Monday, March 21, 2011

Cerita cerita

Ini ringan tp daleem, mudah2an blom baca.. Seorang pemuda yg lama sekolah di negeri tirai bambu kembali ke indonesia..
Sampai dirumah ia minta orangtuanya u/ m'cari Guru agama, Pastor atau siapapun yg bisa menjawab 3 pertanyaannya..

Akhirnya Orangtua pemuda itu
mendapatkan Pastor..

Pemuda: Anda siapa? apakah bisa menjawab pertanyaan2 saya?
Pastor: Saya hanya orang biasa saja..
Pemuda: Hmm.. Profesor dan banyak org pintar saja tdk mampu menjawab pertanyaan saya..
Pastor: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

Pemuda: Saya punya 3 pertanyaan
1. Kalau memang Tuhan ada, tunjukkan wujud Tuhan kpd saya 2. Apakah yg dinamakan Takdir?
3. Kalau setan diciptakan dari api, knp dimasukan keNeraka yg dibuat dari api, tentu tdk menyakitkan buat setan sebab mereka memiliki unsur yg sama!
Apakah Tuhan tdk berpikir sejauh itu?

'Tiba-tiba Pastor tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras'

Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kpd saya?
Pastor: Saya tdk marah.. Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yg anda ajukan kepada saya..
Pemuda: Saya sungguh tdk mengerti
Pastor: Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit
Pastor: Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda: Ya
Pastor: Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda: Saya tdk bisa
Pastor: Itulah jawaban pertanyaan pertama, kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Pastor: Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda: Tdk
Pastor: Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
Pemuda: Tdk
Pastor: Itulah yg dinamakan Takdir

Pastor: Terbuat dari apa tangan yg saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda: kulit
Pastor: Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda: kulit
Pastor: Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: sakiit..
Pastor: Walaupun Setan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan utk setan...
GBU

Inspirasi - Manfaat Memberi

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.
Malaikat memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!
"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".
Dengan lembut si Malaikat berkata, "Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".
Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka".
Kata Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu,kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"
Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, " Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan
seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri."
Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".

Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.
Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !
Dengan setengah bergumam dia bertanya,"Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"
Jawab si Malaikat, " Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".
Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.
Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,"AnakkuTuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00".
Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.
Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan. "Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. "
"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. "
Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.
Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.
Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.
Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain...
Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.
Karena pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan phisiknya,tapi dari kekuatan hatinya. Katakan ini dengan pelan, "Ya TUHAN saya mencintai-MU dan membutuhkan-MU, datang dan terangilah hati kami sekarang".
Billy Aviantha

Inspirasi - Berterima Kasih

Ada seorang remaja putri 13 tahun bertanya kepada kakaknya
“Kak mengapa kita harus berterima kasih kalau ada orang yang memberikan sesuatu ke kita?”,
Jawab kakaknya : “Sudah seharusnya adikku, karena itu berarti kita menghargai atas kebaikan yang sudah kita terima”.
“Haruskah kita berterima kasih atas setiap perbuatan baik orang lain kita?”Tanya remaja putri itu lagi.
“Ya sudah pasti, sudah sewajarnya dan sepantasnya kita lakukan itu karena dengan berterima kasih artinya tidak hanya kita membuat orang tersebut senang tetapi juga merasa apa yang diberikan diterima dengan baik oleh kita”, jawab kakaknya.
“Tetapi mengapa banyak orang juga lupa berterima kasih kalau kita berbuat baik kepada mereka?”Tanya remaja putri itu lagi.
Sambil tersenyum kakaknya menjawab: “Memang ada bahkan mungkin banyak orang lupa mengucapkan terima kasih karena mungkin mereka terlalu sibuk, menganggap tidak terlalu perlu, lupa, cuek dan lain-lain, tapi yang terpenting adalah kita tidak harus mengikuti sifat mereka, bahkan kita sendiri yang harus menjadi contoh dengan menerapkan kebiasaan baik kita”.
Kakak tersebut melanjutkan ceritanya:
“Ädikku yang manis, berterima kasih itu bukan hanya terhadap orang lain yang sudah berbuat baik ke kita, tetapi yang paling penting dan terutama adalah kepada TUHAN. Karena dengan kita masih bisa saling bertukar pikiran, bisa bercerita, bisa tersenyum, bisa menangis, bisa tertawa, bisa bernafas itu semua karena karunia dan kebaikan TUHAN semata-mata. Terlalu banyak kalau mau dijabarkan semua kebaikan dari TUHAN dan kita tidak akan pernah mampu menuliskannya dalam buku setebal apapun karena akal, pikiran dan kemampuan kita yang terbatas sebagai makhluk ciptaanNYA.
Bahkan ada 1 hal dimana kita merasa “jatuh” atau sedih dan sedang mengalami masalah besar/ kecil, disebutkan mengapa kita harus berterima kasih kepada TUHAN? Itu karena dengan mengalami hal-hal itu sebenarnya TUHAN ingin mengajarkan kita agar kita selalu mengandalkan DIA, bergantung padaNYA, lebih dekat kepadaNYA, karena dari masalah yang timbul akan membuat kita semakin dewasa dan matang dalam menghadapi masalah yang akan datang bahkan mungkin lebih berat.
Intinya berterima kasih itu tidak hanya untuk hal-hal baik yang kita terima dalam hidup, tetapi hal-hal yang mungkin menurut kita kurang baik/ buruk yang terjadi sekalipun. Kelihatannya sangat tidak mungkin dan sangat sulit untuk berterima kasih atas sesuatu yang buruk terjadi dalam hidup kita, tetapi kita harus percaya dan terus berdoa karena TUHAN pasti punya rencana yang TERBAIK yang sudah disiapkan untuk kita semua”.
Si remaja putri tersebut menatap kakaknya sambil berkata: “kak sepertinya aku mulai paham biarpun belum sepenuhnya mengerti apa yang kakak ucapkan tadi”. Tetapi aku akan belajar dan terus mengingat kata-kata kakak tadi, terima kasih ya kak sudah berbagi pengalaman dengan cerita tadi”.
“Sama-sama adikku, tidak mengapa kalau kamu belum mengerti sepenuhnya, saat kamu beranjak dewasa kelak kamu akan lebih paham, dan yang terpenting adalah jangan lupa berterima kasih atas setiap peristiwa yang terjadi setiap hari dalam hidup kita karena semuanya itu sudah menjadi rancangan yang TERINDAH dari TUHAN buat kita masing-masing”...GBUs
By :Arnold Pallo

