Wednesday, September 29, 2010

Inspirasi - Seusai reunian

(Menyusuri trotoar Ragunan Raya... )

 
 

Merenungkan kenyataan betapa banyak kawan lama telah mencapai kemapanan ekonomi. "Betapa miskinnya aku", begitu gumanku. Lantas teringat uang di ATM tinggal 400 ribu, jelas tak akan cukup untuk hidup 2 minggu ke depan. "Apakah dulu ada yang salah dalam mengambil keputusan bagi jalan penghidupanku?" Beberapa langkah sebelum Lampu Merah Jatipadang Raya, seorang lelaki tua dan lusuh yang semula kulihat termangu di badan jalan menyapaku dengan ragu ragu. " Nak, boleh bapak minta tolong? " Belum aku bertanya pertolongan apa gerangan yang bisa aku berikan, pak tua sudah melanjutkan. "Bapak Mau pulang ke Depok, tapi uang Bapak tinggal seribu, boleh bantu bapak 2 ribu saja.?" Melihat wajahnya yang memelas, spontan aku merogoh saku dan memberikan 2 ribu seperti yang dimintanya. Dengan berulang kali mengucapkan terimakasih, pak tua itu lalu berjalan ke arah Pasar Minggu. Tiba tiba aku teringat, Mana cukup uang 3 ribu buat naek angkot ke depok. Aku lantas memanggilnya lagi. "Pak, ke Depok apa cukup dengan 3 ribu?" " Iya nak, bapak mau berjalan kaki ke Pasar Minggu, dari sana bapak baru naek angkot ke Depok. " Ufh, padahal ke Pasar Minggu masih 1 km lagi, pikirku. Seakan ada yang menggerakkan tanganku, aku segera mengambil uang receh yang ada disaku, mungkin ada sekitar 22 ribuan, aku berikan semuanya ke pak Tua tadi. "Ini pak, bapak naek angkot saja dulu ke Pasar Minggu, sisanya bisa bapak pakai buat makan." Tak ada kata kata yang terucap dari mulut pak Tua. Aku Cuma dengar suara lirih yang mnyebut asma "Allah", baru dengan terbata bata berulangkali mengucapkan terimaksih kepadaku. Akupun berinisiatif menyegat angkot 61 yang kebetulan lewat, mempersilakan pak Tua naek ke arah Pasar Minggu. Sejurus, akupun termangu, Adakah Tuhan menyindirku dengan caraNya yang aneh. Astagfirullah, aku telah meremahkan "Rejeki" yang telah ditentukanNya, dengan merasa miskin walaupun masih Ada uang 400 rb di ATMku. Sementara pak Tua tadi, hanya dengan uang 22 ribu, dia bisa merasa begitu bersyukurnya. Terimakasih Tuhan atas pelajaran yang telah kau berikan padaku hari ini. (Sembari berharap "Semoga dari begitu banyak Kawan Lama yang kutemui di Acara Reuni tadi, beberapa diantaranya Engkau jadikan perantaraan apabila Engkau akan memberikan jalan rejeki buatku.")

 
 

 
 

Rajah Indrayana

Wednesday, September 22, 2010

Inspirasi - Batu dan bisikan

Suatu ketika, tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap. Kini, sang pengusaha, sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar.

 
 

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil melempar sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu kencang, tak terlalu diperhatikannya anak-anak itu. Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang melintas dari arah mobil-mobil yang di parkir di jalan. Tapi, bukan anak-anak itu yang tampak melintas. Aah…, ternyata, ada sebuah batu yang menimpa Jaguar itu. Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.

 
 

Cittt….ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, di mundurkannya mobil itu menuju tempat arah batu itu di lemparkan. Jaguar yang tergores, bukanlah perkara sepele. Apalagi, kecelakaan itu dilakukan oleh orang lain, begitu pikir sang pengusaha dalam hati. Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa. Di tariknya seorang anak yang paling dekat, dan di pojokkannya anak itu pada sebuah mobil yang diparkir.

 
 

"Apa yang telah kau lakukan!!! Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku!!" Lihat goresan itu", teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu. "Kamu tentu paham, mobil baru semacam itu akan butuh banyak ongkos di bengkel kalau sampai tergores." Ujarnya lagi dengan geram, tampak ingin memukul anak itu.

 
 

Sang anak tampak ketakutan, dan berusaha meminta maaf. "Maaf Pak, Maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa." Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon ampun. "Maaf Pak, aku melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti…."

 
 

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi. "Itu disana ada kakakku. Dia tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Aku tak kuat mengangkatnya, dia terlalu berat. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan.."

 
 

Kini, ia mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu. "Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi dia terlalu berat untukku."

 
 

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera, di angkatnya anak yang cacat itu menuju kursi rodanya. Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka di lutut anak itu. Memar dan tergores, sama seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya.

 
 

Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih, dan mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja. "Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatanmu." Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.

