ada seorang pemuda yang rajin berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan. Namun, doanya tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu masih belum juga. Akan tetapi, dia tetap setia berdoa. Hingga hampir satu tahun dia berdoa, belum dijawab juga.

Sementara ia melihat teman kantornya, orang yang biasa saja dan tidak istimewa. Beribadah pun jarang, kelakuan sering tidak benar, bohong sana-sini. Namun, apa yang didoakannya selalu terkabul.

Pemuda ini heran dan bingung, akhirnya dia datang kepada Bapaknya, menceritakan masalah doa ini. Bapaknya tersenyum, dan bertanya kepadanya, "Jika kamu ke tempat makan, sedang duduk makan dan minum, kemudian datang pengamen yang tampilannya urakan, main gitar juga tidak benar, suara fals. Bagaimana reaksimu?"

Pemuda ini langsung menjawab, "Saya langsung memberi uang kepada pengamen itu supaya cepat pergi karena tidak tahan melihat dan mendengarkan dia lama-lama menyanyi di situ, suaranya fals pula."

Bapaknya bertanya lagi, "Jika pengamennya rapi, main musiknya enak, suaranya enak, bawain lagu yang kamu suka, bagaimana?"

Pemuda itu menjawab, "Wah.. Jika begitu saya dengarkan dulu sampai habis baru diberi uang. Jika perlu minta dia menyanyikan lagu lainnya. Pasti saya memberikan uang yang lebih banyak daripada pengamen yang sebelumnya"

Bapaknya tersenyum dan berkata, " Begitulah, Nak. Ketika Tuhan melihat engkau taat dan setia datang kepadaNya, Dia betah mendengarkan doamu dan melihatmu. Tuhan rindu untuk sering bertemu denganmu dalam waktu yang lama. Bagi Tuhan memberikan apa yang kamu suka sangatlah gampang. Namun, Dia rindu untuk menahan kamu lebih lama, supaya lebih intim dengan Dia. Dan di akhirnya nanti, apa yang akan kamu dapatkan jauh lebih besar dan indah dari apa yang kamu minta pada waktuNya. Jika doamu cepat dikabulkan, apa kamu bisa sedekat ini dengan Tuhan?"

Doa adalah sarana kita berkomunikasi dengan Tuhan. Lewat komunikasi, kita baru dapat mengenal seseorang dengan lebih baik. Demikian juga dengan Tuhan, Dia rindu kita meluangkan waktu mengobrol denganNya, supaya Tuhan dapat memberitahukan isi hatiNya kepada kita.

Doa bukan hanya sekedar sarana untuk meminta. Lebih daripada itu, Tuhan merindukan hubungan  yang intim dengan kita. (YDA)

Fwd: Inspirasi - Paradoks Menang Kalah

Alkisah, seorang guru tentang Hukum menemukan seorang iswanya yang ingin belajar tetapi tidak mampu membayar biaya sekolah.

Akhirnya mahasiswa itu membuat kesepakatan, "Saya akan membayar biaya sekolah bila hari ini memenangkan kasus pertama saya di pengadilan."

Guru itu pun setuju dan melanjutkan kursus tentang hukum. Ketika program itu selesai dan guru mulai menagih soal pembayaran kursus, siswa itu mengingatkan kembali pada kesepakatannya.

Muak dengan hal ini, guru itu pun memutuskan untuk menuntut di pengadilan dan akhirnya keduanya memutuskan untuk berdebat mengenai diri mereka sendiri.

Guru mengajukan argumennya dan mengatakan, "Jika saya memenangkan kasus ini, sesuai pengadilan, siswa harus membayar saya apapun kasusnya ini tentang hal tidak membayar iuran. Dan jika saya kalah dalam kasus ini, siswa ini akan tetap membayar saya karena ia memenangkan kasus pertamanya. Jadi, dengan cara apapun saya harus mendapatkan uangnya."

Siswa cemerlang itu pun berpendapat kembali, "Jika saya memenangkan kasus, sesuai pengadilan, saya tidak perlu membayar apapun kepada guru apapun kasusnya ini tentang hal tidak membayar iuran. Dan jika saya kalah dalam kasus ini, saya tidak harus membayarnya karena saya belum memenangkan kasus pertama saya. Jadi, dengan cara apapun saya tidak perlu membayar apapun kepada guru."