Kisah Nyata - Kebesaran Jiwa Seorang Ibu

Sebuah kisah lama yang patut dibaca dan direnungkan berkali- kali betapa baiknya ibunda kita, bagaimana besarnya pengorbanan ibunda kita dstnya
Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, tahun berapaan udah lupa. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic. Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah dipromosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan.Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.
Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.
Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting.
Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be. Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan rutin layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.
Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. "Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan." jawab A be. Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya.
Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali). Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan di rumah.
Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Di dalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah.
Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya.
Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibupun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. "Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi". Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja ke supermarket.
Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini ke dalam media cetak dan elektronik.
sumber: unknown

Inspirasi - Kejadian Yang Membawa Pencerahan

Secara tidak sengaja saya memperhatikan tas sekolah anak saya yang berupa ransel. Tas nya penuh berisi ( buku tentunya ), terlihat dari bentuknya yang gembung dan bila digendong tampaknya keberatan ( terlihat dari postur tubuhnya yang agak membungkuk), kalau saya angkat memang cukup berat. Hari-hari berikutnya, saya perhatikan hal yang sama.
Sebagai pembanding, iseng iseng saya memperhatikan tas yang dibawa oleh teman-teman nya, ternyata koq tidak sebanyak yang dibawa anak saya.
Malam hari sewaktu senggang, saya bertanya, "kenapa tas sekolah nya begitu penuh berisi buku, apakah buku-buku yang dibawa itu memang mata pelajaran hari itu ?".
Jawabannya "tidak". Lalu tanya saya lagi : "kenapa kamu membawa buku-buku yang bukan mata pelajaran hari itu ?, kan buku-buku itu menjadi BEBAN buat kamu. Coba kalau buku-buku yang tidak perlu dibawa hari itu kamu keluarkan, kan BEBAN tas kamu jadi berkurang ". Ternyata alasan anak saya membawa semua buku, takut ada yang ketinggalan, takut dihukum di sekolah.
Sebelum tidur secara tidak sengaja, terlintas dalam pikiran saya apa yang saya katakan pada anak saya, "COBA KAMU KELUARKAN BUKU BUKU YANG TIDAK PERLU KAMU BAWA HARI ITU, MAKA BEBAN TAS MU AKAN BERKURANG DAN KAMU TIDAK PERLU MENGGENDONG BERAT TAS MU.
Aaahhaaa !!! ternyata kejadian seperti ini berlaku pula di sekolah yang tidak formal yaitu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN. Seringkali orang (termasuk saya ), membawa BEBAN BEBAN KEHIDUPAN yang tidak perlu baik dalam hati maupun dalam pikiran. Coba kalau kita menanggalkan beban beban itu, maka hidup ini akan terasa ringan.
^^^^^Peace of Mind and Happiness^^^^^
Luis Jioe

Inspirasi - Be happy through H.A.P.P.Y.

Dalam kehidupan yang kita jalani saat ini, Banyak hal yang kita anggap mustahil didunia ini hanya karena kita tidak tahu.
kalau kita ingin Bahagia disaat apa yang kita inginkan terjadi/tidak terjadi apa2 itu hal mudah. wajar.
Tetapi bagaimana kalau kita ingin bahagia saat apa yang tidak diinginkan justru terjadi??? Terasa mustahil bukan??. Bagaimana mungkin bisa bahagia kalau nilai ujian jelek, diputus sama pacar, sedang berantem sama orang tua, kehilangan barang yang disukai, usaha lagi dalam masalah. Rasanya bisa dikatakan MUSTAHIL...
Bagaimana caranya kita bisa HAPPY setiap hari? Walau apapun terjadi pada kita, kita tetap bisa HAPPY. How???

Sang Buddha menyatakan bahwa biarpun hidup adalah penderitaan dan penuh dengan ketidakpastian, adalah memungkinkan bagi manusia untuk mengalami kebahagiaan baik secara mutlak maupun sementara dengan memahami kehidupan sebagaimana adanya.
5 hal yg harus dipahami agar tetap HAPPY saat situasi buruk terjadi. Mau???
Banyak orang ingin HAPPY, tapi prakteknya tidak benar2 ingin HAPPY.

Happiness doesn’t come from outside
Byk orang berpendapat, yang membuat kita HAPPY dari luar. Kalau punya uang banyak, teman yang baik, istri yg cantik, ortu yang bisa memahami, usahanya lancar. semua itu bukanlah HAPPY yg bisa diandalkan. Kalo hilang/berubah??? Menderitalah kita
Apalagi kalau yang terjadi justru malah sebaliknya. Tidak punya uang, teman mengkhianati, istri gak baik, ortu yang diktaktor, usaha sdg sulit. Kalau kita beranggapan merekalah sumber HAPPY, kita tidak akan HAPPY. kita justru akan menderita.
Kalau mau mencari HAPPY yg sebenarnya, bukan dari luar. melainkan dari dalam diri kita sendiri.
Pahami :
orang HAPPY bukan karena tidak ada masalah, tetapi mereka HAPPY justru tanpa peduli ada masalah .
dengan kita HAPPY semua akan jadi lebih baik.
segala sesuatu diluar diri kita adalah netral, kita yang mendefinisikannya
kalau kita dihina/dicacimaki orang bagaimana kita bisa menganggapnya sebagai sesuatu yang netral?

Ada sebuah cerita dimana seorang Bhikkhu bertemu dengan seorang yang terkenal dengan tabiatnya yang sangat jahat didaerahnya. kemudian orang jahat itu bertanya pada Sang Bhikkhu, "Hai pertapa, menurutmu saya ini seperti apa?"
"oh, anda seperti seorang Buddha yang bijaksana" jawab Sang Bhikkhu dengan lembut.
mendengar jawaban Sang Bhikkhu, muridnya yang juga berada disana jadi terheran-heran, apakah guru tidak tahu reputasi buruk orang ini. kemudian muridnya balik bertanya kepada orang jahat tadi. "Kalau menurutmu guru saya seperti apa?" dengan suara agak menantang. "Gurumu seperti orang bodoh!!!!" jawab orang jahat itu dengan sinis. spontan wajah murid tersebut merah dan terlihat tidak terima dengan perlakuan orang jahat tersebut kepada gurunya. mengetahui hal itu, gurunya segera mengajak muridnya pergi sedikit menjauh dari orang jahat tadi dan berkata,"kau tak perlu marah muridku. Perkataan/perbuatan orang adalah cermin dari pribadinya" nasehat Sang guru kepada muridnya. seketika itu juga amarah muridnya reda. dan dia jadi tahu mengapa gurunya mengatakan bahwa orang jahat itu seperti seorang Buddha...
Cerita ini sangat menginspirasi kita, bahwa kita tidak perlu merasa marah dan kesal dengan perbuatan/perkataan orang yang menyakiti kita.
Jangan sampai kebahagiaan kita dirusak oleh apapun. HAPPY adalah pilihan.
Jadikan HAPPY sebagai kebiasaan kita. Setiap pagi putuskan bahwa anda akan HAPPY hari ini.
Jangan mengandalkan diluar diri kita untuk bahagia. Yang kita bisa andalkan adalah diri kita sendiri. Tanpa kejadian itu pun kita bisa kok HAPPY. Atau malah dalam kondisi yang buruk sekalipun kita bisa kok tetap HAPPY.
Bolehlah situasi buruk terjadi, tapi seya ingin HAPPY kok…