 
 

Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya. Disusurinya jalan itu dengan lambat, sambil merenungkan kejadian yang baru saja di lewatinya. Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele. Namun, ia memilih untuk tak menghapus goresan itu. Ia memilih untuk membiarkan goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat

 
 

"Janganlah melaju dalam hidupmu terlalu cepat, karena, seseorang akan melemparkan batu untuk menarik perhatianmu."

 
 

sumber: unknown

Tuesday, September 21, 2010

Inspirasi - Mengejar keberhasilan

Beberapa kali saya sering membaca kebingungan orang dalam sebuah pertanyaan,

"Bagaimana cara atau strategi agar kegiatan 'penjualan' (yang saya beri petik bisa diganti dengan kata kegiatan yang lain) bisa berhasil.  Sudah coba cara ini itu masih tidak sesuai harapan alias belum berhasil terus."

 
 

Ya, intinya kita sudah berusaha mencoba segala cara untuk membuat satu kegiatan atau pekerjaan kita agar berhasil tetapi masih tidak menggembirakan hasilnya.  Saya akhirnya bertanya juga kepada diri saya terhadap pertanyaan pergumulan seperti di atas yang sering terjadi dan kita jumpai pada siapapun,

"Apakah HARUS semua kegiatan kita itu berhasil???"

"Kalau memang sudah dicoba semua cara dan masih tidak menggembirakan apakah memang harus terus berkutat di kegiatan itu terus?"

"Jika memang sudah tidak bisa dan tidak berhasil, apa sebaiknya tidak menghabiskan waktu dengan terus mencari cara untuk sukses di bidang itu?"

Kesimpulan, pada kenyataannya memang TIDAK SEMUA apa yang kita usahakan harus menghasilkan jawaban yang sukses kan?  Realistis saja.

 
 

Saya ingin mengumpamakan strategi usaha itu dengan seperti ini : 

 
 

Ada seorang yang sedang menanam bunga anggrek.  Ia sudah berusaha mencari cara untuk membuat tanamannya berbunga baik.  Kondisi tanah, pupuk, sinar matahari, tetapi tanamannya tetap berakhir pada kematian.  Selidik punya selidik, ternyata ia baru sadar bila benih yang ditanam di halamannya adalah benih bunga Kamboja Jepang! 

 
 

Kita bisa saja mentertawakan kelalaian penanam benih bunga kamboja jepang dengan melakukan kegiatan cara menanam anggrek, tapi sebenarnya tanpa disadari kita juga (mungkin pernah atau sedang) mengalami kejadian yang hampir mirip.  Bila di antara kita ada yang mengeluh tidak sukses seringkali TIDAK SADAR dengan apa yang menjadi IMPIAN atau PASSION-nya dalam hidup : apakah mau menanam anggrek atau menanam kamboja jepang?  Karena tidak memiliki IMPIAN yang jelas, maka mau berusaha dengan cara apapun kita memang sulit mencapai keberhasilan seperti yang kita harapkan.

 
 

Ketika seseorang yang menanam anggrek itu akhirnya tahu bila ingin memiliki taman anggrek di halamannya, maka segeralah ia membeli bibit anggrek.  Kemudian dicoba lagi dengan cara yang sudah pernah dilakukannya untuk bunga kamboja jepang sebelumnya.  Ada satu hingga lima tanaman yang mati, tetapi selebihnya berbunga dengan baik sesuai dengan harapannya.  IMPIAN, KETERAMPILAN atau KEAHLIAN untuk cara mengejar impian tersebut KLOP! 

 
 

Ada satu pameo bagus yang sebenarnya membuat orang jadi salah kaprah menerapkannya, yaitu : Hidup itu mengalir saja bagai air.  Yang diterapkan bukanlah sifat air yang mengalir dan bermuara pada satu tujuan, tapi terjebak pada kegiatan 'mengalir saja terus-terusan seperti air'.  Hanya mengalir saja terus membuat kita jadi pasif menerima jalan hidup begitu saja.  Kita jadi terjebak dengan segala macam kebutuhan dan kegiatan yang kita jalani tanpa menyadari bila apa yang kita usahakan kenyataannya tidak membuat hidup kita LEBIH BERKUALITAS.  Kita jadi berkutat kepada usaha-usaha yang terlihat sia-sia atau mentok di situ saja tanpa perkembangan berarti.  Kita juga terus melakoni kegiatan yang tanpa sadar sebenarnya tidak membawa kita ke tujuan apapun dalam hidup kita. 

 
 

Saat kita gagal terus, kita justru terjebak terus mencari cara-cara lain untuk dipelajari tanpa ada kesadaran untuk mengatakan : 'saya memang tidak bisa dan sudah saatnya berhenti mencoba.'  Tinimbang mencari seribu satu cara yang harus kita akui bila kita tidak bisa berhasil di usaha tersebut, lebih baik kita fokus kepada tujuan, impian, dan keterampilan kita yang sesungguhnya bisa kita perbuat. 