Ini adalah salah satu paradoks terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah.

Fwd: Inspirasi - Saat Tak Mampu Mengontrol Emosi

Alkisah di negeri antah berantah, hidup seorang Raja yang sangat bengis. Ia memerintah dengan sangat kejam dan sewenang-wenang. Tak segan-segan ia menjatuhkan hukuman mati, baik kepada rakyat maupun pengikutnya dengan alasan kurang jelas.

Raja itu juga tidak pernah mau dikritik. Selalu merasa benar adalah ciri khasnya. Pokoknya, semua harus dikerjakan sesuai dengan keinginannya. Jika tidak, nyawa jadi taruhannya.

Pada suatu saat, Sang Raja memiliki ambisi untuk menaklukkan dan menguasai negeri tetangga. Raja tahu betul bahwa negeri tetangga itu adalah kerajaan yang cukup kuat, prajuritnya berjumlah puluhan ribu orang, dan mereka memiliki seorang pemimpin yang sangat ahli dalam strategi perang.

Secepat mungkin Raja langsung menerapkan wajib militer bagi rakyatnya. Tapi ternyata kekuatan perang yang ia miliki tetap tidak sepadan dengan musuhnya.

"Cobalah baginda menghubungi Nasredin," salah satu penasehatnya memberikan usul, "Ia adalah seorang bijaksana. Kata orang, dia bisa mengalahkan puluhan setan, cukup dengan berkata-kata saja."

Dengan setengah tidak percaya, Raja segera datang memanggil Nasredin. "Kamu Nasredin?" tanya Raja,  "Kata orang, kau adalah orang yang penuh pengetahuan, memiliki mantra dan kekuatan ajaib. Mereka bahkan mengatakan kalau kau adalah penakluk setan. Apakah benar itu ?"

"Begitulah kata orang," jawab Nasredin sekenanya.

"Kalau begitu, coba tunjukkan bagaimana wajah setan itu sendiri!" seru sang Raja dengan jengkel.

"Baiklah Paduka, " jawab Nasredin sambil tersenyum. Ia menyodorkan cermin kepada Raja dan berkata, "Silahkan Paduka melihatnya sendiri."

Ketika kita tidak mampu mengontrol emosi, saat itulah setan sedang bersemayam dalam diri kita.

Fwd: Inspirasi - Satu Tahun Untuk Hidup

Anthony Burgess berusia 40 tahun ketika ia mengetahui bahwa ia hanya punya waktu satu tahun untuk hidup. Ia mengidap tumor otak yang pelan-pelan akan membunuhnya dalam waktu setahun. Ia tahu bahwa ia sedang berperang dengan dirinya sendiri. Ia pun merasa tidak memiliki apa-apa untuk meninggalkan istrinya, Lina.

Burgess tidak pernah menjadi novelis profesional di masa lalu, tetapi ia selalu tahu potensi yang ada dalam dirinya untuk menjadi penulis. Jadi, dengan tujuan untuk meninggalkan royalti bagi istrinya, ia memulai menulis. Ia tidak punya kepastian apakah yang ditulisnya itu akan diterbitkan atau tidak, namun ia tidak tahu hal lain yang bisa dilakukannya.

Ia menulis dengan penuh semangat, menyelesaikan hampir lima novelnya. Namun sesudah satu tahun itu ternyata Anthony tetap hidup. Kankernya telah hilang dan kemudian lenyap sama sekali. Dalam kehidupannya yang panjang dan penuh sebagai novelis, ia telah menulis lebih dari 70 buku. Mungkin tanpa vonis mati karena kanker, ia mungkin tidak pernah menulis sama sekali.

Banyak dari kita seperti Burgess, menyembunyikan talenta kita sendiri, menunggu saat darurat barulah terekspos. Tanyakan pada diri sendiri apa yang akan kita lakukan bila kita mengalami kesulitan seperit Athony.

Kalau aku hanya punya waktu satu tahun untuk hidup, bagaimana aku akan hidup secara berbeda? Apa yang akan aku lakukan?

Fwd: Inspirasi - Senjata Makan Tuan

Seperti sudah dikisahkan, bahwa Birbal tidak hanya menteri favorit Raja Akbar, tetapi juga menteri yang dikasihi oleh sebagian besar rakyat jelata, karena kecerdasan dan kebijaksanaannya. Orang-orang datang dari tempat yang jauh untuk meminta nasihat pribadi kepadanya. Namun, ada sekelompok menteri yang iri terhadap popularitasnya. Mereka mulai tidak menyukai Birbal. Secara lahiriah mereka menghujani Birbal dengan pujian-pujian, tetapi mereka mulai merencanakan niat jahat kepadanya.