Always do the best
Pepatah “Give world the best you have, and the best will comeback to you”. So, Do the best first.
Apa yang terjadi pasti ada penyebabnya. Kejadian buruk yang kita alami adalah buah karma buruk kita yang lalu. Supaya kedepan kita bisa HAPPY, taburlah benih karma baik sekarang.
Apapun yang terjadi, tetap do the best in everything. Tidak mudah memang, Ingatlah dengan kondisi buruk yang kita alami saat ini, berarti tabungan karma buruk kita sudah berkurang. Do the best untuk membuat karma baik dimasa yang akan datang.
Dalam hal apa do the best? Dalam segala hal. Bekerja, belajar, beribadah, berteman, berkeluarga. Jangan setengah2. lakukan yang terbaik! Jangan pedulikan hasilnya seperti apa, lakukanlah yang terbaik yang bisa kita lakukan. Hasil boleh tidak seperti yang kita harapkan. Tapi tetap do the best!
Tujuan yang sebenarnya adalah untuk menguatkan mental kita ketika harus berhadapan dengan sitasi buruk. Juga meminimalkan efek buruk yang kita alami.

Positive thinking in anything
Jangan mau rugi dengan hal buruk yang kita alami. Sudah gak enak, kok malah mau dibiarin gak enak. Lucu kan? bolehlah kita terpukul dengan kejadian yang kita alami, tapi segera cari apa yang bisa kita ambil dari kondisi buruk ini? Selalulah mencari positif dari setiap kondisi, ataupun setiap orang yang kita jumpai.
Bertemu dengan kondisi yang tidak enak, anggap bahwa itu sebagai latihan utk menguatkan mental kita.
Berteman dengan siapapun fokuskan pikiran kita pada kelebihan2 dari mereka.
Setiap orang pasti ada baik & buruknya. Namanya jg manusia. Kita benci sama org yang berbuat salah kekita. Dendam, kita yang rugi.Hidup kita jadi gak enak. Semua jadinya pingin marah aja. dan resiko stroke pun tambah tinggi. Darimana kita dapat ide bahwa dengan kita tidak memaafkan mereka yang berbuat jahat kekita, mereka pasti menderita. itu salah total! justru kitalah yang rugi!
Jangan lupa juga untuk bersyukur atas apa yang saat ini kita miliki. Bersyukur akan membuat kita HAPPY.
Seringkali kita menganggap segala sesuatu terjadi ya memang sewajarnya seperti itu. Contoh: sampai kevihara dengan selamat, tidak terlambat, lahir dengan kondisi fisik yang normal.
Dengan sering kita bersyukur, pikiran kita gak sempet lagi utk memikirkan hal2 negatif. Betul??

Pack our heart with a boundless love
Salah satu cara membuat kita bahagia adalah dengan cara membuat orang lain berbahagia.
Coba buktikan sendiri.
Berpikirlah bahwa siapapun yang bertemu dengan saya, mereka harus berbahagia setelah bertemu dengan saya.
Berpikirlah apa yang bisa saya lakukan untuk membuat orang ini HAPPY. Cth:senyum/pujian/terimakasih/action.
Bgmn kl balasannya malah menyakitkan??? Pahami bahwa jauh lebih baik mencintai dari pada dicintai. Jauh lebih baik disakiti daripada menyakiti. Karena kita menabur karma baik, melatih mental kita, melatih ketulusan, melatih utk tidak melekat.
Cobalah! Anda akan merasakan bahwa hidup itu indah, dengan kita membuat orang lain HAPPY. Dan kitapun akan HAPPY.

You can change only what you can
jangan pernah berharap mengubah dunia. Anda akan menderita.
Kalau memang kita bisa dan punya kuasa mengubahnya, berjuanglah untuk mengubahnya. Cth masa depan kita, pribadi kita, pola pikir kita, segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan diri kita, kita punya kuasa penuh untuk mengubahnya.
Tapi kalau memang sesuatu tidak bisa diubah, let it be... gak usah pusing. Biarkanlah.... buat apa kita pusing memikirkan kenapa orang itu menyakiti saya, kenapa orang itu nyetirnya ngawur, kenapa kucing itu eeg sembarangan.
Mikir seperti itu hanya akan membuang energi kita dan membuat kita tidak HAPPY. Kalau kita bener2 ingin HAPPY, Lupakanlah itu. Itu diluar pengaruh kita. Biarkanlah....

Kesimpulan
Yang penting buat diri kita HAPPY. Dengan kita HAPPY segalanya akan jauh lebih baik. Setuju?
Masih ingat kelima hal yang membuat kita HAPPY setiap saat? Coba Urutkan!
SO, kalau ingin senantiasa happy tiap hari, apapun yang terjadi pada diri kita, lakukanlah H.A.P.P.Y.
Semoga kita semua yang memahami 5 prinsip ini, kita bisa lebih HAPPY menghadapi kondisi apapun. Dan kalau kita bisa lebih HAPPY, semoga orang2 disekeliling kitapun bisa menjadi lebih HAPPY setelah berhubungan dengan kita, Dan pada akhirnya semoga dengan semakin banyak orang HAPPY semoga semua makhluk juga akan selalu HAPPY.
Sabbe satta bhavantu sukhitatta semoga semua makhluk berbahagia. Sadhu sadhu sadhu.