 
 

Jadi bila kita sekarang dalam situasi yang masih terus gagal mencoba sana sini, patut kita pikirkan : apakah yang sedang kita jalani ini memang sesuai dengan harapan dan impian sejati kita?  Apakah memang kegiatan yang sudah saya selami jungkir balik tanpa perkembangan berarti itu sesuai dengan keahlian atau minat kita sendiri?  Kalau jawabannya : Tidak, maka kita pun harus realistis mengakui kita tidak berhasil.  Harus kita akui bila tidak semua apa yang kita perbuat harus berhasil.  Semakin kita tidak mengakui kegagalan dan terus berkutat di dalamnya, kita akan semakin menemui kesia-siaan karena melepas kesempatan lain yang justru merupakan impian kita dalam hidup.

 
 

Lalu, bila apa yang sudah kita jalani sekarang ini dengan segala cara MEMANG SELARAS dengan impian, harapan, dan minat keterampilan kita, maka kita LAYAK MENGUSAHAKANNYA terus-menerus! Satu hingga sepuluh kali usaha mungkin belum terlihat hasilnya, tetapi kita sudah dalam jalur yang membawa kita kepada tujuan yang kita harapkan. 

 
 

Nah timbul satu masalah lagi sebenarnya, yaitu banyak di antara kita yang bingung dengan impian, harapan, dan tujuan hidupnya sendiri.  Ujung-ujungnya mengalir lagi saja seperti air, terombang-ambing, yang penting ada kegiatan dan bisa hidup.  Ah… sadarkah kita bila kita sendiri tidak tahu apa yang menjadi harapan dan impian untuk akhir kehidupan kita sendiri, maka kita ini tidak lebih dari seonggok daging mati yang luntang-lantung terseret air?  Bahkan ikan-ikan kecil di air pun lebih berharga dari kita karena mereka memiliki kemampuan melawan arus ketika menemui situasi lingkungan yang tidak sreg dan membahayakan mereka!

 
 

Jadi jangan kita bolak-balik prinsip hidup kita sebagai manusia yang ingin hidup berkualitas.  Kita jangan terjebak pada situasi kegagalan yang terus diusahakan dalam kegiatan yang memang sebenarnya tidak sesuai dengan panggilan hati kita, akuilah bila memang kita TIDAK BISA.  Lalu kita jangan terjebak pada kata gagal pada kegiatan yang memang sesuai dengan impian dan panggilan hidup kita, akuilah bila kita PASTI BISA walaupun harus temui proses kegagalan.  Berbesar hatilah bila tidak semua hal yang kita hadapi semua  berhasil, tetapi untuk sesuatu yang merupakan impian dan harapan kita harus berbesar hati untuk TERUS MENCOBA hingga BERHASIL.  Itu yang prinsip hidup sejatinya yang harus kita hadapi dan kejar, tidak terbalik dan tidak menjebak. 

 
 

Sudah di-posting di http://motiflection.com/?p=1980 

Oleh : Femikhirana 

 
 

Thursday, September 9, 2010

Matahari & Penyesalan

Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan.Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia dan pria berkata ingin menjadi matahari. Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi matahari, bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga.

Wanita berkata ingin menjadi rembulan dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari. Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu, tetapi pria ingin tetap jadi matahari.

Wanita berkata ingin menjadi Phoenix yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari.Wanita tersenyum pahit dan kecewa. Wanita sudah berubah 3x namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari tanpa mau ikut berubah bersama wanita. Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali tanpa
pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari.Pria merenung sendiri dan menatap matahari.Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik. Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga……. …….. Ini disebut kasih yaitu memberi tanpa pamrih.Saat wanita jadi bulan, pria tetap menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi. Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan siapakah yang ingat kepada matahari. Matahari rela memberikan cahaya nya untuk bulan walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan, dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaan nya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut…. ……… .. Ini disebut dengan Pengorbanan, menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.

Saat wanita jadi Phoenix yang dapat terbang tinggi jauh ke langit bahkan di atas matahari, pria tetap selalu jadi matahari agar Phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau dan matahari tidak akan mencegahnya. Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh, namun matahari akan selalu menyimpan cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk phoenix. Matahari selalu ada untuk Phoenix kapan pun ia mau kembali walau phoenix tidak selalu ada untuk matahari. Tidak akan ada makhluk lain selain Phoenix yang bisa masuk ke dalam matahari dan mendapatkan cinta nya……… …… Ini disebut dengan Kesetiaan, walaupun ditinggal pergi dan dikhianati namun tetap menanti dan mau memaafkan.

Pria tidak pernah menyesal menjadi matahari bagi wanita.
Cinta Sejati Tak Akan Pernah Mati…….. ……

Titipan dari Gadis Bali…

Thanks.

Apakah TUHAN Menciptakan Kejahatan???

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”.

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya”.
“Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi. “Ya, Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Kekristenan itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”.

“Tentu saja,” jawab si Profesor,

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”

“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.”

Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?”

Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”

Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”

Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”

Profesor itu terdiam.
Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.


http://tomydiamond.wordpress.com/2010/03/15/apakah-tuhan-menciptakan-kejahatan/