Hingga pada suatu hari, mereka mendekati tukang cukur raja dengan sebuah rencana. Sebagai tukang cukur yang dekat dengan raja, mereka meminta kepada tukang cukur untuk membantu menyingkirkan Birbal. Tentu saja, mereka juga menjanjikan sejumlah besar uang sebagai imbalannya. Tukang cukur itu langsung setuju dengan rencana jahat para menteri itu.

Ketika lain kali Raja memerlukan jasanya, tukang cukur itu memulai percakapan tentang ayah sang Raja yang dulu juga dilayaninya. Tukang cukur menyampaikan pujian, tentang rambut-rambut halusnya. Dan kemudian sebagai permenungan, ia meminta raja untuk merenungkan bahwa ia sudah menikmati kemakmuran yang begitu besar, tapi apa yang telah dilakukan untuk kesejahteraan nenek moyangnya?

Raja sangat marah atas kekurangajaran tukang cukur itu dan mengatakan kepada tukang cukur itu, ia tidak mungkin melakukan apapun karena nenek moyangnya sudah mangkat. Tukang cukur itu menyebutkan bahwa ia tahu dari seorang penyihir yang bisa datang membantu. Penyihir itu bisa mengirim seseorang ke surga untuk menanyakan tentang kesejahteraan ayah sang Raja. Tapi tentu saja orang yang dikirim ini harus dipilih dengan hati-hati; ia harus cukup cerdas untuk mengikuti instruksi pesulap serta membuat keputusan cepat. Ia harus bijaksana, cerdas, dan bertanggung jawab. Tukang cukur itu pun kemudian menyarankan orang terbaik untuk pekerjaan itu, yang paling bijaksana dari semua menteri, yakni Birbal.

Tentu saja Raja sangat gembira bahwa ia akan mendengar kabar tentang ayahnya yang telah mangkat. Ia pun meminta tukang cukur itu untuk membuat pengaturan segera. Ia bertanya yang harus dilakukannya. Tukang cukur menjelaskan bahwa mereka akan membawa Birbal dalam sebuah prosesi di sebuah tempat pemakaman dan menyalakan tumpukan kayu. Seorang penyihir kemudian akan membacakan mantra-mantra sehingga Birbal akan naik ke langit melalui asap. Nyanyian mantra itu dimaksudkan untuk membantu melindungi Birbal dari api.

Raja yang senang segera memberitahu Birbal soal rencana ini. Birbal mengatakan bahwa ia pikir itu ide yang brilian dan ia ingin tahu siapa otak di balik rencana itu. Ketika mengetahui bahwa itu adalah ide tukang cukur, ia setuju untuk pergi ke surga dengan syarat agar ia diberi sebagian besar uang untuk satu bulan dalam rangka mempersiapkan keluarganya sehingga mereka tidak kesulitan saat ia pergi. Raja setuju dengan usul Birbal.

Dalam waktu satu bulan, Birbal mendapatkan orang yang bisa dipercayainya untuk membangun sebuah terowongan dari tempat pemakaman ke rumahnya. Pada saat prosesi, setelah kayu menyala, Birbal melarikan diri melalui pintu tersembunyi dari terowongan itu. Ia menghilang ke rumahnya dan ia bersembunyi selama beberapa bulan hingga rambut dan jenggotnya tumbuh panjang dan sulit diatur.

Sementara itu, musuhnya bersukacita karena mereka pikir bahwa mereka telah melihat terakhir kali Birbal. Hingga beberapa bulan kemudian Birbal tiba di istana dengan membawa berita dari ayah sang Raja. Raja sangat senang melihat Birbal dan siap dengan rentetan pertanyaan. Birbal mengatakan kepada raja bahwa roh ayahnya adalah yang terbaik dan telah disediakan semua kenyamanan kecuali satu.

Raja ingin tahu apa yang kurang sehingga ia bisa berpikir menemukan cara untuk mengirim orang atau apapun ke surga. Birbal menjawab bahwa tidak ada tukang cukur di surga, itulah sebabnya mengapa ia terpaksa mempunyai jenggot dan rambut yang panjang. Ia mengatakan bahwa ayah sang Raja telah meminta seorang tukang cukur yang baik.