Sentosa Hartanto

Inspirasi - Automatic brain dan Thinking brain

Pada sebuah acara pesta dirumah teman, ditengah meja ada piring besar berisi kacang. Setiap tamu yang datang sambil menunggu acara memakan kacang terus menerus. Walaupun makanan yang enak nanti datang dan kacang tidak baik karena membuat kenyang sebelumnya dan tidak sehat, tetap saja semua memakannya. Salah seorang tamu, tiba2 mengambil piring kacang itu dan memasukkan kedalam dapur sehingga tidak ada yang bisa mengambil lagi. Menariknya, teman2 yang lain malah merasa lega, dan berterimakasih padanya.
Hasil riset menunjukkan bahwa manusia sangat mudah terpengaruh oleh keadaan yang ada disekelilingnya. Bila ada buah mangga di kulkas tidak ada yang mau memakan, tapi kalau sudah dikupas dipotong2 ditaruh dimeja makan, sebentar habis. Kalau ada popcorn disamping sambil menonton, berapa banyakpun akan habis.
Manusia memiliki dua cara berpikir: Automatic, dan Thinking brain. Automatic brain: Otak kita ini secara otomatis meresponse sesuatu tanpa berpikir, ada makanan enak kita makan terus, ada wanita cantik atau lekaki setampan F4, kita menoleh terus, badan kita gatal langsung kita garuk. Semua ini kita kerjakan “tanpa berpikir”. Sebaliknya kalau anda ditanya 115 x 27 berapa, nah anda mulai memakai Thinking brain.
Kita lebih mudah terpengaruh oleh Automatic brain kita, yang mengandung unsur intuisi, perasaan, perkiraan, dan bertemperamen. Sementara Thinking brain kita sering terlambat atau mengalah pada Automatic brain kita.
Oleh sebab itu kita mempercepat jam tangan kita dengan 15 menit, supaya begitu kita merasa terlambat, kita segera tergesa gesa. Padahal Thinking brain kita sebenarnya mampu mencerna waktu perjalanan dengan baik, tetapi lebih mudah untuk merasa terkejut dan segera tergopoh gopoh daripada harus berpikir dengan cermat.
Quiz yang saya post pada Wall :
1. Bila harga jas mahal dan dasi murah adalah 110 $, dan beda harga antara keduanya adalah 100 $, berapa harga dasi?
2. Bilamana 5 orang dalam 5 menit dapat membuat 5 boneka, berapa lama waktu dibutuhkan untuk 100 orang membuat 100 boneka?
3. Bila ada jamur didalam gelas, setiap hari volumenya lipat dua, dan pada hari ke 22 gelas penuh, pada hari keberapakah gelas terisi setengahnya?
Bila diminta menjawab dengan cepat, pada umumnya orang memakai Automatic brain nya dan menjawab dasinya 10 $, waktunya membuat boneka 100 menit, dan jamur mencapai setengah gelas pada saat 11 hari. Tetapi kalau anda hitung dengan benar, anak SMA pun (atau SMP?) bisa menghitung bahwa sebenarnya yang benar adalah 5 $, 5 menit dan 21 hari. Haha, jadi bila anda salah, anda normal, sebaliknya kalau anda benar tidak perlu merasa bangga dan meminta hadiah, haha.
Kalau kita berbicara dengan bahasa induk kita, Bahasa Indonesia, maka kita memakai Automatic brain, tetapi kalau harus memberi selamat dalam Bahasa Inggris, kita harus berpikir sambil bicara, nah itulah Thinking brain kita.
Perperangan antara Automatic brain dengan Thinking brain terjadi pada saat weker anda berdering pada pukul lima pagi, dan anda matikan sebentar, untuk sedikit tidur lebih panjang. Snooze 10 menit, bangun lagi, tidur lagi, bangun lagi, tidur lagi, dan akhirnya bangun pada jam enam.
Dengan mengetahui perbedaan ini kita bisa lebih jernih untuk menyusun strategi tindakan kita untuk keuntungan kita sendiri. Pemanfaatan Automatic brain: Makanlah dengan piring yang lebih kecil dan porsi yang lebih sedikit, jauhkan cokelat Lind yang enak itu dari ranjang kita, tempatkan banyak buku dan agenda kerja anda disebelah ranjang. Sebaliknya untuk mengambil keputusan penting, kita jangan terlalu mudah memutuskan, pakailah Thinking brain sebelum mengambil keputusan.
By Tanadi Santoso
Pemikiran ini dipetik dari buku “Nudge”, yang asalnya disebut Automatic System dan Reflective System. Semoga berguna untuk teman2. Salam FB.
NB: Copy / Share harap sertakan nama penulisnya. Terima kasih