Maka Raja pun memutuskan untuk mengirim tukang cukurnya sendiri untuk melayani ayahnya di surga.  Ia mengatakan bahwa tukang cukur dan pesulap untuk mempersiapkan dirinya sendiri dikirim ke surga. Tukang cukur tidak bisa mengatakan apa-apa karena ia terjebak dalam perangkapnya sendiri. Dan sekali saja tumpukan kayu itu dinyalakan, ia pun kehilangan nyawanya saat itu juga.

Kini, tidak ada lagi yang berani bersekongkol melawan Birbal lagi

Fwd: Inspirasi - Seseorang Akan Melakukan Apa Saja Demi Uang

Pada suatu musim dingin Raja Akbar dan Birbal berjalan-jalan di sepanjang danau. Sebuah pikiran mampir ke kepala Birbal, bahwa seseorang akan melakukan apa saja untuk uang. Ia mengungkapkan pikirannya kepada Raja Akbar. Raja kemudian meletakkan jarinya ke dalam danau dan segera mengangkat jarinya karena ia menggigil kedinginan. Katanya, "Saya pikir tidak seorangpun akan menghabiskan seluruh malamnya dalam air danau yang dingin ini untuk uang."

Namun, Birbal menjawab, "Saya yakin saya dapat menemukan orang seperti itu."

Raja Akbar kemudian menantang Birbal untuk menemukan orang seperti itu dan mengatakan bahwa ia akan memberi orang itu dengan seribu koin emas.

Birbal pun mencari hingga pelosok sampai ia menemukan seorang pria miskin yang cukup putus asa untuk menerima tantangan itu. Pria miskin itu masuk ke danau dan Raja Akbar menempatkan penjaga di dekatnya untuk memastikan bahwa ia benar-benar melakukan tantangannya. Keesokan paginya para penjaga membawa pria miskin itu ke hadapan Raja Akbar. Raja Akbar meminta keterangan pria miskin itu apakah ia menghabiskan malamnya di danau itu dan bagaimana ia berhasil melakukannya.

Pria miskin itu menjawab bahwa ada lampu jalan di dekatnya dan ia mengalihkan perhatiannya terus pada lampu itu sehingga jauh dari rasa dingin. Raja Akbar kemudian mengatakan bahwa tidak ada hadiah untuk pria miskin itu karena memperoleh kehangatan dari lampu jalan. Pria miskin itu pun pergi kepada Birbal untuk meminta pertolongan.

Keesokan harinya, Birbal tidak datang ke istana. Raja bertanya-tanya di mana ia berada. Ia pun mengirim utusan ke rumahnya. Utusan itu kemudian mengatakan bahwa Birbal akan datang setelah berasnya masak. Raja menunggu hingga berjam-jam tapi Birbal tidak kunjung datang. Akhirnya Raja memutuskan untuk pergi ke rumah Birbal dan melihat apa yang dilakukannya.

Ia menemukan Birbal sedang duduk di lantai dekat beberapa ranting yang terbakar dan mangkuk yang diisi dengan beras menggantung lima meter di atas api. Raja dan para pembantunya tidak bisa menahan tawa.

Raja Akbar kemudian bertanya kepada Birbal, "Bagaimana bisa beras masak jika begitu jauh dari api?"

Birbal pun menjawab, "Dengan cara yang sama, pria miskin itu menerima panas dari lampu jalan yang jauhnya lebih dari dua ratus meter."

Raja memahami kesalahannya dan akhirnya memberi pria miskin itu hadiahnya.

Fwd: Inspirasi - Titik Balik Yang Sempurna

Ferruccio awalnya seorang petani yang membuat traktor. Usahanya sangat sukses dan ia merupakan salah satu yang paling kaya di Italia. Ia memiliki Ferrari di antara mobil-mobil super lainnya. Namun Ferrari yang digunakannya memberikan banyak kesulitan yang tetap.

Menjadi montir, ia pun mencoba untuk memperbaiki masalah dan menemukan bahwa Ferrari-nya memiliki kopling yang sama seperti yang digunakan di salah satu traktornya. "Semua Ferrari saya punya masalah kopling. Ketika Anda melaju normal, semuanya baik-baik saja. Tapi ketika dipaksa keras, kopling akan menyelinap di bawah percepatan, jadinya malah tidak bekerja," katanya.

Ferrucio kemudian pergi ke bengkel untuk secara teratur memperbaiki kopling, dan setiap kali mobil itu dibawa pergi selama beberapa jam, namun ia tidak diizinkan untuk melihatnya saat sedang diperbaiki.

Masalah kopling tidak pernah selesai, sehingga Ferrucio pun memutuskan untuk berbicara dengan Enzo Ferrari. Ia harus menunggu waktu yang sangat lama, "Ferrarri, mobil Anda adalah sampah!" keluh Ferrucio.

Ferrucio pun dimarahi, "Ferrucio, Anda mungkin dapat mengarahkan traktor tapi Anda tidak akan pernah mampu menangani Ferrari dengan benar."

Ini adalah titik ketika ia akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah mobil yang sempurna. Ya, Lamborghini.

Fwd: Inspirasi - Tujuan Jangka Pendek

Dalam kehidupan nyata kita, kita semua ingin mencapai banyak hal. Dan kita memiliki dua tujuan, yaitu  tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Apa perbedaan antara mereka? Tujuan jangka pendek adalah orang-orang bahwa Anda akan mencapai dalam satu hari, dalam waktu seminggu, atau mungkin dalam beberapa bulan. Tujuan jangka panjang biasanya mengambil waktu yang lama, yaitu satu tahun, lima tahun atau bahkan sepuluh tahun.

Untuk memahami hubungan jangka pendek dan jangka panjang, mari kita simak kisah berikut ini.  Pada tahun 1984 dari Tokyo International Marathon, satu atlet Jepang Yamada tiba-tiba memenangkan kejuaraan dunia. Ketika wartawan bertanya apa yang membuatnya seperti sukses yang mengejutkan, ia mengatakan, "Gunakan kebijaksanaan untuk mengalahkan lawan." Banyak orang tidak percaya padanya. Marathon adalah olahraga yang membutuhkan kekuatan fisik dan daya tahan. Dia mengatakan bahwa kebijaksanaan menyebabkan keberhasilannya, rasanya tidak mungkin.

Dua tahun kemudian, di Italia International Marathon, Yamada memenangkan kejuaraan lagi. Seorang wartawan bertanya kepadanya,  "Anda telah memenangkan kejuaraan lagi. Dapatkah Anda menceritakan pengalaman Anda?"

Yamada menjawab wartawan itu sama seperti jawabannya terakhir kali, "Saya menggunakan kebijaksanaan untuk mengalahkan lawan." Semua orang bingung dengan apa yang dimaksudkannya kebijaksanaan.

Sepuluh tahun kemudian, misteri akhirnya terkuak. Yamada menulis otobiografinya dan dalam bukunya ia menyebutkan, "Sebelum setiap pertandingan, saya akan melakukan perjalanan seluruh rute dan memeriksa dengan hati-hati. Saya akan menandai beberapa tanda-tanda penting di jalan yang saya lalui, seperti tanda pertama adalah bank, tanda kedua adalah pohon, dan tanda ketiga adalah rumah merah, dst, sehingga menandai sampai akhir. Saat lomba dimulai, saya berlari secepat yang saya bisa, menuju tujuan pertama, bank. Ketika saya tiba di bank, saya akan berusaha untuk menuju tujuan kedua, pohon. Aku memecahkan seluruh rute maraton dengan banyak tujuan kecil dan menyelesaikannya satu per satu dengan mudah. ​​Pada awalnya saya tidak tahu metode ini dan menetapkan tujuan saya di akhir 40 kilometer maraton. Biasanya saya akan merasa lelah dalam 10 kilometer pertama, karena saya takut oleh jarak jauh. "

Cerita ini memberi kita banyak inspirasi. Kita bisa belajar banyak dari itu. Sebuah mimpi besar dapat dicapai melalui banyak tujuan-tujuan kecil. Tujuan kecil ini adalah tujuan jangka pendek kita. Kadang-kadang kita gagal bukan karena tujuannya terlalu keras, tetapi kita tidak memecahnya menjadi beberapa tujuan kecil. Jadi kita merasa sukses ini terlalu jauh kita raih.