Inspirasi - Mengubah Pola Pikir

Sekelompok wisatawan tertahan di suatu tempat asing di luar kota. Mereka hanya menemukan bahan makanan yang kedaluwarsa. Karena lapar, mereka terpaksa menyantapnya, meskipun sebelumnya dicobakan dulu kepada seekor anjing yang ternyata menikmatinya dan tak terlihat efek sampingnya. Keesokan harinya, ketika mendengar anjing itu mati, semua orang menjadi cemas. Banyak yang mulai muntah dan mengeluh badannya panas atau terserang diare. Seorang dokter dipanggll untuk merawat para penderita keracunan makanan. Sang dokter mulai mencari sebab-musababnya dari si anjing. Ketika hendak dilacak, eh ternyata anjing itu sudah mati karena terlindas mobil.
Apa yang menarik dari cerita di atas? Ternyata kita bereaksi menurut apa yang kita pikirkan, bukan berdasarkan kenyataan itu sendiri. We see the world as we are, not as it is. Akar segala sesuatu adalah cara kita melihat. Cara kita melihat mempengaruhi apa yang kita lakukan, dan apa yang kita lakukan mempengaruhi apa yang kita dapatkan. Ini disebut sebagai model See-Do-Get.
Perubahan yang mendasar baru akan terjadi ketika ada perubahan cara melihat. Ada cerita menarik mengenai sepasang suami-istri yang telah berpisah. Suatu hari, Astri, nama wanita ini, datang ke kantor Roy, mantan suaminya. Saat itu Roy sedang melayani seorang pelanggan. Melihat Astri menunggu dengan gelisah, pimpinan kantor menghampirinya dan mengajaknya berbincang-bincang. Si Bos berkata, "Saya begitu senang, suami Anda bekerja untuk saya. Dia seorang yang sangat berarti dalam perusahaan kami, begitu penuh perhatian dan baik budinya". Astri terperangah mendengar pujian si bos, tapi ia tak berkomentar apa-apa.
Roy ternyata mendengar komentar si bos. Setelah Astri pergi, ia menjelaskan, "Kami tak hidup bersama lagi sejak 6 bulan lalu, dan sekarang dia hanya datang menemui saya bila ia membutuhkan tambahan uang untuk putra kami".
Beberapa minggu kemudian telepon berbunyi untuk Roy. la mengangkatnya dan berkata, "Baiklah Ma, kita akan melihat rumah itu bersama setelah jam kerja". Setelah itu ia menghampiri bosnya dan berkata, "Astri dan saya telah memutuskan memulai lagi perkawinan kami. Dia mulai melihat saya secara berbeda tak lama setelah Bapak berbicara padanya tempo hari". Bayangkan, perubahan drastis terjadi semata-mata karena perubahan dalam cara melihat. Awalnya, Astri mungkin melihat suaminya sebagai seorang yang menyebalkan, tapi ternyata di mata orang lain Roy sungguh menyenangkan. Astrilah yang mengajak rujuk, dan mereka kembali menikmati rumah tangga yang jauh lebih indah dari sebelumnya.
Segala sesuatu yang kita lakukan berakar dari cara kita melihat masalah. Karena itu, bila ingin mengubah nasib secara drastis, kita perlu melakukan revolusi cara berpikir. Stephen Covey mengatakan: "Kalau Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup, garaplah perilaku Anda, tapi bila Anda menginginkan perubahan-perubahan yang besar dan mendasar, garaplah paradigma Anda".
Covey benar, perubahan tidak selalu dimulai dari cara kita melihat (See). la bisa juga dimulai dari perilaku kita (Do). Namun, efeknya sangat berbeda. Ini contoh sederhana. Seorang anak bernama, Alisa yang berusia empat tahun selalu menolak kalau diberi minyak ikan. Padahal, itu diperlukan untuk meningkatkan perkembangan otak dan daya tahan tubuhnya. Betapapun orang tuanya membujuknya, ia tetap menolak. Dengan maksud baik, kadang-kadang orang tuanya memaksanya menelan minyak ikan. la menangis dan meronta-ronta. Orang tuanya memang berhasil memaksanya, tapi ini bukan sesuatu yang win-win. Kami menang, ia kalah. Ini pendekatan yang dimulai dengan Do. Kami sadar harus mencari cara lain.
Untungnya, ibunya punya ide menarik. la mulai dengan mengubah paradigma Alisa. Ibunya tahu Alisa suka sekali minum sirup, karena itu minyak ikan tersebut ia aduk dengan air dalam gelas. Ternyata Alisa sangat gembira dan menikmati "sirup" minyak ikan itu. Bahkan, sekarang ia tak mau mandi sebelum minum "sirup" tersebut.
Contoh sederhana ini menggambarkan proses perubahan yang bersifat inside-out (dari dalam ke luar).
Perubahan ini bersifat sukarela dan datang dari Alisa sendiri. Jadi, tidak ada keterpaksaan. Inilah perubahan yang diawali dengan See. Perubahan yang dimulai dengan Do, bersifat sebaliknya, yaitu outside-in. Perubahan seperti ini sering disertai penolakan. Jangankan dengan bawahan, dengan anak kecil seperti Alisa saja, hal ini sudah bermasalah.
Pendekatan hukum bersifat outside-in dan dimulai dengan Do. Orang tidak korupsi karena takut akan hukumannya, bukan karena kesadaran. Pada dasarnya orang tersebut belum berubah, karena itu ia masih mencari celah-celah yang dapat dimanfaatkannya. Pendekatan SDM berusaha mengubah cara berpikir orang. Akar korupsi sebenarnya adalah pada cara orang melihat. Selama jabatan dilihat sebagai kesempatan menumpuk kekayaan, bukannya sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkah, selama itu pula korupsi tak akan pernah hilang. Inilah pendekatan inside-out. Memang jauh lebih sulit, tetapi efek yang dihasilkannya jauh lebih mendasar.
Cara kita melihat masalah sesungguhnya adalah masalah itu sendiri. Karena itu, untuk mengubah nasib, yang perlu Anda lakukan cuma satu: Ubahlah cara Anda melihat masalah. Mulailah melihat atasan yang otoriter, bawahan yang tak kooperarif, pelanggan yang cerewet dan pasangan yang mau menang sendiri sebagai tantangan dan rahmat yang terselubung. Orang-orang ini sangat berjasa bagi Anda karena dapat membuat Anda lebih kompeten, lebih profesional, lebih arif dan lebih sabar. Ingatlah apa yang dikatakan John Gray, pengarang buku "Men are from Mars and women are from Venus". Gray melihat masalah dan kesulitan dengan cara yang berbeda. Ujarnya, "Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh".
Peter Suriadi
Sumber: http://www.facebook.com/notes/marriage-rebuilders/mengubah-pola-pikir/498934095821

Inspirasi - Ikan kecil dan air

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”

Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Dimakah air?” Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”

"Manusia kadang-kadang mengalami situasi yang sama seperti ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai ia sendiri tidak menyadarinya. "

Repost from Sigit Ryszard Nugroho

Inspirasi - Percakapan 2 orang sahabat

Ada 2 orang sahabat yang sedang mengobrol santai mulai dari pekerjaan sampai ke hal-hal yang lagi digandrungi oleh hampir semua orang di dunia saat ini, yaitu situs jaringan social Facebook. Mereka membahas kalau sekarang ini jarak jadi semakin tidak berarti dengan kecanggihan teknologi dan dengan adanya Facebook memudahkan mereka untuk bisa berkomunikasi dalam dunia maya dengan teman lama kita yang sudah lama tidak ketemu.
Berikut pembicaraan mereka.
Agus: “ Eh Ton, tau nggak barusan aja aku ketemu sama temen kuliahku setelah 18 tahun tidak pernah ketemu lagi sejak kita lulus kuliah? Beruntung banget sekarang ada FB, bisa ketemu teman lama”.
Toni: “Wah bagus banget tuh….pasti seru ya critanya Gus” Gimana kabarnya temen kamu?”
Agus:” Wah sekarang temenku tuh udah hebat bgt, padahal dulu kita 1 angkatan di kampus, anaknya sih memang pinter cuman gak terlalu banyak ngomong. Kamu tau gak sekarang dia tuh udah jd owner/ founder dari sebuah big consultant company. Kantornya ada di kawasan premium Jakarta lagi..ckckckc..hebat banget lah pokoknya.
Toni: “wow…luar biasa! Pasti kehidupannya mapan banget!”
Agus: “ yup bener sekali kata kamu, malah pas aku liat foto-foto di facebook dia….tau nggak..fotonya tuh bareng sama orang2 terkenal (pejabat/ VIP) dari negri kita sendiri dan sama orang2 dari Negara Uncle Sam. Dan yg lebih hebatnya lagi temen aku tuh hadir di acara pelantikan Presiden Obama jadi presiden di US bareng sama US Ambassador….bener2 nggak ngebayangin deh hebatnya temen aku. Fotonya tuh jalan-jalan ke Paris, New York, Manhattan, Roma, Spanyol, Australia, beberapa Negara middle east dan sepertinya banyak lagi”
Toni: “ya itulah Gus..nasib orang nggak ada yg tau…kalo aku liat jalan hidup temen kamu pastinya memang hebat banget dengan kehidupan yang sudah mapan”
Agus: “ Iya bener Ton..terus terang aku tuh jadi ngiri apalagi kalo ngebayangin waktu kita masih sama-sama 1 angkatan, dan job training bareng, makan bareng, becanda bareng…tapi kalo dilihat sekarang aku sama dia tuh jauh banget…padahal kita lulus kuliah juga bareng. Aku ngerasa minder aja dan “jauh” banget kalo dibanding sama temenku itu” .
Tony: (sambil menghela napas)”…..ehmmm, .Gus..yang namanya hidup, karir, jodoh, kesuksesan, nasib dan lain-lain semunya sudah ada yang mengatur. Kita harus bersyukur dengan apa yang kita milik sekarang, karena TUHAN selalu punya rencana dan menggariskan jalan hidup seseorang berbeda-beda.” Kalau kita bisa bersyukur dengan semua itu, terus bekerja keras dan berusaha semampu kita, aku yakin kita bisa feel surprise dengan apa yang sudah kita jalani”
Agus: “Terima kasih ya Ton..kamu memang sahabatku yang baik, sudah mengingatkan aku untuk tetap semangat dan optimis”