Banyak dari kita yang hanya menetapkan tujuan jangka pendek dan mengabaikan tujuan jangka panjang. Apakah kita sibuk bekerja pada banyak tujuan kecil dan bahkan tidak memiliki tujuan jangka panjang? Ini pun tidak akan membawa kita menuju kesuksesan baik.

Sekarang kita mengetahui hubungan antara jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Maka, kita akan mulai dari tujuan jangka panjang dan mematahkan tujuan jangka panjang menjadi beberapa tujuan kecil, dan tujuan ini kecil adalah tujuan jangka pendek kita. Semoga sukses.

Fwd: Inspirasi - Strategi Hari Ini Belum Tentu Berhasil Untuk Besok

Seorang penjual topi pada suatu hari melewati sebuah hutan. Ia pun memutuskan untuk tidur siang di bawah pohon, sehingga ia meninggalkan seluruh keranjang topi di sisinya. Beberapa jam kemudian, ia terbangun dan menyadari bahwa seluruh topinya sudah hilang. Ia mendongakkan kepalanya dan terkejut. Ternyata, di atas pohon itu penuh dengan monyet yang mengambil semua topinya.

Penjual topi itu terduduk dan berpikir bagaimana ia bisa mendapatkan topinya kembali. Sementara berpikir, ia mulai menggaruk kepalanya. Saat berikutnya, monyet di atas pohon pun melakukan yang sama. Selanjutnya, ia menurunkan topinya sendiri, monyet pun melakukan hal yang sama. Sebuah ide pun datang. Penjual topi itu pun mengambil topinya dan melemparkannya ke tanah, dan monyet itu pun melakukan hal itu juga. Akhirnya, penjual topi itu pun mendapatkan semua topinya kembali.

Lima puluh tahun kemudian, cucunya, Tim, juga menjadi penjual topi dan pernah mendengar kisah monyet ini dari kakeknya. Pada suatu hari, persis seperti kakeknya, ia melewati hutan yang sama. Saat itu cuaca sangat panas, dan ia pun tertidur siang di bawah pohon yang sama, pun meninggalkan keranjang topi di sisinya.

Saat Tim bangun, ia menyadari bahwa semua topinya diambil oleh monyet-monyet di atas pohon. Ia teringat kisah besar kakeknya, ia pun mulai menggaruk-garuk kepalanya dan monyet itu mengikuti. Ia menurunkan topinya dan mengipasi dirinya sendiri. Lagi-lagi monyet itu mengikuti. Sangat yakin dengan ide kakeknya, Tim melepaskan topinya di tanah. Tapi, sayangnya monyet itu masih memegang semua topi. Kemudian salah satu monyet turun dari pohon, meraih topi yang ada di tanah, memberinya tamparan, dan berkata, "Kau pikir hanya engkau yang memiliki seorang kakek?"

Pasar bersifat dinamis. Stategi yang berhasil hari ini mungkin tidak berhasil bila diterapkan untuk esok hari. Maka, kebutuhan akan inovasi harus terus-menerus dilakukan.

Fwd: Inspirasi - Tuhan Memberi Apa Yang Kita Perlukan

Aku meminta pada Tuhan setangkai bunga segar. Namun Ia memberi aku kaktus berduri. Aku meminta pada Tuhan binatang mungil nan cantik, namun Ia memberi aku ulat berbulu.

Aku sedih dan kecewa. Mengapa pemberian Tuhan tidak sesuai dengan permintaanku. Mungkin Tuhan mempunyai umat yang terlalu banyak untuk diurus.

Akan tetapi, beberapa waktu kemudian kaktus itu berbunga sangat indah. Ulat pun tumbuh dan berubah menjadi seekor kupu-kupu yang sangat cantik.

Ah, Tuhan selalu melakukan segala perkara dengan benar. Cara Tuhan adalah cara yang terbaik, walaupun kelihatannya salah. Jika kita meminta sesuatu namun menerima yang lain dari Tuhan, percayalah. Pasti Tuhan memberikan apa yang kita minta pada waktunya.

Tuhan tidak selalu memberi apa yang kita minta tapi Ia memberi apa yang kita perlukan. Seperti itulah jalan Tuhan. Ia merajut hal yang terbaik untuk kita. Hanya perlu bersabar terkadang.

Bisa jadi, duri hari ini adalah bunga hari esok.

Fwd: Inspirasi - Tujuan Untuk Hidup

Alkisah seorang yang sangat bijaksana tinggal di sebuah desa kecil. Ia adalah kepala desa yang sangat dihormati oleh semua orang, nasihatnya selalu menjadi panutan banyak orang. Banyak orang datang kepadanya hanya untuk mendapatkan nasihat mengenai apapun dalam kehidupan ini.

Ironisnya, putra satu-satunya adalah seorang pemuda yang malas. Kerjanya hanya makan, tidur, atau pergi dengan teman-temannya.

Suatu hari sang kepala desa memanggil anaknya dan berkata, "Anakku, sekarang kau sudah besar. Engkau perlu memahami  hidup dan tanggung jawab dirimu sendiri sekarang."

Mendadak kecemasan hingga pada wajah anaknya, "Ayah, kau selalu di sini membimbingku selalu. Bagaimana saya bisa berjalan tanpamu. Aku pasti akan kehilanganmu."

Ayahnya memeluknya dan berkata, "Aku ingin kau menemukan tujuan sebenarnya dari hidup dan ketika kau menemukannya, ingatlah selalu dan engkau pun akan menjalani kehidupan ini dengan penuh kebahagiaan dan sukacita."

Keesokan harinya, sang ayah memberi anaknya sebuah tas. Pemuda itu sangat terkejut saat ia membuka tas, karena di dalamnya terdapat 4 pasang pakaian untuk setiap musim, beberapa makanan mentah, biji-bijian, kacang, uang, dan peta. Saat ia bertanya-tanya apa yang seharusnya ia lakukan dengan itu semua, ayahnya mengatakan, "Aku ingin kau pergi mencari harta karun. Saya mempunyai sebuah peta harta karun tersembunyi, pergilah dan temukanlah."

Aha, ini rupanya yang dikatakan ayahnya sebelumnya. Tujuan sebenarnya dari hidupnya adalah untuk menemukan harga ini yang akan menyelesaikan semua masalahku di masa depan, begitu pikir pemuda itu, yang sangat senang mendengar ide ayahnya.

Esok paginya, pemuda itu berangkat memulai perjalanannya dengan semangat untuk menemukan harga karun. Tempat yagn dijelaskan dalam peta itu sangat jauh. Ia harus menyeberangi banyak sungai, hutan, dataran tinggi, dan pegunungan untuk mencapai tujuannya.

Hari, minggu, dan bulan berlalu. Dalam perjalanannya ia bertemu banyak orang. Beberapa ari mereka membantunya dengan makanan, memberinya tempat tinggal, ia juga bertemu dengan pencuri dan perampok yang mencoba menipunya dan merampas barang-barangnya. Mengikuti peta, ia berjalan hingga mengalami empat musim. Ia benar-benar ingin menemukan harta karun itu sebelum orang lain menemukannya.

Akhirnya setelah satu tahun lamanya, ia mencapai tebing yang tinggi seperti yang telah dijelaskan ayahnya untuk menemukan harta karun. Ia melihat pohon, seperti dijelaskan dalam peta dan mulai melihat sekelilingnya. Ia mencari dan mencari, tapi tidak menemukan apapun. Ia menghabiskan dua hari untuk mencari dan menggali harta di sekitar pohon itu. Kelelahan membuatnya untuk mencobanya keesokan hari.

Merasa dibohongi oleh ayahnya, pemuda itu pun berniat kembali ke rumah. Dalam perjalanan kembali, ia pun mengalami perubahan alam yang sama dan musim saat berangkat tadi. Namun ia tidak bertanya-tanya lagi mengapa bunga mekar saat musim semi, dst. Ia pun belajar untuk mencari makanan sendiri, menjahit pakaiannya sendiri dan melindungi dirinya dari cuaca yang keras. Ia belajar untuk menghitung waktu dari hari ke hari melalui posisi matahari dan merencanakan perjalanannya sendiri. Ia juga belajar bagaimana melindungi diri dari hewan liar dan tanaman berbahaya.

Ia pun bertemu dengan orang yang sama yang telah membantunya dalam perjalanan. Namun kali ini ia berhenti dan menghabiskan beberapa hari dengan mereka untuk membantu mengerjakan tugas-tugas mereka sebagai tanda terima kasihnya. Ia menyadari betapa indahnya mereka membantu para pejalan kaki tanpa harapan imbalan.