Pesan cerita:
Teman, percakapan di atas adalah percakapan yang sederhana antara 2 orang sahabat. Tetapi kita bisa mengambil pelajaran yang penting dari percakapan mereka.
Kadang secara jujur, kita selalu melihat keberhasilan seseorang sebagai sesuatu yang sangat ‘LUAR BIASA’ dan merasa rendah diri dengan diri kita sendiri. Pencapaian yang dicapai seseorang seolah-olah mengecilkan diri kita sehingga kita tidak bisa melihat lagi sesuatu yang BERHARGA DAN POSITIF dari diri kita. Kita merasa dan mengeluh “kenapa ya….saya tidak bisa seberuntung dia”…”kenapa ya saya tidak bisa sesukses dia”…”kenapa dan mengapa”…..????
Ada begitu banyak pertanyaan bahkan statement yang men-judge kita dan membuat kita merasa minder, iri, jengkel dan mulai menyalahkan diri sendiri dan lebih parahnya lagi menyalahkan TUHAN. Kita tidak bisa melihat secara objektif lagi atas apa dan sesuatu yang positif yang sudah kita lakukan. Padahal kalau mau jujur selama kita lahir, tumbuh dan berkembang memasuki masa kanak-kanak, remaja, dewasa, bahkan sampai memasuki dunia kerja ada begitu banyak hal yang sudah kita lakukan baik yang negative dan positif.
Masalahnya sekarang kita cenderung untuk melihat perbuatan negative kita di masa lalu dan sekarang lebih besar kapasitasnya daripada perbuatan positif kita. Dan hal tersebut yang akhirnya menutup pikiran kita bahwa sebenarnya ada hal-hal positif yang sudah kita lakukan dan tetapi kita terlalu cuek bahkan tidak menganggap sebagai hal yang positif/ berguna atau bisa dikatakan sebagai ACHIEVEMENT!
Semuanya itu belum terlambat. Dengan belajar melihat hal-hal positif dari kita dan berusaha untuk terus mengasah dan mengembangkan potensi diri dan kelebihan,kita, diharapkan bisa membuat kita mencapai apa yang disebut sebagai ACHIEVMENT! Dalam perjalanan hidup selalu ada REWARD & PUNISHMENT….dan itu bisa jadi acuan buat diri kita untuk lebih baik lagi.
Dan 1 hal yang paling penting adalah bersyukur atas kelebihan yang sudah diberikan TUHAN kepada kita, bersyukur atas setiap peristiwa yang terjadi dalam diri kita, bersyukur atas apa yang kita miliki /capai dalam diri kita, bersyukur atas diciptakannya kita sebagai pribadi yang unik bagi orang orang lain, bersyukur karena kebaikan, cinta yang diberikan TUHAN karena sampai sekarang kita bisa merasakan kesehatan yang baik dan kehidupan yang ‘lebih beruntung’ dibandingkan dengan orang-orang yang tidak sempat mengenyam dunia pendidikan, menderita kelaparan, tinggal di daerah konflik peperangan, terkena bencana alam dan hal-hal lainnya.
Semuanya itu tentu menjadi concern kita agar kita bisa lebih bijaksana dan positif dalam menyikapi apa yang sudah kita jalani atau capai, dan tetap percaya bahwa setiap garis hidup seseorang sudah diatur dalam “LOG BOOK” TUHAN SANG PENCIPTA, dan TUHAN sendiri punya rencana dan jalan yang TERBAIK buat setiap umatnya, tidak dengan waktu yang kita tentukan, tetapi dari waktu yang sudah DIA tentukan buat kita.
GOD BLESS US….:)

Repost from Arnold Pallo

Tuesday, March 8, 2011

Inspirasi - Jangan Dikira

oleh Setitik Embun Inspirasi pada 06 Maret 2011 jam 21:26
Jangan kira di balik foto penuh senyum di fesbuk, YM, atau friendster seseorang berarti dia orang yang suka senyum selalu. Ada kalanya manusia bisa marah, kesal, kecewa. Ada kalanya dia jatuh, gagal, terpuruk. Ada kalanya dia berusaha bangkit dengan susah payah, sesudah mampu berdiri malah terjatuh lagi. Lebih dalam terjerembap dan lebih menyakitkan.
Jangan dikira di balik kebisuan seseorang dalam diamnya, dia tak pernah mengeluh. Justru dalam doanya ditumpahkanlah semuanya: keluh-kesah, amarah, dan bahkan tawa. Di balik sikap introvertnya, dia punya sisi ekstrovert juga. Dengan-Nya ketika berbicara dan berdoa, dia merasa nyaman untuk bicara apa saja. Dia bisa jadi dirinya sendiri.
Jangan dikira seseorang adalah orang yang hebat, selalu sukses dan penuh semangat. Justru dalam buku hariannya ternyata mencatat begitu banyak kesulitan yang harus dihadapi dan tak jarang berbuah kemunduran semangat. Bahkan patahnya motivasi!
Jangan dikira di balik kemilau semua kemapanan, kekayaan, keuangan ataupun popularitas membuat seseorang terbebas dari masalah. Oh, itu yang banyak disangka oleh orang-orang yang belum mencapainya. Dengan harapan kalau suatu saat mereka ternama, mereka akan bahagia. Ketika mereka punya uang miliaran, rumah semegah vila plus kolam renang, ketika mereka mencapai gelar kesarjanaan tertentu, akan membuat mereka menjadi bahagia dan bebas dari masalah. Malah pada kenyataannya, mereka juga menderita dengan gelimang popularitas bahkan uangnya.
Jangan dikira orang yang kelihatannya rohani, rajin berdoa bahkan beribadah selalu mampu menghadapi kendala. Tak jarang, mereka malah memakai kedok rohani buat menutupi belangnya. Walau tak jarang dijumpai mereka yang tulus tanpa kedok, apa yang ada di luar memang terpancar dari hati yang tulus. Namun, pernah juga kita jumpai orang-orang yang bertopeng kemunafikan hanya untuk terlihat baik.
Atau sebaliknya!
Jangan dikira orang yang bertampang penjahat dan bertingkah laku seperti pencuri adalah maling yang kejam. Tak jarang, merekalah Sang Pahlawan kehidupan!
Jangan dikira ketika Tuhan seolah lari dan tak mau memberikan pertolongan berarti Tuhan tak peduli lagi padamu. Di saat kaupikir Dia menjauh, ironisnya, Dia sedang amat dekat denganmu. Masalahnya hanya engkau tak menyadarinya. Engkau tak mengerti kehadiran-Nya. Apalagi rencana-Nya.
Apa yang kita kira, sering kali bukanlah apa yang sesungguhnya terjadi. Terlalu sering persepsi, asumsi dan perspektif kita menjadikan kita hakim-hakim yang handal. Sedangkan pada kenyataannya? Bukanlah selalu demikian.
Jangan-jangan ilmu kira-kira itu yang menjadi andalan kita…
Jangan dikira kita sendiri tak tahu. Atau pura-pura tak tahu?
Jangan mengira semua itu tak tercatat dalam buku kehidupanmu, lho :)
Masih mau main hakim atau jadi hakim sendiri? Mudah-mudahan tidak:)