Ketika ia sampai di rumah, ia menyadari bahwa ia telah pergi dari rumahnya selama 2 tahun. Ia pergi ke kamar ayahnya yang saat itu sedang tertidur. Ayahnya bangun dan memeluk anaknya.

"Bagaimana perjalananmu, Anakku," sapa ayahnya, "apakah kau menemukan harta karun itu?"

"Perjalanan itu sangat menarik, ayah," sindir anaknya. "Tapi, maafkan aku ayah, karena aku telah mengecewakanmu. Aku tidak bisa menemukan harta apapun, di tempat yang dijelaskan dalam peta. Mungkin seseorang mengambilnya sebelum saya tiba." Ia terkejut dengan jawabannya sendiri.

Ayahnya tersenyum sambil berkata, "Itu karena tidak ada harta karun di tempat itu anakku."

"Tapi, Ayah, kenapa engkau mengirimku untuk menemukan harta karun itu?"

"Ceritakan dahulu bagaimana perjalananmu ketika pergi untuk menemukan harta karun itu. Apakah engkau menikmati pemandangan yang berbeda-beda, mengalami hidup di tengah-tengah baru dan perubahan musim, apakah menemukan teman-teman yang baik di jalan?"

"Saya tidak punya waktu untuk melakukan semua itu karena aku selalu fokus untuk mencapai tujuan saya secepat mungkin sebelum orang lain menemukan harta karun itu. Saya tidak punya waktu untuk memperhatikan pemandangan, cuaca, atau mempunyai teman baru. Tapi saya bisa melakukan semuanya saat perjalanan pulang. Saya benar-benar menikmati perjalanan kembali, saya belajar banyak keterampilan baru dan menguasai seni hidup. Begitu banyak sehingga saya lupa rasa sakit saat tidak menemukan harta karun itu," jelas sang anak.

Demikianlah jika kita menjalani hidup hanya terfokus pada menemukan tujuan. Kita akan kehilangan banyak harta yang terlihat. Karena kebenaran adalah kehidupan yang tidak memiliki tujuan sama sekali selain hanya hidup itu sendiri dan tumbuh dengan itu setiap hari. Eksplorasi potensi kita setiap hari adalah satu-satunya tujuan hidup.

Fwd: Inspirasi - Ukuran Cinta

Terjadi percakapan Anda dengan sahabatnya, Andra.

"Aku tidak menyukai istriku lagi," kata Anda.

"Pulang dan cintailah dia," kata Andra.

"Kamu nggak ngerti aku, aku sudah tidak punya perasaan itu lagi," jelas Andi.

"Pulang dan cintailah dia."

"Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur kalau aku memperlakukan istriku seperti itu, padahal aku tidak merasakannya," tambah Andi.

"Apakah menurutmu, Ibumu mencintaimu?" tanya Andra.

"Tentu saja," kata Andi dengan mantap.

Andra pun berkata, "Kira-kira satu minggu setelah ibumu pulang dari rumah sakit dan membawamu pulang, dan kamu menangis menjerit-jerit di tengah malam karena popokmu basah, ia terpaksa bangun walau tubuhnya masih sangat letih. Ia berjalan di lantai yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti popokmu dan menyusuimu. Apakah menurutmu ia sungguh-sungguh menikmati itu semua?"

"Tidak," kata Andi.

"Kalau begitu, apakah Ibumu secara emosi juga tidak jujur?" balas Andra.

Ukuran besarnya cinta bukan karena ia menikmati mengganti popok di tengah malam, melainkan karena seorang Ibu rela melakukan itu semua meski ia tidak begitu menyukainya.

Pernikahan tidak hanya didasari oleh perasaan cinta saja, tapi lebih dari itu adalah komitmen. Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti karena cinta, tetapi cinta yang menggebu-gebu akan padam seiring dengan berjalannya waktu.

Hanya komitmen yang membuat cinta menggebu-gebu menjadi cinta yang matang dan dewasa.

Lalu, apakah yang disebut dengan cinta sejati? Cinta yang sifatnya turun ke bawah, yaitu cinta yang tidak memikirkan untung rugi, cinta yang rela berkorban demi seseorang yang dikasihinya. Inilah cinta yang harus diusahakan dalam setiap pernikahan.

Suasana hati mudah berubah, kondisi fisik semakin tua dan tidak menarik, namun komitmenlah yang menyelamatkan pernikahan