-Fonny Jodikin-

Inspirasi - Monyet Di Pucuk Pohon Kelapa

oleh Setitik Embun Inspirasi pada 08 Maret 2011 jam 15:51
Sahabat, ada cerita seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa. Dia nggak sadar lagi diintip sama tiga angin gede.
Angin Topan, Tornado sama Bahorok. Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.
Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik.
Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik.
Angin Bahorok senyum ngeledek, 15 detik juga jatuh tuh monyet.
Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju. Angin TOPAN duluan, dia tiup sekenceng-kencengny a, Wuuusss
Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung megang batang pohon kelapa. Dia pegang sekuat-kuatmya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh tuh monyet. Angin Topan pun nyerah.
Giliran Angin TORNADO. Wuuusss¦ Wuuusss! Dia tiup sekenceng-kencengnya. Ngga jatuh juga tuh monyet. Angin Tornado nyerah.
Terakhir, Angin BAHOROK. Lebih kenceng lagi dia tiup. Wuuuss¦ Wuuuss! Wuuuss¦ Si monyet malah makin kenceng pegangannya. Nggak jatuh-jatuh. Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan. Tangguh. Daya tahannya luar biasa.
Ngga lama, datang angin Sepoi-Sepoi. Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Diketawain sama tiga angin itu. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.
Nggak banyak omong, Angin SEPOI-SEPOI langsung niup ubun-ubun si monyet. Psssss¦ Enak banget. Adem.. Seger..¦ Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama ketiduran dia. Lepas pegangannya. Jatuh deh tuh si monyet.
Sahabat, dari kisah diatas hikmah yang bisa kita ambil adalah:
Boleh jadi ketika kita diuji dengan KESUSAHAN, dicoba dengan Penderitaan,
didera Malapetaka.. .
Kita kuat, bahkan lebih kuat dari sebelumnya.. .
Tapi jika kita diuji dengan
KENIKMATAN.. .
KESENANGAN.. .
KELIMPAHAN.. .
jangan sampai kita terlena... Kita mesti tetap hati-hati...
Atau bisa juga begini kali ya : mengalahkan kekerasan hati dengan kelembutan seringkali lebih efektif dan berhasil daripada dengan kekerasan dan pemaksaan.....:))

sumber: unknown

Inspirasi - Mendorong Batu

Seorang laki-laki sedang tertidur di bawah pohon besar. Kemudian dia bermimpi ada cahaya terang mendatanginya. Dia bermimpi bertemu Tuhan.

Tuhan berkata kepadanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukannya. Lalu Tuhan menunjukkan kepadanya sebuah batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa ia harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya.

Hal ini dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Berbulan-bulan ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya sering menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan tersia-sia.

Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblispun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya "Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu tidak bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannnya."

Lalu, ditunjukkannya pada laki-laki itu bahwa tugas itu sangat tidak masuk akal dan salah. Pikiran tersebut kemudian membuat laki-laki itu putus asa dan patah semangat.

"Mengapa aku harus bunuh diri seperti ini?" pikirnya.

"Aku akan menyisihkan waktuku, dengan sedikit usaha, dan itu akan cukup baik."

Dan itulah yang direncanakan, sampai suatu hari diputuskannya untuk berdoa dan mengadu segala permasalahannya itu kepada Tuhan.

"Tuhan," katanya "Aku telah bekerja keras sekian lama dan menjalankan perintah-Mu, dengan segenap kekuatanku melakukan apa yang Kau inginkan. Tetapi sampai sekarang aku tidak dapat menggerakkan batu itu setengah milimeterpun. Mengapa? Mengapa aku gagal?'

Tuhan berkata,"Hambaku, ketika aku memintamu untuk melaksanakan perintah-Ku dan kau menyanggupi, Aku berkata bahwa tugasmu adalah mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu seperti yang telah kau lakukan. Tapi tidak sekalipun Aku berkata bahwa kau mesti menggesernya. Tugasmu hanyalah mendorong. Dan kini kau datang padaKu dengan tenaga terkuras, berpikir bahwa kau telah gagal. tetapi apakah benar?”

”Lihatlah dirimu. Lenganmu kuat dan berotot, punggungmu tegap dan coklat, tanganmu keras karena tekanan terus- menerus, dan kakimu menjadi gempal dan kuat. Sebaliknya kau telah bertumbuh banyak dan kini kemampuanmu melebihi sebelumnya. Meski kau belum menggeser batu itu. Tetapi ketaatanmu adalah menurut dan mendorong dan belajar untuk setia dan percaya akan hikmah yang akan Kuberikan kepadamu."

Lelaki itu tiba-tiba terbangun dari mimpinya, dan bersujud syukur karena ia merasa dan paham bahwa ia telah mendapatkan hidayah-Nya.

***

Sahabatku, terkadang, ketika kita mendengar perintah Allah, yang pertama kali kita gunakan cenderung pikiran dan nafsu kita untuk menganalisa keinginanNya, bukan keimanan dahulu yang kita utamakan. Padahal perintah itu jelas kebenarannya.

Sesungguhnya apa yang Allah inginkan adalah hal-hal yang sangat sederhana agar menuruti dan taat kepadaNya. Dan yakinlah itu adalah kebutuhan kita. Allah tidak butuh ibadah kita. Demi Allah, ketika semua makhluk berpaling dari Nya, maka tidak akan mengurangi sedikitpun kebesaran dan kemulyaan Allah. Dan sebaliknya ketika semua makhluk beribadah kepada Nya, tidak akan menambah sedikitpun kebesaran dan kemuliaan Allah Tuhan kita.

Dengan kata lain, taatlah terhadap segala perintah Allah, dan yakinlah bahwa perintah itu adalah kebutuhan kita. Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan-Nya.

Terimakasih telah membaca, Salam Motivasi..!

Inspirasi - Berbicara dengan hati, bukan jari

oleh Setitik Embun Inspirasi pada 06 Maret 2011 jam 13:31
"Matikan komputermu. Matikan juga ponselmu.
Dan perhatikan manusia di sekelilingmu."
-- Eric Schmidt, CEO Google

ADIL jengkel betul dengan istrinya.
Sepanjang liburan akhir pekan keduanya sepakat memilih beristirahat di rumah.
Lima hari bekerja membuat mereka ingin melemaskan otot-otot.
Sekaligus tentu saja mempererat tali cinta diantara mereka berdua.
Maklum, mereka belum lagi genap dua tahun menikah.
Buah hati yang menjadi dambaan mereka tak kunjung datang.
Mungkin Yang Di Atas belum memberikan mereka kepercayaan.
Begitu keduanya menghibur diri.

Tapi akhir pekan yang seharusnya indah justeru berubah menyebalkan.
Seharian Anita, sang istri, hanya berada di kamar.
Mungkin saja letih.
Dia ingin istirahat penuh.
Namun yang membuatnya jengkel, Anita terus menggenggam gadget kesayangannya.
Anita kadang tertawa sendiri.
Sampai kadang dia tak ingin jauh dari colokan listriknya.
Gadget kesayangannya itu sering kehilangan tenaga, sehingga terpaksa harus dicharge.

Adil geleng-geleng kepala.
Namun Anita cuek bebek.
Katanya, dia sedang asyik mengobrol dengan teman yang lama tak dijumpainya.
Bertemu di jejaring sosial facebook, mereka kemudian bertukar nomor PIN.
Lalu itulah yang terjadi, mereka mengobrol ngalor-ngidul sesuka hati.
Adil pun memilih untuk keluar rumah dan mengobrol dengan tetangga.

Ponsel cerdas itu menjadi booming di dunia, termasuk Indonesia.
Apalagi setelah beberapa tokoh dunia dan seleb memakainya juga.
Kelebihan menggunakan gadget ini dibandingkan dengan ponsel biasa memang
beragam, misalnya saja layanan push mail, menerima dan membalas email yang masuk pada saat itu juga.
Atau mengambil foto dan mengirimkannya ke handai taulan di luar negeri dalam sekejap.
Lalu ada pula fasilitas chatting, browsing, hingga fasilitas online berbagai situs jejaring sosial.
Kedekatan seseorang di dunia maya seakan-akan tidak lagi terpisahkan oleh ruang dan waktu.
Tak aneh bila kemudian muncul istilah, 'mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat.'

Namun memakai gadget ini bukan tak ada kekurangannya sama sekali.
Contohnya, ya itu, interaksi antara Adil dan Anita menjadi tak nyaman.
Ketika seseorang berasyik masyuk dengan dirinya dan dunianya sendiri, serta tidak memperdulikan lingkungan sekitar, apalagi menjadikannya sebagai ketergantungan yang sangat
Tapi bukankah merujuk peribahasa, 'man behind the gun', bahwa baik-buruknya penggunaan
teknologi tergantung si pemakainya?
Betul.
Bila pemakainya memakai dengan bijak, tentu tak masalah.
Sebaliknya pun demikian.

Tapi nyatanya memang, menurut penelitian, ketergantungan akan gadget menyebabkan seseorang menjadi tak fokus.
Bahkan para uskup senior di Liverpool, Inggris menantang umatnya untuk berpuasa teknologi selama 40 hari.
Mereka mendorong masing-masing orang untuk memangkas penggunaan karbon dengan tidak memakai sejumlah gadget.
Tingkat ketergantungan pemakai gadget memang sungguh luar biasa.
Hingga muncul istilah, 'it is heaven for business owners, but hell for employees'.

Gadget dibuat dengan tujuan membantu si pemakainya.
Untuk menjadikan urusan berjalan dengan efektif dan efisien.
Ambil satu contoh, misalnya saja ketika diadakan rapat penting.
Saat dalam rapat membutuhkan komunikasi rahasia di antara peserta rapat, tentu saja cara yang
cerdas dengan menggunakan gadget yang tersedia.

Tetapi pada kenyataannya, yang kerap kita jumpai, teknologi yang awalnya dirancang untuk membantu kehidupan manusia, malah justeru membuat kita semakin menjauh satu dengan lainnya.
Menjauh dari orang-orang yang kita kasihi, dan menjauh pula dari Tuhan yang sesungguhnya dekat dengan kita.

Dengarlah apa yang dikatakan Eric Schmidt, CEO Google, dalam pidatonya di University
of Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 18 Mei 2009 lalu dihadapan enam ribu wisudawan.
Schmidt berujar, "Matikan komputermu. Matikan juga ponselmu. Dan perhatikan manusia di sekelilingmu."
Schmidt mengatakan demikian setelah melihat banyaknya kaum muda yang hanya terpaku pada dunia virtual di internet.
Seakan tak peduli untuk berelasi dengan orang lain.

Itulah yang dirasakan Adil sekarang.
Ia merasa jauh sekali dari istrinya.
Adil sesungguhnya tak menuntut lebih dari Anita.
Adil hanya ingin Anita menghentikan sekali saja
pada saat mereka berada di rumah.
Apalagi disaat-saat mereka sedang berdua atau liburan.
Baginya komunikasi yang baik bukan lagi
semata dengan jari-jari, walau teknologi sudah maju.
Berbicara dengan tatap muka, ekspresi wajah,
dan bahasa tubuh tentu lebih memanusiakan diri.

Kita seharusnya memang dapat berhenti sejenak
dari kegaduhan dunia virtual dan kembali
pada 'habitatnya' sebagai makhluk sosial.

*) Sonny Wibisono, penulis buku 'Message of Monday', PT Elex Media Komputindo, 2009

Sumber: http://www.facebook.com/marriagerebuilders